BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Pembangunan Kawasan Agropolitan memberikan dampak positip terhadap pengembangan wilayah dilihat dari pengaruh nyata terhadap peningkatan luas
rata-rata penanaman komoditi unggulan kentang sebelum dan sesudah penetapan Saribu Dolok sebagai Lokalita Percontohan Agropolitan. Hal ini dapat
dilihat dari peningkatan luas rata-rata penanaman tahun 2008 seluas 0,45 Ha, menjadi 0,56 Ha pada tahun 2010.
2. Pembangunan Kawasan Agropolitan belum memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan produktifitas komoditi unggulan tanaman kentang, yang
dapat dilihat dari perbedaan tidak nyata produktifitas komoditi unggulan sebelum dan sesudah penetapan Saribu Dolok sebagai lokalita percontohan Agropolitan.
3. Pembangunan Kawasan Agropolitan memberikan dampak positip terhadap pengembangan wilayah pada dilihat dari pengaruh nyata terhadap peningkatan
rata-rata pendapatan petani sebelum dan sesudah penetapan Saribu Dolok sebagai Lokalita Percontohan Agropolitan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya rata-
rata petani kentangtahunHa dari Rp. 35.251.486,65 Rp. 2.937.624bulan pada tahun 2008 menjadi Rp. 55.033.750,10 Rp.4.586.146bulan pada tahun 2010.
4. Dampak pembangunan kawasan Agropolitan belum menunjukkan dampak positif terhadap pemberdayaan masyarakat jika dilihat dari masih lemahnya faktor
104
Universitas Sumatera Utara
kelembagaan koperasi, lembaga perkreditan rakyat dan dukungan dunia usaha, namun telah menunjukkan perubahan positif terhadap faktor kelembagaan
kelompok tani Poktan dan Gapoktan, lembaga penyuluhan, partisipasi masyarakat dan persepsi petani terhadap peran pemerintah dalam mendukung
pelaksanaan pembangunan Kawasan Agropolitan. Lemahnya dukungan kelembagaan terutama kelembagaan koperasi dan lembaga
mikro keuangan dan masih rendahnya dukungan dunia usaha terhadap pengembangan pertanian menjadi kendala dalam pengembangan lokalita
percontohan Agropolitan di Saribu Dolok.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan beberapa hal antara lain: 1. Dalam rangka untuk peningkatan produktifitas komoditi unggulan di Lokalita
Saribu Dolok perlu lebih ditingkatkan pembinaan terhadap petani dengan pemberdayaan petani melalui penyuluhan yang lebih intensif.
2. Diperlukan dukungan kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga komoditi unggulan khususnya tanaman kentang sebagai salah satu komoditi
hortikutura yang memiliki peluang ekspor dari Sumatera Utara. 3. Diperlukan dukungan dunia usaha untuk mengembangkan Agropolitan,
khususnya yang berkaitan dengan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. 4. Lembaga koperasi di daerah ini agar diaktifkan kembali agar dapat memenuhi
kebutuhan petani terhadap penyediaan sarana produksi pertanian saprodi dan untuk meningkatkan posisi tawar petani dalam pemasaran hasil pertanian.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo. 2008. Pengembangan Wilayah: Konsep dan Teori. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Amalia, Lia. 2006. Penerapan Agropolitan dan Agribisnis Dalam Pembangunan Ekonomi Daerah, Universitas Indonusa Unggul
, Jurnal Inovisi, Vol. 5 No. 2, Oktober 2006.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 2005, Masterplan Pembangunan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan
, Bappeda Provinsi Sumatera Utara.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Sumatera Utara. 2008. Rancang Bangun Lokalita Percontohan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit
Barisan Sumatera Utara , BPTP Sumatera Utara bekerjasama dengan Bappeda
Provinsi Sumatera Utara. Baskoro, Budi, 2010. Analisis Pewilayahan, Hirarki, Komoditi Unggulan Dan
Partisipasi Masyarakat pada Kawasan Agropolitan Studi Kasus Di Bungakondang Kabupaten Purbalingga IPB Bogor.
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitif, Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu sosial lainnya
, Kencana Prenada Media Group.
Departemen Pertanian. 2002. Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Pedoman Program Rintisan Pengembangan Kawasan Agropolitan
. Departemen Pertanian RI. Jakarta.
Departemen Pertanian. 2002. Revitalisasi Peran Balai Diklat Agribisnis, Departemen Pertanian RI, Jakarta.
Djakapermana, Ruchyat D., 2003. Pengembangan Kawasan Agropolitan dalam Rangka Pengembangan Wilayah Berbasis Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional RTRWN, Dirjen Penataan Ruang Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia.
Fajri R., Nur. 2008. Pengaruh Pelaksanaan Konsep Agropolitan dan Strategi Pengembangan Agropolitan di Kabupaten Magelang
, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Universitas Sumatera Utara
Friedmann, John, 1992, Empowerment, The Politics of Alternative Development, Blackwell Publishers, Three Cambridge Center, Cambridge, Massachussets,
USA. Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Gramedia Widiasarana. Andalas University
Press. Kartasasmita, Ginanjar. 1997. Pembangunan Sosial dan Pemberdayaan: Teori,
Kebijaksanaan, dan Penerapan , Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat -
Bahan Kuliah PPS SP ITB, dikutip dari http:docs.google.com
viewer?a=vq=cache:ULd7QkS3Y5oJ:suniscome.50webs.comdatadownloa d0052520Konsepsi2520Pemberdayaan.pdf+teori+pemberdayaan+masyar
akat, tanggal 16 Januari 2011.
Martina, Ken. 2004. Konsep Agropolitan sebagai alternatif konsep Growthpole di Indonesia
: Studi Kasus Pulau Jawa, Sekolah PascasarjanaS3 Institut Pertanian Bogor.
Panggabean, 2000. Ketahanan Pangan dan Pengembangan Agribisnis. Departemen Pertanian. Jakarta.
Prijono, 2000. Untaian Pengembangan Sumberdaya Manusia. LPFEUI. Jakarta. Ravik. K. 2002. Pemberdayaan masyarakat petani dan nelayan kecil, artikel
Disampaikan dalam Semiloka Pemberdayaan Masyarakat di Jawa Tengah dalam rangka Pelaksanan Otoda, Badan Pemberdayaan Masyarakat Jateng, di
Semarang 4-6 Juni 2002 http:ravik.staff.uns.ac.id20091023 pemberdayaan-masyarakat-petani-dan-nelayan-kecil-2 diakses pada tanggal
16 Januari 2011.
Rivai, Deddy E,. 2003. Pengembangan Kawasan Agropolitan sebagai Pendekatan Wilayah dan Pemberdayaan Masyarakat Pertanian
, Makalah Pengantar Falsafah Sains PPS702 Program PascasarjanaS3 Institut Pertanian Bogor,
dikutip dari http:www.rudyct.comPPS702-ipb06223deddy_e_r. htm, tanggal 17 Januari 2011.
Rusastra, et.al., 2002. Kinerja dan Perspektif Pengembangan Model Agropolitan dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Wilayah Berbasis Agribisnis.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor. Rustiadi, E. 2006. Pemantapan Kebijakan dalam Mendukung Pengembangan
Kawasan Agropolitan. Makalah pada lokakarya Nasional Agropolitan. Proyek Pengembangan prasarana dan sarana Desa Agropolitan. Gorontalo
106
Universitas Sumatera Utara
Saefulhakim, dkk. 2002. Studi Penyusunan Wilayah Pengembangan Strategis Strategic Development Regions. IPB dan Bapenas. Bogor.
Setiajie A., Iwan. 2003. Kunci-kunci KeberhasilanPengembangan Agropolitan, Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor Dimuat pada Tabloid Sinar
Tani, 17 Maret 2003 Soenarno, 2003. Makalah Seminar Seminar Nasional Agroindustri dan
Pengembangan Wilayah .
Soesilo, Edi. 2001. Pengembangan Wilayah Model Pengembangan Kelembagaan. Departemen Kehutanan. Jakarta.
Soetomo, 1995. Masalah Sosial dan Pembangunan. Dunia Pustaka Jaya. Jakarta Subejo dan Supriyanto, 2004. Metodologi Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat,
Short Paper Mata Kuliah Intensif Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan, Study On Rural Empowerment SORem-Dewan Mahasiswa Fakultas Pertanian
UGM tanggal 16 Mei 2004, dikutip dari http:subejo.staff.ugm.ac.idwp- contentpaper-bem-2004.pdf. tanggal 16 Januari 2011.
Sulistiono, 2008. Model Pengembangan Wilayah dengan Pendekatan Agropolitan Studi Kasus Kabupaten Banyumas
, Pasca Sarjana IPB Bogor. Sumodiningrat, Gunawan. 2000. Pembangunan Ekonomi Melalui Pengembangan
Pertanian . Bina Rena Pariwara. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 : Kuisioner penelitian DAFTAR KUISIONER
PETANI DAMPAK PEMBANGUNAN KAWASAN AGROPOLITAN TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA LOKALITA SARIBU DOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA KABUPATEN SIMALUNGUN
A. IDENTITAS RESPONDEN :
1. Nama
: 2.
Umur :
Tahun 3.
Jenis Kelamin : a.
Laki- Laki
b. Perempuan 4.
SukuAgama :
5. Pendidikan
: a. Tidak pernah
bersekolah d.
Tamat SMA
b. Tamat
SD e.
Akademi D1D3
c. Tamat SMP f. Sarjana
6. Alamat Rumah
: 7.
Lama tinggal didesa ini :
Tahun 8.
Jumlah Anggota Keluarga :
orang 9.
Mata pencaharian Utama :
Mata pencaharian Sampingan :
10. Lama bekerja sebagai petani :
Tahun 11. Jenis komoditi utama
: a. kentang b. jagung
c. nenas
Universitas Sumatera Utara
12. Jenis komoditi lainnya, tuliskan :
B. KARAKTERISTIK USAHA TANI
Karakteristik usaha tani sebelum dan setelah pelaksanaan program agropolitan di lokalita
Tahun 2008 Tahun 2009
Tahun 2010 1.
Luas lahan yang diusahakan Ha,Rante 2.
Lama Usahatani Tahun 3.
Status kepemilikan lahan a. Milik sendiri, biaya PBB yang harus dibayar RpTahun
b. Sewa, sewa yang harus dibayar RpTahun c. Bagi hasil, sistem bagi hasil
d. Lainnya, tuliskan ………………………………. 4.
Berapa luas penanaman komoditas utama tersebut Ha, Rante
5. Berapa jumlah komoditi lainnya
Ha,Rante, Ekor 6.
Jarak dari usahatani ke pasar terdekat km 7.
Jarak terdekat dengan usaha tani lainnya km 8.
Sarana transportasi yang digunakan 9.
Jika menggunakan angkutan umum, berapa ongkos yang dibayar a. Dari rumah ke lokasi usahatani Rp
b. Dari lokasi ke pasar Rp
Universitas Sumatera Utara
C. SUSUNAN KELUARGA
No. Nama
Status Dalam Keluarga
Umur Jenis
Kelamin Pendidikan
terakhir Keterlibatan dalam
usaha tani 1
2 3
4 5
6 7
01. thn
02. thn
03. thn
04. thn
04. thn
05. thn
06. thn
07. thn
D. PERALATAN
No. Jenis Peralatan
Jumlah Unit
Harga Satuan Tahun
Pembelian Umur
Tahan Pakai
Tahun Sumber
Beli sendiri
pemberian pihak lain,
sebutkan Jumlah
Rp Biaya Rata-
RataTahun Rp
01. Cangkul
02. Gembor
Universitas Sumatera Utara
03. Parang
04. Keranjang
05. Mesin
Jumlah -
E. SARANA PRODUKSI
No. Nama Input
Satuan Frekuensi
Berapa kali
Jumlah Harga
Satuan Rp
Jumlah Rp Sumber Input
01. Bibit
02. Pupuk
a. Pupuk Kandang b. Pupuk Kompos
c. Pupuk Buatan - Urea
- TSP - NPK
- ZA - ……….
- ………. 03.
Obat-obatan - Herbisida
- Pestisida - Fungisida
Universitas Sumatera Utara
- Insektisida -
- 04.
Zat Pengatur Tumbuh ZPT 05.
Mulsa penutup tanah 06.
Lainnya, tuliskan JUMLAH
F. PANEN DAN PASCA PANEN
1. Pada umur berapa tanaman sudah dapat dipanen
Bulan 2.
Berapa kali panen dilakukan dalam 1 tahun ? a. Sekali dalam sebulan
b. Dua kali dalam sebulan c. 3 kali setahun
3. Pada saat panen, berapa banyak hasil panen yang rusakbusuk ?
Kg 4.
Bagaimana hasil panen tersebut dipasarkan a. Dijual sendiri di pasar lokal
b. Dijual ke pedagang pengumpul c. Dipasarkan melalui Sub Terminal Agribisnis STA
G. PENERIMAAN
1
Komoditi Utama : Kentang No.
Tahun 2008 No.
Tahun 2009
Universitas Sumatera Utara
Waktu Panen Bln
Produksi Kg.
Ekor Harga Jual
Rp Penerimaan
Rp Waktu
Panen Bln Produksi
Kg. Ekor Harga Jual
Rp Penerimaan
Rp I
I II
II III
III
No. Tahun 2010
Waktu Panen Bln
Produksi Kg.
Ekor Harga Jual
Rp Penerimaan
Rp I
II III
2
Komoditi Lainnya : ………………. tuliskan No.
Tahun 2008 No.
Tahun 2009 Waktu Panen
Produksi Harga Jual
Penerimaan Waktu
Produksi Harga Jual
Penerimaan
Universitas Sumatera Utara
Bln Kg.
Ekor Rp
Rp Panen Bln Kg. Ekor
Rp Rp
I I
II II
III III
No. Tahun 2010
Waktu Panen Bln
Produksi Kg.
Ekor Harga Jual
Rp Penerimaan
Rp I
II III
H. TENAGA KERJA
Tahun 2008
No. Tahapan Kerja
Frekuensi Berapa
kali Tenaga Kerja
Lama Bekerja
per-Musim Tanam
Upah Tenaga
Kerja per
Musim Tanam
Jumlah Biaya
Tenaga Kerja
Dalam Keluarga Luar Keluarga
P W
A P
W A
Jam Hari
Universitas Sumatera Utara
01 Pengolahan Lahan
02 Penanaman
03 Pemeliharaan
- Pemupukan
- Penyiangan
- Pemberantasan
Hama Penyakit
Pemberian ZPT Hormon
- -
04 Pemanenan
05 Pasca Panen
- Pembersihan
Pencucian -
Sortasi -
Pengepakan 06
Pemasaran -
Pengang kutan bongkar muat
barang
JUMLAH -
Universitas Sumatera Utara
Ket : P = Pria; W = Wanita; A = Anak-Anak
Tahun 2009
No. Tahapan Kerja
Frekuensi Berapa
kali Tenaga Kerja
Lama Bekerja
per-Musim Tanam
Upah Tenaga
Kerja per
Musim Tanam
Jumlah Biaya
Tenaga Kerja
Dalam Keluarga Luar Keluarga
P W
A P
W A
Jam Hari 01
Pengolahan Lahan 02
Penanaman 03
Pemeliharaan -
Pemupukan -
Penyiangan -
Pemberantasan Hama
Penyakit
Pemberian ZPT Hormon
- -
Universitas Sumatera Utara
04 Pemanenan
No. Tahapan Kerja
Frekuensi Berapa
kali Tenaga Kerja
Lama Bekerja
per-Musim Tanam
Upah Tenaga
Kerja per
Musim Tanam
Jumlah Biaya
Tenaga Kerja
Dalam Keluarga Luar Keluarga
P W
A P
W A
Jam Hari 05
Pasca Panen -
Pembersihan Pencucian
- Sortasi
- Pengepakan
06 Pemasaran
- Pengang kutan
bongkar muat barang
JUMLAH
Tahun 2010
No. Tahapan Kerja
Frekuensi Berapa
kali Tenaga Kerja
Lama Bekerja
per-Musim Tanam
Upah Tenaga
Kerja per
Musim Tanam
Jumlah Biaya
Tenaga Kerja
Dalam Keluarga Luar Keluarga
P W
A P
W A
Jam Hari 01
Pengolahan Lahan
Universitas Sumatera Utara
02 Penanaman
03 Pemeliharaan
- Pemupukan
- Penyiangan
- Pemberantasan
Hama Penyakit
Pemberian ZPT Hormon
- 04
Pemanenan 05
Pasca Panen -
Pembersihan Pencucian
- Sortasi
- Pengepakan
06 Pemasaran
- Pengang kutan
bongkar muat barang
JUMLAH -
Universitas Sumatera Utara
I. Dampak pelaksanaan program agropolitan terhadap pemberdayaan masyarakat dalam persepsi petani
Aspek Pemberdayaan Petani Sebelum pelaksanaan program
Agropolitan Tahun 2008 Setelah pelaksanaan
program Agropolitan Tahun 2010
1. Kelembagaan :
a. Koperasi
1. Apakah di desa ini terdapat koperasi 2. Apakah Bapakibu telah menjadi anggota koperasi
3. Kegiatan apa saja yang ada di koperasi, tuliskan 1.
1.
2. 2.
Aspek Pemberdayaan Petani Sebelum pelaksanaan program
Agropolitan Tahun 2008 Setelah pelaksanaan
program Agropolitan Tahun 2010
4. Berapa kali BapakIbu mengikuti kegiatan tersebut 5.
Berapa jumlah simpanan di koperasi yang BapakIbu ikuti 6.
Apakah Bapakibu pernah mendapat bantuan dari Koperasi
b. Lembaga Perkreditan Rakyat BPR
Universitas Sumatera Utara