Kemampuan Menulis Teks Eksposisi

sehingga dalam argumentasi tidak boleh ada kesan keragu-raguan mengenai persoalan yang dikemukakan. 4 Gaya Bahasa Gaya penulisan yang dipakai juga memengaruhi bahasa dan gaya bahasa yang digunakan penulis dalam tulisannya. Bahasa yang digunakan dalam eksposisi adalah bahasa berita tanpa rasa subjektif dan emosional. Penulis sama sekali tidak berusaha untuk membangkitkan emosi pembaca. Sebaliknya, bahasa argumentasi bersifat rasional dan objektif. Sebenarnya perbedaan yang dikemukakan di sini menjadi kabur karena „tanpa rasa subjektif dan emosional‟ juga dapat diartikan sebagai „objektif‟. Hanya saja, dalam hal ini yang membedakan tulisan eksposisi dan argumentasi terletak pada derajat objektivitasnya. 5 Cara Menggunakan Fakta Fakta-fakta dalam eksposisi dipakai sebagai alat konkretisasi, yaitu membuat rumusan dan kaidah yang dikemukakan itu lebih konkret. Sebaliknya, fakta dalam argumentasi jelas atau nyata eviden, yaitu bahan pembuktian sehingga kelemahan dalam menyodorkan fakta dan merangkaikan fakta akan menggagalkan usaha penulis untuk memengaruhi sikap dan pendapat pembaca.

4. Kemampuan Menulis Teks Eksposisi

Kemampuan menulis teks eksposisi adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menulis teks eksposisi dengan memperhatikan struktur dan ciri kebahasaan teks eksposisi. Kemampuan menulis teks eksposisi diperoleh dan dikuasai melalui ketekunan dalam berlatih dan praktik. Menulis teks eksposisi membutuhkan skematapengetahuan awal. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan digunakan dalam menulis teks eksposisi. Kemampuan menulis teks dapat diukur dengan menggunakan tes, yaitu tes objektif dan tes menulis langsung. Tes tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyusun kalimat, paragraf, dan penggunaan ejaan. Selain memperhatikan ketepatan bahasa dan kaitan konteks, isi juga dinilai Nurgiyantoro, 2013: 425. Penilaian menulis teks hendaknya dilakukan secara objektif dan menyeluruh. Hal ini akan menggambarkan kemampuan menulis siswa secara apa adanya. Oleh karena itu, penilaian teks disertakan skala pengukuran yang mencakup aspek-aspek penilaian. Nurgiyantoro 2013: 440-442 menyebutkan bahwa aspek penilaian karangan meliputi 1 isi karangan, 2 organisasi isi, 3 penggunaan kosakata, 4 penggunaan gaya dan bentuk bahasa, dan 5 mekanik. Penilaian setiap aspek menggunakan beberapa kriteria, yaitu sangat baik, cukup, sedang, kurang, dan sangat kurang. Pedoman penilaian berdasarkan pedoman pada program ESL English as a Second Language yang lebih rinci dalam penyekoran. Aspek isi menyangkut informasi yang disampaikan melalui karangan. Aspek organisasi menyangkut struktur karangan. Aspek kosakata menyangkut ketepatan penggunaan kata dan ungkapan. Aspek penggunaan bahasa menyangkut penguasaan penggunaan bahasa, yaitu konstruksi kalimat. Aspek mekanik menyangkut penguasaan aturan penulisan atau ejaan. Contoh model penilaian tersebut sebagai berikut. Tabel 1: Rubrik Penilaian Tugas Menulis Bebas Model ESL Menurut Hartfield via Nurgiyantoro, 2013: 441-442 PROFIL PENILAIAN KARANGAN NAMA JUDUL SKOR KRITERIA I S I 27 – 30 SANGAT BAIK-SEMPURNA: padat informasi substansif pengembangan tesis tuntas relevan dengan permasalahan dan tuntas 22 – 26 CUKUP-BAIK: informasi cukup substansif cukup pengembangan tesis terbatas relevan dengan permasalahan tetapi tidak lengkap 17 – 21 SEDANG-CUKUP: informasi terbatas substansif kurang pengembangan tesis tidak cukup permasalahan tidak cukup 13 – 16 SANGAT-KURANG: tidak berisi tidak ada substansi tidak ada pengembangan tesis tidak ada permasalahan O R G A N I S A S I 18 – 20 SANGAT BAIK-SEMPURNA: ekspresi lancar gagasan diungkapkan dengan jelas padat tertata dengan baik urutan logis kohesif 14 – 17 CUKUP-BAIK: kurang lancar kurang terorganisisr tetapi ide utama terlihat beban pendukung terbatas urutan logis tetapi tidak lengkap 10 – 13 SEDANG-CUKUP: tidak lancar gagasan kacau, terpotong-potong urutan dan pengembangan tidak logis 7 – 9 SANGAT-KURANG: tidak komunikatif tidak terorganisir tidak layak nilai K O S A K A T A 18 – 20 SANGAT BAIK-SEMPURNA: pemanfaatan potensi kata canggih pilihan kata dan ungkapan tepat menguasai pembentukan kata 14 – 17 CUKUP-BAIK: pemanfaatan kata agak canggih pilihan kata dan ungkapan kadang-kadang kurang tepat tetapi tidak mengganggu 10 – 13 SEDANG-CUKUP: pemanfaatan potensi kata terbatas sering terjadi kesalahan penggunaan kosakata dan dapat merusak makna 7 – 9 SANGAT-KURANG: pemanfaatan potensi kata asal-asalan pengetahuan tentang kosakata rendah tidak layak nilai B A H A S A 22 – 25 SANGAT BAIK-SEMPURNA: konstruksi kompleks tetapi efektif hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan 18 – 21 CUKUP-BAIK: konstruksi sederhana tetapi efektif kesalahan kecil pada konstruksi kompleks terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tidak kabur 11 – 17 SEDANG-CUKUP: terjadi kesalahan serius dalam kontruksi kalimat makna membingungkan atau kabur 5 – 10 SANGAT-KURANG: tidak menguasai aturan sintidaksis terdapat banyak kesalahan tidak komunikatif tidak layak nilai M E K A N I K 5 SANGAT BAIK-SEMPURNA: menguasai aturan penulisan hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan 4 CUKUP-BAIK: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tidak mengaburkan makna 3 SEDANG-CUKUP: sering terjadi kesalahan ejaan makna membingungkan atau kabur 2 SANGAT-KURANG: tidak menguasai aturan penulisan terdapat banyak kesalahan ejaan tulisan tidak terbaca tidak layak nilai JUMLAH: PENILAI: KOMENTAR: Pedoman penilaian menulis berdasarkan ESL yang telah dijelaskan sebelumnya tidak langsung diterapkan sebagai pedoman dalam penilaian menulis eksposisi pada siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan. Pedoman penilaian tersebut perlu dimodifikasidisesuaikan dengan kebutuhan penilaian pada karangan eksposisi dan mempertimbangkan faktor efisiensi dalam penilaian. Modifikasi yang dilakukan harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut. a Adanya metode pengembangan dalam menulis teks eksposisi. b Struktur yang membangun teks eksposisi. c Ciri kebahasaan teks eksposisi. d Sistem yang lebih mudah dalam memberikan penilaian. e Kaidah menulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar EYD. f Hal-hal mendasar yang perlu dinilai untuk menilai kemampuan menulis siswa dalam hubungannya dengan skemata yang dimiliki siswa. Pedoman penilaian berdasarkan pedoman pada program ESL secara keseluruhan dimodifikasi oleh peneliti. Aspek penilaian karangan diubah menjadi struktur, isi, bahasa, kosakata, dan mekanik. Selain itu, kriteria penilaian setiap aspek dan rentang skor turut dimodifikasi. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, yaitu melihat hubungan antara skemata dengan kemampuan menulis teks eksposisi siswa. Pedoman penilaian diturunkan dari teori yang telah dipaparkan sebelumnya. Aspek yang dinilai dipilih hanya pada hal-hal mendasar yang perlu dinilai untuk menilai kemampuan menulis siswa dalam hubungannya dengan skemata yang dimiliki siswa sebagai subjek penelitian. Adapun hasil modifikasi rubrik penilaian menulis teks eksposisi dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 133.

5. Hubungan Antara Skemata dengan Kemampuan Menulis Teks Eksposisi

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 4 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF (COLLABORATIVE LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 1 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/.

1 6 26

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 3 25

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN KEAKTIFAN MENULIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA.

0 0 19

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN DIKSI DAN MINAT MENULIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X MAN SURAKARTA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE PADA SISWA KELAS X-MIPA 1 SMA NEGERI 1 TEMANGGUNG.

0 6 166

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PROSES PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 CISAAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT.

0 1 174

HUBUNGAN MINAT BACA DAN PENGUSAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI SEKABUPATEN BANTUL.

6 15 170

KETERKAITAN RETRIVAL KATA DAN KECEMASAN MENULIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA SMA NEGERI DI KABUPATEN BANJARNEGARA TESIS

0 0 29