13
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Teori Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang aktif, dimana siswa membangun sendiri pengetahuannya. Belajar adalah suatu proses organik untuk menemukan sesuatu,
bukan suatu proses mekanik untuk mengumpulkan fakta-fakta. Dalam perkembangan dunia pendidikan konsep tentang belajar telah banyak
didefinisikan oleh para ahli. Beberapa ahli mendefinisikan konsep tentang belajar sebagai berikut.
2.1.1 Teori Belajar Jarome Bruner
Jerome Bruner dalam Suherman, 2003:44 menyatakan bahwa belajar matematika akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan kepada
konsep-konsep dan struktur-struktur yang termuat dalam pokok bahasan yang diajarkan. Brunner melalui teorinya mengungkapkan bahwa dalam proses belajar,
siswa sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda alat peraga. Melalui alat peraga yang ditelitinya itu siswa akan melihat langsung
bagaimana keteraturan dan sruktur yang terdapat dalam benda yang sedang diperhatikannya.
14
2.1.2 Teori Belajar Jean Piaget
Jean Piaget mengemukakan tiga prinsip utama pembelajaran, yaitu 1 belajar aktif, 2 belajar lewat interaksi sosial, dan 3 belajar lewat pengalaman
sendiri, Sugandi, 2007:35. 1.
Belajar aktif Proses pembelajaran adalah proses aktif, karena pengetahuan terbentuk
dari dalam siswa. Untuk membantu perkembangan kognitif anak perlu diciptakan kondisi belajar yang memungkinkan anak belajar sendiri misalnya, melakukan
percobaan, memanipulasi simbol-simbol, mengajukan pertanyaan dan mencari jawab, membandingkan penemuan sendiri dengan penemuan temannya.
2. Belajar lewat interaksi sosial
Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi di antara siswa. Piaget percaya bahwa belajar bersama akan membantu
perkembangan kognitif mereka. Melalui interaksi sosial, perkembangan kognitif anak akan mengarah ke banyak pandangan.
3. Belajar lewat pengalaman sendiri
Perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasarkan pada pengalaman nyata daripada bahasa yang digunakan berkomunikasi. Pembelajaran
di sekolah hendaknya di mulai dengan memberikan pengalaman-pengalaman nyata daripada dengan pemberitahuan-pemberitahuan yang jawabannya harus
persis seperti yang diinginkan oleh guru.
15
2.1.3 David Ausubel
David Ausubel sebagai pelopor aliran kognitif, mengemukakan teorinya tentang belajar bermakna meaningful learning. Belajar bermakna adalah proses
mengaitkan informasi baru dengan konsep-konsep yang relevan dan terdapat dalam struktur kognitif seseorang, Ratna Willis dalam Sugandi 2007:38.
Belajar bermakna terjadi bila siswa mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka. Ini terjadi melalui belajar konsep dan
perubahan konsep yang telah ada yang akan mengakibatkan pertumbuhan dan perubahan struktur konsep yang telah dimiliki oleh siswa. Teori belajar bermakna
Ausuble ini sangat dekat dengan inti pokok konstruktivisme, yang menekankan pentingnya siswa mengasosiasikan pengalaman, fenomena, dan fakta-fakta baru
ke dalam sistem pengertian yang telah dipunyai. Dalam teori tersebut mengandaikan bahwa dalam proses belajar itu siswa aktif Suparno, 1997:54.
Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah disampaikan oleh para ahli tersebut, maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan.
1. Belajar merupakan suatu proses kegiatan aktif siswa dalam membangun
pengetahuannya. 2.
Dalam proses belajar siswa bekerja dan mengalami sendiri apa yang dipelajarinya sehingga kegiatan belajar akan lebih bermakna bagi siswa.
2.2 Ciri-ciri Belajar