Analisis Data Awal Hasil Penelitian

64

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yang terdiri dari dua kelompok sampel yaitu, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 November 2008 sampai dengan 30 November 2008 di SMP Negeri 2 Pemalang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan teknik cluster random sampling. Dari populasi diambil dua kelas sebagai sampel, yaitu kelas VIII A sebagai kelas eksperimen yang dengan model pembelajaran CTL dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran Quantum Teaching. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran CTL pada kelompok eksperimen dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran Quantum Teaching pada kelompok kontrol.

4.1.1 Analisis Data Awal

4.1.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas sampel pada penelitian ini menggunakan uji Chi-Kuadrat. Data awal yang digunakan untuk menguji normalitas sampel adalah data nilai Ujian Tengah Semester UTS mata pelajaran matematika semester gasal tahun ajaran 20082009. 65 1 Uji normalitas nilai data awal pada kelompok eksperimen CTL Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh nilai hitung 2 χ = 2,14699 dan tabel 2 χ = 7,81. Karena hitung 2 χ tabel 2 χ artinya data yang diperoleh berdistribusi normal. Jadi nilai data awal pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 21. 2 Uji normalitas nilai data awal pada kelompok kontrol Quantum Teaching Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh nilai hitung 2 χ = 6,399 dan tabel 2 χ = 7,81. Karena hitung 2 χ tabel 2 χ artinya data yang diperoleh berdistribusi normal. Jadi nilai data awal pada kelompok kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 22. 4.1.1.2 Uji Kesamaan Dua Varian Homogenitas Uji Kesamaan dua Varian ini digunakan untuk mengetahui apakah nilai data awal dari sampel yang diambil mempunyai varians yang sama homogen. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut : H O : 2 1 σ = 2 2 σ , artinya kedua kelompok sampel mempunyai varians yang sama homogen. H a : 2 1 σ ≠ 2 2 σ , artinya kedua kelompok sampel mempunyai varians yang tidak sama. Berdasarkan hasil perhitungan untuk kelompok eksperimen diperoleh nilai varians = 120,978 dan untuk kelompok kontrol diperoleh nilai varians = 128,529. Dari perbandingan di peroleh nilai F hitung = 1,06242. Dari tabel distribusi F dengan taraf nyata 5 dan dk pembilang 33 serta dk penyebut 35, diperoleh nilai F tabel = 66 1,77. Karena nilai F hitung = 1,06242 F tabel = 1,77 maka Ho diterima, yang berarti kedua kelompok sampel mempunyai varians yang sama homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 23. 4.1.1.3 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Uji dua pihak Dari analisis perhitungan, pada kelompok eksperimen diperoleh nilai 1 x = 68,78 dan 2 1 S = 120,978 sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai 2 x = 68.32 dan 2 2 S = 128,529. Dari kedua kelompok diperoleh nilai gabungan S = 11,164 . Hipotesis yang diajukan adalah: H o : µ 1 = 2 µ H 1 : µ 1 ≠ 2 µ Keterangan : 1 µ = rata-rata data awal hasil belajar kelompok eksperimen 2 µ = rata-rata data awal hasil belajar kelompok kontrol Dengan menggunakan uji t diperoleh nilai hitung t = 0,170 dan nilai tabel t = 1,99. Karena nilai hitung t tabel t maka Ho diterima. Jadi rata-rata hasil belajar data awal pada kelompok eksperimen sama dengan rata-rata hasil belajar data awal kelompok kontrol. Perhitungan selengkapnya terdapat lampiran 24. 4.1.2 Analisis Data Akhir 4.1.2.1 Uji Normalitas Sebelum menguji hipotesis yang diajukan, terlebih dahulu diajukan uji normalitas data yang merupakan variabel dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk menentukan statistik yang digunakan dalam pengujian hipotesis. Untuk menguji kenormalan data dari sampel digunakan uji Chi-Kuadrat. 67 1 Uji normalitas nilai hasil belajar pada kelompok eksperimen Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh nilai hitung 2 χ = 0,844 dan tabel 2 χ = 7,81. Karena hitung 2 χ tabel 2 χ artinya data yang diperoleh berdistribusi normal. Jadi nilai hasil belajar pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 41. 2 Uji normalitas nilai hasil belajar pada kelompok kontrol Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh nilai hitung 2 χ = 2,537 dan tabel 2 χ = 7,81. Karena hitung 2 χ tabel 2 χ artinya data yang diperoleh berdistribusi normal. Jadi nilai hasil belajar pada kelompok kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 42.

4.1.2.2 Uji Kesamaan Dua Varian Homogenitas

Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui apakah nilai hasil belajar dari sampel yang diambil mempunyai varians yang homogen. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut : H O : 2 1 σ = 2 2 σ , artinya kedua kelompok sampel mempunyai varians yang sama homogen. H a : 2 1 σ ≠ 2 2 σ , artinya kedua kelompok sampel mempunyai varians yang tidak sama. Hasil untuk perhitungan kelompok eksperimen di dapat nilai varians = 77,761 dan untuk kelompok kontrol di dapat nilai varians = 86,938. Dari perbandingan di peroleh nilai F hitung = 1,12. Dari tabel distribusi F dengan taraf nyata 5 dan dk pembilang 33 serta dk penyebut 35, diperoleh nilai F tabel = 1,77. 68 Karena F hitung = 1,12 F tabel = 1,77 maka Ho diterima, yang berarti kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 43.

4.1.2.3 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Oleh Guru

Berdasarkan hasil observasi pengelolaan pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru pada kelas eksperimen yaitu kelas dengan pembelajaran CTL dan kelas kontrol yaitu kelas dengan pembelajaran Quantum Teaching diperoleh data sebagai berikut: a Pembelajaran CTL Pada pertemuan pertama persentase pengelolaan pembelajaran oleh guru adalah 71,87, pada pertemuan kedua adalah 78,12, sedangkan pada pertemuan ketiga adalah 84,37. b Pembelajaran Quantum Teaching Pada pertemuan pertama persentase pengelolaan pembelajaran oleh guru adalah 69,11, pada pertemuan kedua adalah 76,56, sedangkan pada pertemuan ketiga adalah 81,25.

4.1.2.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada kelas eksperimen yaitu kelas dengan pembelajaran CTL dan kelas kontrol yaitu kelas dengan pembelajaran Quantum Teaching diperoleh data sebagai berikut: 69 a Pembelajaran CTL Pada pertemuan pertama persentase aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran oleh guru adalah 75, pada pertemuan kedua adalah 81,25 sedangkan pada pertemuan ketiga mencapai 87,5. b Pembelajaran Quantum Teaching Pada pertemuan pertama persentase aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran oleh guru adalah 70, pada pertemuan kedua adalah 75 sedangkan pada pertemuan ketiga mencapai 80. Uji Hipotesis 4.1.2.3.1 Uji hipotesis 1 Untuk mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan yaitu, rata-rata hasil belajar siswa dengan pembelajaran CTL lebih baik daripada rata-rata hasil belajar siswa dengan pembelajaran Quantum Teaching, maka dilakukan uji kesamaan rata-rata satu pihak pihak kanan. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. H O : 1 µ ≤ 2 µ : Rata-rata hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran CTL kurang dari sama dengan rata-rata hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Quantum Teaching. H a : 1 µ 2 µ : Rata-rata hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran CTL lebih dari rata-rata hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Quantum Teaching. Keterangan : 1 µ = rata-rata hasil belajar matematika kelompok eksperimen 2 µ = rata-rata hasil belajar matematika kelompok kontrol 70 Pada kelompok eksperimen diperoleh nilai 1 x = 76,19 dan 2 1 S = 77,761 sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai 2 x = 72,176 dan 2 2 S = 86,938. Dari kedua kelompok diperoleh nilai gabungan S = 9,067 . Dengan menggunakan uji t diperoleh nilai hitung t = 1,863. Untuk α = 5 dengan dk = 68 dan peluang 1- α diperoleh nilai tabel t = 1,66. Dengan menggunakan kriteria uji pihak kanan terima H o jika hitung t tabel t . Karena nilai hitung t tabel t maka Ho ditolak. Jadi rata-rata prestasi belajar siswa dengan pembelajaran CTL lebih baik daripada rata-rata prestasi belajar siswa dengan pembelajaran Quantum Teaching. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 44.

4.1.2.3.2 Uji hipotesis 2

Untuk mengetahui kebenaran hipotsisis yang diajukan yaitu ketercapian KKM individual hasil belajar siswa dengan model pembelajaran CTL mencapai 75, maka dilakukan uji proporsi satu pihak pihak kiri. Hipotesis yang diajukan adalah : H o : π ≥ 0,75 Proporsi siswa yang mendapat nilai hasil belajar ≥ 68 dengan menggunakan pembelajaran CTL lebih dari atau sama dengan 75. H a : π 0,75 Proporsi siswa yang mendapat nilai hasil belajar ≥ 68 dengan menggunakan pembelajaran CTL kurang dari 75. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Z hitung = 1,1547. Dengan kriteria uji pihak kiri untuk α = 5 dan tolak Ho jika 5 , α − − ≤ Z Z diperoleh tabel Z = -1,64. Karena tabel hitung Z Z maka H o diterima artinya siswa yang memperoleh model 71 pembelajaran CTL yang mendapat nilai ≥ 68 telah mencapai ketuntasan sebesar 75. Perhitungan selengkapnya pada lampiran 45.

4.1.2.3.3 Uji hipotesis 3

Untuk mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan yaitu ketercapaian KKM hasil belajar matematika siswa yang mendapat model pembelajaran Quantum Teaching mencapai 75 , maka dilakukan uji proporsi satu pihak uji pihak kiri. Hipotesis yang diajukan adalah : H o : π ≥ 0,75 Proporsi siswa yang mendapat nilai hasil belajar ≥ 68 dengan menggunakan pembelajaran Quantum Teaching lebih dari atau sama dengan 75. H a : π 0,75 Proporsi siswa yang mendapat nilai hasil belajar ≥ 68 dengan menggunakan pembelajaran Quantum Teaching kurang dari 75. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Z hitung = 0,1980. Dengan kriteria uji pihak kiri untuk α = 5 dan tolak H o 5 , α − − ≤ Z Z diperoleh tabel Z = -1,64. Karena tabel hitung Z Z maka H o diterima artinya siswa yang memperoleh model pembelajaran Quantum Teaching yang mendapat nilai ≥ 68 telah mencapai ketuntasan sebesar 75. Perhitungan selengkapnya pada lampiran 46.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25