KETUNTASAN BELAJAR TINJAUAN MATERI

37 dengan melakukan presentasi Demonstrasikan. 7. Guru memberikan penghargaan kepada setiap kelompok yang telah melakukan presentasi dengan memberikan pujian, dorongan, semangat, dan tepukan yang meriah Rayakan. 8. Guru meminta siswa untuk mengulang kembali konsep yang baru saja dipelajari dan memberikan latihan soal Ulangi. 9. Di akhir pembelajaran guru memberikan tes tertulis yang dikerjakan secara individu sebagai umpan balik siswa. 3. Penutup 1. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari Ulangi. 2. Guru memberikan tugas rumah yang dikerjakan secara individu.

2.8 KETUNTASAN BELAJAR

Ketuntasan adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sedang ketuntasan belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran biasanya ditunjukkan dengan nilai tes. Ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran dipengaruhi oleh peran dan strategi guru dalam pembelajaran. Seorang siswa dipandang tuntas belajar jika ia mampu menyelesailkan dan menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65 dari seluruh tujuan pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari siswa yang mampu 38 menguasai tujuan pembelajaran minimal 65 dan sekurang-kurangnya 85 dari jumlah siswa yang ada di kelas itu, Mulyasa, 2006:99. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM ditentukan oleh masing-masing sekolah berdasarkan keadaan dimana sekolah tersebut berada. Dalam hal ini, penentuan KKM antara sekolah yang satu dengan yang lain tentu saja berbeda- beda. Namun demikian, dalam menentukan KKM terdapat tiga hal yang harus diperhatikan yaitu, Tingkat kompleksitas, Kemampuan sumber daya pendukung, dan Intake tingkat kemampuan rata-rata siswa. Dalam skripsi ini siswa dikatakan tuntas dalam belajar matematika jika nilai hasil belajar matematika yang diperoleh siswa telah mencapai ≥ 68.

2.9 TINJAUAN MATERI

Untuk mengambil sebuah layangan yang menyangkut di pohon, seorang anak harus menyandarkan sebuah tangga yang panjangnya 5 m. Jika jarak ujung bawah tangga terhadap pangkal pohon adalah 3 m, berapakah tinggi pohon yang dapat dicapai tangga tersebut? Contoh soal diatas merupakan salah satu permasalahan kontekstual yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari kita, yang dapat kita terapkan menggunakan teorema Pythagoras. 39 1 . Teorema Pythagoras pada sisi-sisi segitiga siku-siku Pada Δ siku-siku ABC disamping, siku- siku berada di C selalu berlaku teorema Pythagoras : c 2 = a 2 + b 2 2 . Kebalikan teorema Pythagoras Untuk setiap Δ ABC siku-siku dengan sisi-sisi a, b, dan c berlaku : 1 Bila a 2 = b 2 + c 2 , maka Δ ABC siku-siku di A 2 Bila b 2 = a 2 + c 2 , maka Δ ABC siku-siku di B 3 Bila c 2 = a 2 + b 2 , maka Δ ABC siku-siku di C 3 . Bilangan Triple Pythagoras Bilangan triple Pythagoras adalah tiga bilangan asli yang merupakan panjang sisi-sisi dari segitiga siku-siku. Misalkan terdapat tiga buah bilangan a, b, dan c. Ketiga bilangan tersebut disebut triple Pythagoras jika nilai c 2 = a 2 + b 2 , dimana c adalah bilangan yang terbesar. Contoh : bilangan 3, 4, dan 5 merupakan bilangan triple Pythagoras karena 5 2 = 3 2 + 4 2 . c b a C B A 40 4 . Menetukan jenis segitiga a. Menentukan jenis segitiga siku-siku Segitiga ABC dikatakan sebagai segitiga siku-siku jika pada sisi a, b, dan c berlaku : c 2 = a 2 + b 2 , dengan c merupakan sisi terpanjang segitiga ABC. b. Menentukan jenis segitiga lancip Segitiga ABC dikatakan sebagai segitiga lancip jika pada sisi a, b, dan c berlaku hubungan: c 2 a 2 + b 2 , dengan c sisi terpanjang segitiga ABC. c. Menentukan jenis segitiga tumpul Segitiga ABC dikatakan sebagai segitiga lancip jika sisi a, b, dan c berlaku hubungan: c 2 a 2 + b 2 , dengan c sisi terpanjang segitiga ABC. A B C a b c A C B a b c c B C b b A 41 5 . Perbandingan segitiga siku-siku istimewa a. Perbandingan segitiga siku-siku istimewa sudut 60 o Pada segitiga siku-siku istimewa sudut 60 o , perbandingan sisi-sisi a, b, dan c adalah : a : b : c = 1 : 3 : 2 b. Perbandingan segitiga siku-siku istimewa sudut 45 o Pada segitiga siku-siku istimewa sudut 45 o , perbandingan sisi-sisi a, b, dan c adalah : a : b : c = 1 : 1 : 2 c. Perbandingan segitiga siku-siku istimewa sudut 30 o Pada segitiga siku-siku istimewa sudut 30 o , perbandingan sisi-sisi a, b, dan c adalah : a : b : c = 3 : 1 : 2

2.10 KERANGKA BERFIKIR

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25