penelitian. Adapun hasil modifikasi rubrik penilaian menulis teks eksposisi dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 133.
5. Hubungan Antara Skemata dengan Kemampuan Menulis Teks Eksposisi
Skemata memiliki korelasi atau hubungan dengan kemampuan menulis teks eksposisi. Hal ini dikarenakan kemampuan menulis membutuhkan informasi
baik informasi tertulis maupun lisan. Skemata merupakan seluruh pengetahuan yang dimiliki seseorang mengenai suatu hal. Pengetahuan tersebut diperoleh dari
seluruh pengalaman hidupnya, salah satunya melalui kegiatan membaca dan menyimak. Nurgiyantoro 2013: 283 menjelaskan bahwa kemampuan menyimak
merupakan kemampuan berbahasa aktif reseptif. Kedua kemampuan tersebut sama-sama menerima informasi. Akan tetapi, perbedaannya adalah membaca
menerima informasi dari sumber tertulis, sedangkan menyimak dari kegiatan berbicara. Pintamtiyastirin 1984: 7 menyebutkan bahwa seseorang yang mahir
menulis biasanya juga mempunyai daya simak yang baik. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan seseorang untuk membuat parafrase sebagai hasil kegiatan
menyimak. Kemudian, Pujiono 2013: 4 menambahkan, dengan membaca seseorang akan memperoleh informasi sebagai bahan untuk menulis. Dengan
demikian, orang yang mahir menulis memiliki daya simak yang tinggi dan banyak membaca.
Ada beberapa faktor yang mampu memengaruhi kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran. Salah satunya adalah skemata atau pengetahuan awal
siswa Vacca via Wiramarta, 2015: 3. Pengetahuan awal siswa akan
memengaruhi ekspektasi siswa akan materi yang akan diajarkan. Jika skemata telah diaktifkan, maka kemampuan siswa dalam mencerna sebuah materi akan
menjadi lebih baik Nunan, 1999: 257. Pengetahuan awal siswa adalah modal dalam mencapai kesuksesan dalam komunikasi. Secara mendetail, kegagalan
siswa dalam berkomunikasi disebabkan oleh: 1 tidak adanya skemata tentang materi yang dibicarakan; 2 skemata yang digunakan masih belum sempurna; 3
tidak ada informasi baru yang cukup dalam perkembangan skemata; 4 penggunaan skemata yang tidak tepat; dan 5 skemata yang ada dalam pikiran
siswa masih tidak berkaitan dengan apa yang dimaksudkan dalam materi Irwin, via Wiramarta, 2015: 3.
Skemata atau pengetahuan awal atau struktur kognitif adalah informasi bermakna yang disimpan dalam daya ingat jangka panjang yang berupa
pengetahuan, sikap, dan pengalaman dalam jaringan fakta dan konsep yang saling terkait. Berdasarkan teori skema, segala pengetahuan tersimpan dalam satu
kesatuan unit. Skemata seseorang akan berubah atau bertambah apabila ia memiliki banyak pengalaman dalam hidupnya. Semakin banyak pengalaman yang
dimiliki seseorang, akan semakin banyak pula skemata yang dimilikinya. Skemata sangat berperan penting dalam proses pembelajaran, khususnya dalam proses
menulis teks eksposisi. Dalam hubungannya dengan menulis teks eksposisi, skemata mengacu
pada koleksi pengetahuan yang berkaitan dengan konsep dan berisi latar belakang pengetahuan dari kontenisi, struktur, dan hierarki organisasi teks. Selama proses
penulisan, siswa perlu mengaktifkan skemata mereka yang sebelumnya telah
disimpan pada memori jangka panjang mereka dan mereka juga harus mendapatkan pengetahuan baru untuk membantu mereka membuat teks eksposisi
yang baik. Pasokan pengetahuan skemata tersebut memiliki banyak pengaruh pada perencanaan menulis, revisi, dan proses editing Sun, 2014: 1476. Jika
skemata yang dimiliki oleh siswa diaktifkan dengan baik, maka dapat menghasilkan hasil tulisan eksposisi yang baik pula.
B. Penelitian yang Relevan