Perkembangan Tanaman Baru di Desa Sambaliang

30

3.3.2. Perkembangan Tanaman Baru di Desa Sambaliang

Di Desa Sambaliang sekarang ini sudah mulai marak masyarakatnya yang menanam tanaman jeruk ini karena pada tahun 2009 harga jeruk sudah naik dan harganya paling tinggi berkisar Rp.7.000kg jika dijual kepada toke. Seperti yang dikatakan salah satu petani jeruk yaitu : “Saya sudah hampir 10 tahun menanam tanaman jeruk ini, karena hasilnya sangat menggiurkan. Sekali panen saja ketika jeruk saya sudah berbunga saya mendapatkan hasil 2 ton dengan lahan yang dimiliki informan itu seluas 4 rantai dan semuanya ditanam dengan tanaman jeruk, dan juga karena Kabanjahe sebagai penghasil jeruk di Sumatera Utara semakin menurun distribusinya ke Medan beberapa tahun ini makanya saya menanam jeruk.” Gambar 12 17 Gambar 13 18 Dalam hal pengelolaan tanaman jeruk ini dimulai dengan pemilihan bibit jeruk yang unggul dan berkualitas seperti tahan terhadap hama penyakit yang menyerang tanaman jeruk. Biasanya para petani membeli bibit jeruk dari daerah yang ada di Kabanjahe, karena menurut masyarakat setempat orang-orang yang 17 Hasil tanaman jeruk di Desa Sambaliang. 18 Seorang petani sedang membersihkan kebun jeruknya. Universitas Sumatera Utara 31 tinggal di Kabanjahe lebih tahu mana bibit jeruk yang unggul. Bibit jeruk ini adalah hasil dari okulasi yaitu persilangan jeruk manis lokal dengan jeruk manis luar misalnya menggabungkan dengan bibit jeruk Mandarin. Tinggi bibit jeruk antara 30 cm – 40 cm. Harga dari bibit jeruk perbatang berkisar antara Rp.5.000 – Rp.6.000, dan itu sudah bibit yang unggul. Proses penanaman bibit jeruk yaitu dengan cara membuat lubang dengan diameter lubang 30 cm dan kedalaman 30 cm kedalam tanah melalui cara mencangkulnya. Jarak antara setiap bibit yang ditanam berkisar antara 2,5 meter sampai 3 meter, itu dilakukan agar pertumbuhan setiap jeruk tidak terhalang oleh batang jeruk yang lain. Ketika umur jeruk sudah mencapai 3–4 tahun bunga jeruk akan muncul dan itu pertanda bahwa jeruk akan menghasilkan buah yang pertama. Biasanya buah yang pertama tidak begitu banyak hasilnya. Proses pembersihan ladang jeruk dari rumput liar juga sangat penting karena jika ada rumput liar yang hidup disekitar tanaman jeruk maka dapat menghambat pertumbuhannya. Pembersihan dan pemotongan rumput biasanya dilakukan setiap 3 bulan sekali dan itu dilakukan secara terus menerus. Selama setahun tanaman jeruk dapat berbuah 2 kali dan umur tanaman ini bisa sampai 20 tahun lebih, tergantung perawatan yang dilakukan. Universitas Sumatera Utara 32 Gambar 14 19 Gambar 15 20 Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa para petani jeruk sedang memanen hasil buah jeruk. Mereka memanjat pohon jeruk untuk mengambil buah jeruk yang sulit dipetik terutama yang berada pada ujung batang pohon. Pohon jeruk ini berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang petani dapat bertahan hidup sampai 20 tahun, sedangkan batang pohon jeruk sangat kokoh sehingga tidak mudah patah, itu terlihat dari gambar 14. Pada gambar 15 terlihat seseorang toke atau yang menampung hasil jeruk dari Desa Sambaliang sedang menyortir buah-buah jeruk yang telah dipetik dari pohonnya. Penyortiran ini dilakukan untuk memisahkan mana yang jeruk jumbo, jeruk sedang dan jeruk kecil. Harga dari setiap ukuran jeruk bervariasi, misalkan saja jeruk jumbo ; para toke membeli dari petani 1 Kg jerurk jumbo seharga Rp. 3.500,-, sedangkan harga jeruk sedang Rp. 2.000,- dan jeruk yang kecil Rp. 1.500Kg. 19 Seorang pekerja sedang memanjat pohon untuk memetik buah jeruk 20 Seorang toke sedang menyortir buah jeruk Universitas Sumatera Utara 33

BAB IV PERUBAHAN TEKNOLOGI PERTANIAN di DESA SAMBALIANG

4.1. Jenis - Jenis Perubahan Teknologi di Desa Sambaliang

Sektor pertanian merupakan sumber mata pencaharian yang paling besar bagi masyarakat di Desa Sambaliang. Hal ini ditandai dengan kegiatan masyarakatnya yang tidak pernah lepas dari berladang dan bercocok tanam. Hampir 70 daerah yang berada di Desa Sambaliang diolah menjadi lahan pertanian. Iklim yang ada di Desa Sambaliang juga sangat berpengaruh terhadap tanaman yang digarap, bagaimana suatu tanaman itu dapat tumbuh dengan baik. Berbagai macam jenis-jenis tanaman pertanian seperti yang diuraikan pada Bab III, baik itu dari awal terbentuknya Desa Sambaliang seperti ; tanaman palawija, kopi, jeruk,cabai serta sayur-sayuran sampai masa sekarang ini, tidak terlepas dari bagaimana cara atau strategi masyarakat dalam mengolah tanaman tersebut hingga kepada masa panen. Produksi pertanian yang diharapkan lebih berkembang bagi para petani juga tidak terlepas daripada alat-alat teknologi pertanian yang mereka gunakan. Berbagai jenis-jenis teknologi pertanian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif bagi sektor pertanian mereka. Universitas Sumatera Utara