Peralatan yang Digunakan dalam Pengelolaan Pertanian

34

4.1.1. Peralatan yang Digunakan dalam Pengelolaan Pertanian

Tidak hanya sistem atau model pertanian baru saja yang masuk di Desa Sambaliang, tetapi ada juga alat-alat teknologi pertanian baru juga masuk ke Desa Sambaliang. Pada awal tahun 2000 beberapa alat teknologi sudah mulai masuk kedesa ini. Alat-alat teknologi ini merupakan hasil inovasi atau penemuan baru dari luar Indonesia dan sudah merambah kebeberapa daerah di Indonesia. Beberapa alat-alat teknologi yang masuk ke Desa Sambaliang antara lain : • Jetor Jetor merupakan mesin yang digunakan para petani untuk membajak sawah. Jenis teknologi ini adalah salah satu inovasi baru dari perkembangan zaman. Para petani di Desa Sambaliang dulunya dalam membajak sawah, mereka juga menggunakan teknologi yaitu bajak. Bajak ini membantu petani dalam mengolah tanah untuk ditanam dengan padi. Bajak ini dapat beroperasi dengan bantuan hewan ternak seperti kerbau dan lembu. Berbeda dengan jetor yang menggunakan tenaga mesin dan bentuk fisiknya yang kuat membuat alat ini menjadi salah satu teknologi yang banyak dipakai oleh para petani. Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk mengolah tanah dengan menggunakan jetor ini relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan alat bajak yang menggunakan tenaga hewan. • Mesin Semprot atau Pompa Mesin semprot ini merupakan salah satu alat teknologi pertanian yang ada di Desa Sambaliang. Alat ini tidak berbeda jauh fungsinya dengan alat semprot yang masih menggunakan tangan manusia atau secara manual. Yang membedakan Universitas Sumatera Utara 35 mesin semprot ini dengan alat semprot yang terdahulu yaitu mesin semprot sekarang sudah menggunakan tenaga mesin yang berbahan bakar bensin. Mesin semprot ini sudah ada di Desa Sambaliang sejak 4 tahun yang lalu dan masih dimiliki oleh dua orang saja, itupun pemiliknya para tuan tanah yang ada di Desa Sambaliang. Mesin semprot ini berguna untuk membantu petani dalam hal pertanian. Biasanya mesin semprot ini digunakan pada tanaman tanaman yang perawatannya sedikit lebih rumit seperti tanaman jeruk. Tanaman jeruk yang fisiknya agak tinggi, sewaktu menyemprot petani agak kesulitan untuk menjangkauya. Makanya mereka menggunakan mesin semprot yang dapat menjangkau jarak yang tidak bisa dilakukan oleh tangan manusia. Mesin ini digunakan pada saat jeruk akan disemprot dengan cairan kimia atau putas, yang guna cairan ini untuk menjaga tanaman jeruk dari serangan hama ulat yang biasa menyerang tanaman ini. Cara penggunaan mesin ini yaitu dengan menarik selang yang ada pada mesin tersebut. Salah satu ujung selang dicelupkan kedalam drum yang terlebih dahulu di isi oleh pestisida atau racun tanamanputas hingga penuh. • Mesin Rontok Mesin ini merupakan salah satu alat teknologi yang masyarakat di Desa Sambaliang gunakan dalam memipil atau memisahkan biji jagung dari tongkolnya. Alat ini merupakan perubahan teknologi pertanian dimana dulu masyarakat menggunakan sebuah alat yang terbuat dari besi padat. Di Desa Sambaliang alat ini sudah menjadi kebutuhan para petani dalam mengolah hasil jagungnya. Mesin ini menggunakan bahan bakar bensin sedangkan alat pemipil Universitas Sumatera Utara 36 jagung dahulu masih menggunakan tenaga tangan manusia. Dibandingkan dengan alat rontok yang terdahulu, mesin ini tidak membutuhkan waktu yang lama dalam memisahkan biji jagung dari tongkolnya. • Mesin Penggiling Kopi Alat teknologi ini merupakan sebuah inovasi baru yang dibuat untuk mempermudah para petani kopi dalam mengolah biji kopi menjadi bubuk. Mesin penggiling kopi ini terbuat dari rangkaian besi yang menggunakan bahan bakar bensin. Dibandingkan dengan alat penggiling dahulu yang terbuat dari kayu, mesin ini sangat cepat dalam mengolah biji kopi dan sangat ekonomis karena waktu yang dibutuhkan untuk menggiling relatif singkat. Hasil biji kopi yang sudah menjadi bubuk pun sangat halus jika dibandingkan dengan mengunakan alat yang terdahulu yang harus berulang-ulang menggiling biji kopi untuk membuatnya menjadi bubuk kopi yang halus. 4.2. Sumber-sumber Perubahan Teknologi Pertanian 4.2.1. Media Cetak dan Elektronik