7
mereka hafal sehingga pembelajaran terkesan abstrak, kurang bermakna dan menakutkan.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas penulis ingin sekali menerapkan model pembelajaran CTL dan Quantum Teaching dalam kegiatan pembelajaran
melalui penelitian yang berjudul ”Perbandingan Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
dengan Model Pembelajaran Quantum Teaching
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Teorema Pythagoras Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Pemalang Tahun Ajaran 20082009”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran CTL lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum
Teaching pada materi pokok teorema Pythagoras?
2. Berapa persen ketercapaian KKM hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran CTL pada materi pokok teorema Pythagoras ?
3. Berapa persen ketercapaian KKM hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching pada materi pokok teorema Pythagoras ?
8
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa dengan
menggunakan model pembelajaran CTL lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Quantum
Teaching .
2. Untuk mengetahui presentase ketercapaian KKM hasil belajar siswa yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran CTL pada materi pokok teorema Pythagoras.
3. Untuk mengetahui presentase ketercapaian KKM hasil belajar siswa yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching pada materi pokok teorema Pythagoras.
1.4 PENEGASAN ISTILAH
1.4.1 Perbandingan
Menurut Depdiknas, 2002:100 perbandingan mempunyai arti perbedaan selisih kesamaan. Perbandingan dalam penelitian ini adalah perbedaan rata-rata
hasil belajar siswa kelas VIII antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran CTL dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran Quantum Teaching
pada kompetensi dasar menggunakan teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah.
9
1.4.2 Hasil belajar
Hasil belajar matematika berarti kemampuan seseorang untuk mempelajari matematika dengan hasil yang diperoleh secara maksimal ditunjukkan dengan
nilai tes berupa angka yang diberikan oleh guru. Hasil belajar dalam penelitian ini
adalah nilai yang diperoleh siswa setelah melaksanakan tes penelitian. 1.4.3
Model pembelajaran CTL Adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam
kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari
Nurhadi, 2003:13. 1.4.4
Model pembelajaran Quantum Teaching
Adalah upaya guru untuk mengorkestrasikan berbagai macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup
unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi siswa. Interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan
bermanfaat bagi mereka dan bagi orang lain DePorter, 2002:5.
1.4.5 KKM Kriteria Ketuntasan Minimum
KKM merupakan singkatan dari Kriteria Ketuntasan Minimum. Dalam penelitian ini KKM yang digunakan adalah KKM individual. Siswa dikatakan
tuntas belajar jika nilai hasil belajar siswa lebih dari atau sama dengan nilai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu sebesar 68.
10
1.4.6 Materi pokok teorema Pythagoras
Teorema Pythagoras merupakan salah satu materi pokok dalam mata pelajaran matematika yang diajarkan di SMP 2 Pemalang kelas VIII semester 1
tahun ajaran 20082009. Dalam penelitian ini materi pokok teorema Pythagoras dibatasi pada: menyebutkan teorema Pythagoras pada segitiga siku-siku,
menyebutkan kebalikan teorema Pythagoras pada segitiga siku-siku, menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika panjang dua sisi segitiga lainnya diketahui,
menentukan jenis segititiga jika panjang sisi-sisi segitiga diketahui, menentukan bilangan triple Pythagoras, menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku
istimewa, serta menghitung panjang diagonal bangun datar seperti, persegi, persegi panjang, belah ketupat, layang-layang, dan sebagainya.
1.5 MANFAAT
1.5.1 Manfaat bagi guru
1 Guru akan lebih selektif dalam memanfaatkan model pembelajaran
matematika agar hasil belajar matematika siswa meningkat. 2
Memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan pemilihan model pembelajaran matematika yang efektif terutama dalam meningkatkan
aktivitas dan kreativitas belajar siswa. 3
Dapat memberikan wawasan kepada guru dan calon guru, khususnya guru matematika tentang model pembelajaran yang efektif berdasarkan teori
konstruktivisme.
11
1.5.2 Manfaat bagi siswa
1 Dapat memotivasi belajar siswa di sekolah.
2 Dapat meningkatkan kerjasama siswa dalam kelompok belajar di sekolah.
3 Dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa di sekolah.
4 Mampu menerapkan pengetahuan yang di dapat ke dalam dunia nyata.
1.5.3 Manfaat bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman, karena sesuai dengan profesi peneliti yang ditekuni yaitu sebagai pendidik sehingga nantinya dapat
diterapkan di lapangan.
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian akhir.
I. Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi halaman judul, pernyataan, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, serta daftar
lampiran dan tabel.
II. Bagian Isi
BAB 1: Pendahuluan berisi meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika
penulisan skripsi.
12
BAB 2
: Landasan Teori dan Hipotesis berisi teori yang melandasi
permasalahan skripsi serta penjelasan yang merupakan landasan teoritis yang diterapkan dalam skripsi, pokok bahasan yang terkait
dengan pelaksanaan penelitian, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.
BAB 3 : Metode Penelitian, berisi wilayah penelitian, subjek penelitian,
desain penelitian, metode pengumpulan data. BAB 4 : Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi hasil penelitian dan
pembahasan hasil penelitian. BAB 5 : Penutup, berisi tentang simpulan dan saran.
III. Bagian Akhir
Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan dan lampiran-lampiran yang melengkapi uraian bagian ini.
13
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Teori Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang aktif, dimana siswa membangun sendiri pengetahuannya. Belajar adalah suatu proses organik untuk menemukan sesuatu,
bukan suatu proses mekanik untuk mengumpulkan fakta-fakta. Dalam perkembangan dunia pendidikan konsep tentang belajar telah banyak
didefinisikan oleh para ahli. Beberapa ahli mendefinisikan konsep tentang belajar sebagai berikut.
2.1.1 Teori Belajar Jarome Bruner
Jerome Bruner dalam Suherman, 2003:44 menyatakan bahwa belajar matematika akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan kepada
konsep-konsep dan struktur-struktur yang termuat dalam pokok bahasan yang diajarkan. Brunner melalui teorinya mengungkapkan bahwa dalam proses belajar,
siswa sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda alat peraga. Melalui alat peraga yang ditelitinya itu siswa akan melihat langsung
bagaimana keteraturan dan sruktur yang terdapat dalam benda yang sedang diperhatikannya.