27 Kemudian alasan lain adalah nilai ekonomis dari tanaman pokok itu
sendiri. Di dalam pengolahan tanaman ini hampir tidak dijumpai tugas-tugas yang berat. Kalaupun dijumpai tugas yang sulit adalah di saat awal penanaman saja.
Pada saat pengolahan lahan, tanah harus gembur karena padi atau jagung tidak bisa tumbuh ditanah yang keras, karena hasilnya tidak akan bagus.
3.3.1. Perkembangan Teknologi pada Tanaman Padi
Proses penanaman padi dimulai pertama-tama adalah pemilihan dan penyemaian bibit padi. Bibit padi yang akan ditanam haruslah yang unggul dan
bagus agar hasil yang didapat juga akan bagus. Setelah pemilihan bibit padi kemudian bibit tersebut disemai dan lahan yang digunakan untuk menyemai bibit
padi tidak terlalu luas misalnya 3 m x 10 m untuk lahan penanaman berkisar ± 6 rantai atau ¼ hektar. Ketika umur bibit tadi yang disemai sudah berumur ± 6
minggu maka bibit tadi siap ditanam dilahan yang sudah dipersiapkan. Dengan menggunakan bantuan alat bajak yang sudah maju yaitu jetor sehingga lahan
menjadi gembur dan berlumpur, berbeda dengan masa dulu yang pengolahannya masih ditarik oleh bajak yang menggunakan tenaga kerbau.
Lahan yang seperti inilah yang cocok untuk menanam padi. Setelah padi ditanam di sawah kira-kira 3 minggu kemudian padi dipupuk dengan
menggunakan pupuk kandang. Biasanya pupuk yang digunakan berasal dari kotoran ternak yang mereka miliki, misalnya kotoran babi, ayam dan tumpukan
sampah organik yang sudah membusuk. Hal ini dilakukan selama 2 kali pemupukan, gunanya untuk menyuburkan tanah dan mempercepat pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
28 tanaman padi tersebut. Ketika umur padi sudah berkisar 3 bulan biasanya para
petani Desa Sambaliang menjaga padinya dari serangan hama atau tikus yang suka merusak tanaman padi mereka. Karena kerusakan yang ditimbulkan dari
hama atau tikus, hasil pertanian dapat gagal dan hal yang dapat dilakukan masyarakat di Desa Sambaliang adalah dengan cara manuba atau meracun.
Cara manuba yang mereka lakukan dengan melumuri racun pada sebuah jagung dan diletakkan disekitar persawahan. Ada juga petani yang menggunakan
plastik mulsa yang berguna menutupi areal persawahan petani agar hama tikus tidak bisa masuk dan merusak tanaman padi mereka. Kira-kira saat umur padi
mencapai 5 bulan dan sudah berbuah biasanya masyarakat sering menyebutkan dengan bahasa Batak Toba yaitu marboras padi dapat dipanen.
Ada juga jenis tanaman padi lain yang ditanam masyarakat Desa Sambaliang yaitu jenis padi ladang. Berbeda dengan jenis tanaman padi sawah
yang biasa mereka tanam, padi ladang tidak memerlukan lahan yang berlumpur dan basah tapi di daerah yang tidak mengandung banyak air dan subur. Biasanya
masyarakat menanam jenis tanaman ini didaerah perbukitan yang ada di sekitar Desa Sambaliang dan perawatannya pun tidak begitu rumit seperti padi sawah.
Umur dari tanaman padi ladang ini sampai kepada panen juga relatif lama dibandingkan padi yang ditanam di sawah.
Universitas Sumatera Utara
29
Gambar 10
15
Gambar 11
16
Disamping tanaman padi ladang ini para petani juga menanam tanaman lain disela-sela padi ladang mereka, misalkan mereka menanam cabai, tomat dan
sayur-sayuran ; hal ini dinamakan dengan istilah tumpang sari. Pemeliharaan tanaman padi ladang ini juga sangat rumit. Padi ladang dalam pertumbuhannya
dapat baik jika tidak ada rumput liar yang hidup disekitarnya. Berbeda dengan tanaman keras, khususnya tanaman jeruk. Bentuk
pengolahan dan pengurusan tanaman ini harus dilakukan secara terus-menerus; mulai dari pemilihan bibit jeruk, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan,
pembersihan lahan, sampai kepada masa panen. Kegiatan ini dirasakan begitu rutin, terlebih bila dibandingkan dengan umur dan pengolahan tanaman padi atau
jagung. Dengan demikian kiranya wajar bila para petani masih sedikit yang menanam tanaman jeruk tersebut sebagai mata pencaharian yang utama pada
waktu itu.
15
Tumpang sari, disamping padi ladang sebagai tanaman utama ditanam pula jenis tanaman lain seperti cabai dan sayur-sayuran
16
Pemeliharaan tanaman padi sawah dari serangan hama tikus
Universitas Sumatera Utara
30
3.3.2. Perkembangan Tanaman Baru di Desa Sambaliang