49
3.5 Instrumen Penelitian
3.5.1 Penyusunan Instrumen Penelitian
Instumen penelitian adalah fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah Suharsimi, 2002:126. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar
matematika yang meliputi; soal pemahaman konsep berupa pilihan ganda d objektif yang terdiri dari 15 soal, soal penalaran dan komunikasi berupa
menjodohkan objektif yang terdiri dari 5 soal, dan soal pemecahan masalah berupa uraianessay yang terdiri dari 4 soal.
3.5.2 Tahap uji coba soal
Untuk mengetahui kualitas perangkat tes yang telah dibuat, soal-soal tersebut diujicobakan terlebih dahulu kepada siswa di luar sampel untuk
menghindari biasnya hasil penelitian. Bila uji coba dilakukan pada siswa yang dijadikan sampel maka akan mempengaruhi hasil tes akhir karena, siswa merasa
pernah mengerjakan soal-soal tersebut dalam uji coba Suryabrata, 1998:45. Hasil uji coba tes kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas,
daya pembeda, dan tingkat kesukaran instrumen.
3.5.2.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid atau sahih
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat Suharsimi,
50
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
} }{
{
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
XY
2006:168. Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas tes dalam penelitian ini adalah rumus korelasi product moment angka kasar :
Keterangan : r
xy
: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y ΣX : Jumlah skor masing-masing item
ΣY : Jumlah skor total N
: Jumlah subyek yang diteliti ΣX² : Jumlah kuadrat nilai variabel X
ΣY² : Jumlah kuadrat nilai variabel Y Suharsimi, 2002:72
Setelah diperoleh harga r
xy
kemudian dikonsultasikan dengan nilai tabel r kritik produk momen dengan taraf
α = 5 , jika nilai r
xy
r
tabel
maka soal dikatakan valid.
Dari hasil analisis dengan menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar , untuk soal pemahaman konsep yang termasuk dalam kategori valid
adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 9, 11, 12, 13, dan 14 sedangkan soal yang termasuk dalam kategori tidak valid adalah soal nomor 5, 7, 8, 10, 15. Untuk soal
penalaran dan komunikasi semua soal termasuk dalam kategori valid, sedangkan untuk soal pemecahan masalah yang termasuk dalam kategori valid adalah soal
nomor 21, 22, dan 23 dan soal yang tidak valid adalah soal nomor 24.
51
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎣ ⎡ −
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
− =
∑
2 2
11
1 s
pq s
n n
r
3.5.2.2 Reliabilitas
Reliabilitas artinya mampu mengukur apa yang hendak diukur. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut
memberikan hasil yang tetap atau ajeg, Suharsimi, 2002:164. Suatu instrumen dikatakan ajeg apabila instrumen tes tersebut mempunyai keajegan hasil, artinya
jika instrumen tersebut dikenakan pada sejumlah obyek yang sama pada lain waktu, maka hasilnya akan tetap.
3.5.2.2.1 Reabilitas soal objektif
Untuk menentukan reliabilitas soal objektif dapat dicari dengan menggunakan rumus K-R 20.
dengan Keterangan :
r
11
= reliabilitas tes p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = 1- p Σ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item soal s
2
= varians total Dengan taraf
α = 5 apabila r
hitung
r
tabel
maka soal tes tersebut dapat dikatakan reliabel, Suharsimi, 2002:101. Dari hasil analisis dengan
menggunakan rumus K-R 20 untuk soal pemahaman konsep diperoleh nilai r
hitung
= 0,724 sedangkan nilai r
tabel
= 0,329. Karena nilai r
hitung
r
tabel
sehingga tes yang N
N Y
Y
2 2
2
∑ −
∑ =
s
52
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡ ∑
− ⎥⎦
⎤ ⎢⎣
⎡ −
=
2 2
11
1 1
t b
k k
r
σ σ
diujicobakan reliabel. Untuk soal penalaran dan komunikasi diperoleh nilai r
hitung
= 0,6926 dan nilai r
tabel
= 0,329. Karena nilai r
hitung
r
tabel
sehingga tes yang diujicobakan reliabel.
3.5.2.2.2 Reabililtas soal uraian
Untuk menentukan reliabilitas soal uraian dapat dicari dengan menggunakan rumus K-R 21.
dengan Keterangan :
r
11
= reliabilitas tes
2 b
σ
∑
= Jumlah varians skor tiap-tiap item
2 t
σ = Varians total
k = Banyaknya butir soal Dengan taraf signifikasi 5, Apabila r
hitung
r
tabel
maka soal tes tersebut reliabel, Suharsimi, 2002:109. Dari hasil analisis perhitungan dengan
menggunakan rumus K-R 21, untuk soal pemecahan masalah diperoleh nilai r
hitung
= 0,59063 sedangkan nilai r
tabel
= 0,329. Karena nilai r
hitung
r
tabel
sehingga tes yang diujicobakan reliabel.
3.5.2.3 Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran butir soal diperlukan untuk mengetahui apakah soal tersebut mudah, sedang, ataupun sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu
mudah dan tidak terlalu sukar.
N N
X X
2 2
2
∑ −
∑ =
b
σ
53
3.5.2.3.1 Taraf kesukaran soal objektif
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal objektif, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
JS B
P = Keterangan:
P: Tingkat kesukaran B: Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS: Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria indeks kesukaran Pembulatan :
P: 0,00 – 0,30 adalah soal sukar P: 0,31 – 0,70 adalah soal sedang
P: 0,71 – 1,00 adalah soal mudah Suharsimi, 2002:208-210
Dari hasil analisis untuk soal pemahaman konsep yang tergolong soal mudah adalah soal nomor 2, 7, 8, 9, dan 10, soal sedang adalah soal nomor 1, 4, 6,
11, 12, 13, 14 dan 15, sedangkan yang tergolong soal sukar adalah soal nomor 3 dan 5. Untuk soal penalaran dan komunikasi yang tergolong soal mudah adalah
soal nomor 16, 17, 18, dan 19, sedangkan yang tergolong soal sedang adalah soal nomor 20.
3.5.2.3.2 Taraf kesukaran soal uraian
Jawaban terhadap soal bentuk uraian essay secara teoritis tidak ada yang salah mutlak, sehingga derajat kebenaran jawaban tersebut akan berperangkat
54
B A
B B
A A
P P
J B
J B
DP −
= −
= sesuai dengan mutu jawaban masing-masing siswa. Untuk menginterpretasikan
tingkat kesukaran digunakan tolak ukur sebagai berikut. Kriteria :
TK Kriteria 0 ≤ TK ≤ 27
27 TK ≤ 72 72 TK ≤ 100
Soal Mudah Soal Sedang
Soal Sukar
Dalam skripsi ini siswa yang dianggap berhasil jika mampu menguasai 65 dari skor soal. Rumus yang digunakan adalah :
TK =
tes mengikuti
yang siswa
banyak gagal
yang siswa
banyak
x 100
Arifin, 1991:102 Dari hasil analisis untuk soal pemecahan masalah yang tergolong soal
sedang adalah soal nomor 22 dan 23, sedangkan yang tergolong soal sukar adalah soal nomor 21 dan 24.
3.5.2.4 Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang berkemampuan rendah kurang.
3.5.2.4.1 Daya beda soal objektif
Untuk menentukan daya pembeda soal untuk tes yang berbentuk objektif dapat menggunakan rumus:
55
Keterangan : DP : Daya Pembeda
J
A
: Banyaknya peserta kelompok atas J
B
: Banyaknya peserta kelompok bawah B
A
: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B
B
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Untuk mengetahui daya pembeda, menurut Suharsimi 2002:218 dilakukan
dengan mengkonsultasikan nilai pembulatan DP yang diperoleh dari perhitungan. Klasifikasi daya pembeda :
D : 0,00 – 0,20 dikategorikan soal jelek D : 0,21 – 0,40 dikategorikan soal cukup
D : 0,41 – 0,70 dikategorikan soal baik D : 0,71 – 1,00 dikategorikan soal baik sekali
Berdasarkan hasil analisis, untuk soal pemahaman konsep yang mempunyai daya beda baik adalah soal nomor 1, 3, 4, 6, 11, 12 ,13, dan 14. Soal yang
mempunyai daya beda cukup adalah soal nomor 9, sedangkan soal yang mempunyai daya beda jelek adalah soal nomor 2, 5, 7, 8, 10, dan 15. Untuk soal
penalaran dan komunikasi soal yang mempunyai daya beda baik adalah soal nomor 17, 18, 19, dan 20 sedangkan soal yang mempunyai daya pembeda cukup
adalah soal nomor 16.
56
} 1
{
2 2
2 1
− +
− =
∑ ∑
i i
L H
n n
x x
M M
t 3.5.2.4.2
Daya beda soal uraian Untuk menentukan daya pembeda soal untuk tes yang berbentuk uraian
menggunakan rumus uji-t, yaitu:
Keterangan: t : uji-t
M
H
: Mean kelompok atas M
L
: Mean kelompok bawah
2 1
∑
x : Jumlah deviasi skor kelompok atas
2 2
∑
x : Jumlah deviasi skor kelompok bawah
n
i
: Jumlah responden pada kelompok atas atau bawah 27 x N N : Jumlah seluruh responden yang mengikuti tes
Arifin, 1991:112. Butir soal mempunyai daya pembeda yang signifikan jika nilai t
hitung
t
tabel
. Untuk soal pemecahan masalah yang mempunyai daya beda yang signifikan
adalah soal nomor 21, 22, dan 23.
3.6 Teknik Analisis Data