Efisiensi Waktu dan Penggunaan Uang Hubungan Komunikasi dengan Keluarga dan Kerabat.

46 Gambar 18 23 Gambar 19 24

4.4. Perubahan-perubahan Terhadap Masyarakat akibat Teknologi Pertanian.

4.4.1. Efisiensi Waktu dan Penggunaan Uang

Kehadiran akan sesuatu yang baru inovasi pada umumnya akan mempengaruhi pula kepada suatu konsep yang telah lama ada. Setidaknya akan memberikan sesuatu bentuk kombinasi atau akulturasi atas dasar konsepsi lama dengan konsepsi baru. Dengan adanya kombinasi dari kedua konsepsi ini dapatlah dikatakan para pendukung konsepsi tersebut telah beradaptasi. Di Desa Sambaliang kehadiran teknologi dalam bidang pertanian juga merupakan hal yang baru dan juga membawa pengaruh terhadap konsepsi- konsepsi masyarakatnya. Hal yang menyangkut akan adaptasi petani terhadap aspek ekonomis dari teknologi, maka yang menjadi sasaran pengamatan adalah bagaimana masyarakat petani Desa Sambaliang dalam memandang waktu, pekerjaan, dan lahan pertaniannya bagi kepentingan perekonomiannya. 23 Beberapa jenis pestisida yang dipakai para petani 24 Buah cabai yang terkena penyakit hama Universitas Sumatera Utara 47 Dari segi waktu, sebahagian besar masyarakat petani Desa Sambaliang sangat menghargai waktu semaksimal mungkin apalagi dalam memperoleh uang. Setidaknya waktu itu digunakan untuk mengerjakan hal-hal yang mempunyai arti dalan aspek ekonomis. Juga bagaimana mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya tanpa modal atau penggunaan uang yang besar pula. Sebagai contoh, biaya yang dulunya digunakan untun membayar pekerja diladang sekarang dengan kehadiran teknologi pertanian merubah penggunaan biaya tersebut untuk pembelian bibit atau pupuk yang lebih banyak. Tujuan modernisasi pertanian yang pada prinsipnya adalah untuk meningkatkan tingkat penghasilan produksi pertanian menuju perbaikan keadaa ekonomi masyarakat juga banyak mempengaruhi wawasan masyarakat.

4.4.2. Hubungan Komunikasi dengan Keluarga dan Kerabat.

Upaya dalam menjalin tali persaudaraan yang erat dengan keluarga ataupun kerabat berdasarkan komunikasi dirasakan sudah cukup baik. Dalam hal komunikasi antar setiap anggota keluarga ataupun kerabat pada saat sebelum masuknya teknologi pertanian masih kurang sehingga terjadi adanya rasa segan yang membuat hubungan persaudaraan antar setiap masyarakat di Desa Sambaliang bersifat acuh. Misalkan sebelum unsur teknologi sebagai bagian dari modernisasi pertanian berjalan, aspek kehidupan sosial dapat dikatakan bertumpu pada lingkungan keluarga inti atau hanya meliputi kerabat dekat saja. Pada saat itu sebahagian besar dari mereka dalam kehidupan sosialnya masih berpikiran Universitas Sumatera Utara 48 bagaimana agar dapat bertahan hidup dengan cara mempertahankan kepentingan kelompok atau kerabatnya dalam keadaan kebersamaan. Beberapa dari informan yang ditanyakan tentang kehidupan mereka mengakui, dan salah seorang informan mengatakan : “…Memang sebelum adanya mesin bajak di desa ini, rasanya suasana kehidupan kami hanya berkisar di desa ini saja. Dari pagi sampai sore hari kami di ladang hanya untuk mengurusi tanaman. Dan apabila kami telah pulang dari ladang umumnya tak ada yang dapat dikerjakan lagi. Biasanya kalau hari telah larut malam kami berkumpul dirumah bercerita dengan para tetangga.” Sekarang pun suasana yang seperti ini masih ada dijumpai di Desa sambaliang. Seperti beberapa orang ibu-ibu yang hanya asyik bercerita sambil mengasuh anak-anaknya yang masih kecil. Ketika penulis ingin mengetahui tentang arah pembicaraan mereka maka selalu diperoleh suatu jawaban yang bersifat umum yaitu cerita yang biasa saja dan terkadang tidak berfokus.

4.4.3. Pola Pikir Masyarakat Kearah Materialistis dan individualis.