Semua pengalaman
yang dimiliki
seseorang tersimpan
secara berkesinambungan. Ketika kita menerima informasi baru, kita mendapatkan kesan
umum, lalu membangun rincian kemungkinan-kemungkinan berdasarkan skema yang telah terbangun dari pengalaman sebelumnya. Demikian, kemampuan ini
sangat penting dalam menulis khususnya, menulis melibatkan kegiatan mengakses, mengubah, dan mengkomunikasikan hasil pemikiran penulis terkait
hal yang akan dituangkan dalam tulisannya. Keberhasilan seseorang dalam menulis teks eksposisi ditentukan oleh
skemata mereka. Dengan skemata yang baik dan memadai berarti seseorang memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk menulis teks eksposisi sehingga
mereka dapat mengakses, mengubah, dan mengkomunikasikan hasil pemikiran mereka dengan baik pula. Jika seseorang mampu mengkomunikasikan
pemikirannya dengan baik maka dapat dikatakan hasil tulisannya juga baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa skemata memberikan dampak positif
bagi penulis untuk menghasilkan tulisan eksposisi yang baik.
2. Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA N 1 Kalasan
Deskripsi data variabel kemampuan menulis teks eksposisi menunjukkan rerata kemampuan menulis teks eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan
berkategori sedang. Dari data variabel kemampuan menulis teks eksposisi diperoleh hasil 24 siswa 21,4 memiliki kemampuan menulis teks eksposisi
berkategori tinggi, 67 siswa 59,8 memiliki kemampuan menulis teks eksposisi
berkategori sedang, dan 21 siswa 18,8 memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori rendah.
Menulis merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, pengetahuan, ilmu, pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis
yang jelas, runtut, ekspresif, enak dibaca, dan dapat dipahami orang lain Marwoto, dkk., 2012: 12. Hal yang diinformasikan dalam tulisan eksposisi
berupa data faktual dan suatu analisis yang objektif terhadap seperangkat fakta. Penjelasan dalam teks eksposisi bersifat informatif, pembahasan masalahnya
bersifat objektif, penjelasannya disertakan dengan bukti-bukti yang konkret, pembahasannya bersifat logis, serta berisi pendapat, argumen, gagasan yang
memerlukan analisis dan sintesis. Dalam hal ini skemata memegang peranan penting dalam hubungannya dengan kemampuan menulis teks eksposisi.
Kemampuan menulis teks eksposisi siswa dapat dilihat pada lima aspek, yaitu struktur, isi, kebahasaan, kosakata, dan mekanik. Dari hasil perhitungan
distribusi data kemampuan menulis teks eksposisi, 24 siswa 21,4 memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori tinggi. Dari segi struktur, siswa
yang berada pada kategori ini rata-rata tulisannya sudah runtut dan sesuai struktur teks eksposisi tesis, argumen, dan penegasan ulang pendapat. Dari segi isi, siswa
yang berada pada kategori ini telah menguasai topik tulisan, pengembangan tesis lengkap, dan relevan dengan topik yang dibahas. Dari segi kebahasaan, siswa
yang berada pada kategori ini menulis teks eksposisi dengan bahasa yang cukup informatif, lengkap, objektif, faktual, logis, dan dapat dipercaya. Dari segi
kosakata, siswa yang berada pada kategori ini telah memanfaatkan kosakata yang
agak canggih. Dari segi mekanik, siswa yang berada pada kategori ini telah menguasai aturan penulisan ejaan dan hanya terdapat nol sampai lima kesalahan
dalam hal aturan penulisan, tetapi tidak mengurangi makna. Secara keseluruhan, siswa yang memiliki kemampuan menulis teks
eksposisi berkategori tinggi ini lebih banyak mengungkapkan pengetahuan yang mereka miliki dan dapat menyusunnya dengan baik ke dalam tulisan eksposisi.
Mereka dapat mengkomunikasikan skemata yang dimilikinya ke dalam bentuk tulis dengan lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki kemampuan menulis
teks eksposisi berkategori sedang dan rendah. Rata-rata siswa dalam kategori ini sudah menguasai aturan penulisan ejaan terbukti dengan jumlah kesalahan yang
hanya berkisar antara 0-5 kesalahan serta mampu menyampaikan pembahasan dan menguasai struktur teks eksposisi dengan baik. Selain itu, siswa juga memiliki
kemampuan menyusun kalimat dan memilih kosakata yang tepat dalam mengungkapkan ide-ide yang tertuang dalam tulisan eksposisi siswa dengan
bahasa yang cukup informatif, lengkap, objektif, faktual, logis, dan dapat dipercaya. Hal ini sesuai dengan pendapat Gie 2002: 3 yang mengatakan bahwa
menulis merupakan kegiatan mengungkap gagasan, menyampaikan melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.
Selanjutnya, dari 112 sampel penelitian, 67 siswa 59,8 memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori sedang dan 21 siswa 18,8
berada pada kategori rendah. Dari segi struktur, siswa yang berada pada kategori sedang rata-rata tulisannya sudah runtut dan sesuai struktur teks eksposisi tesis,
argumen, dan penegasan ulang pendapat. Sementara itu, siswa yang berada pada
kategori rendah rata-rata tulisannya kurang runtut, kurang sesuai struktur teks eksposisi tesis, argumen, dan penegasan ulang pendapat, atau struktur kurang
lengkap. Dari segi isi, siswa yang berada pada kategori sedang cukup menguasai topik tulisan; pengembangan tesis terbatas; relevan dengan topik yang dibahas,
sedangkan siswa yang berada pada kategori rendah tidak menguasai topik tulisan; pengembangan tesis terbatas; relevan dengan topik yang dibahas, tetapi kurang
terperinci. Kemudian, dari segi kebahasaan, siswa yang berada pada kategori sedang
telah menulis teks eksposisi dengan bahasa yang cukup informatif, lengkap, objektif, faktual, logis, dan dapat dipercaya. Sementara itu, siswa yang berada
pada kategori rendah menulis teks eksposisi dengan bahasa yang kurang informatif, lengkap, objektif, faktual, logis, dan dapat dipercaya. Dari segi
kosakata, tulisan siswa yang berada pada kategori sedang setara dengan tulisan siswa yang berkategori tinggi, yaitu telah memanfaatkan kata yang agak canggih,
sedangkan siswa yang berada pada kategori rendah memanfaatkan potensi kata secara terbatas. Dari segi mekanik, siswa yang berada pada kategori sedang
dan rendah sama-sama kurang menguasai aturan penulisan ejaan sehingga terjadi enam sampai sebelas kesalahan.
Secara keseluruhan, siswa yang memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori sedang dan rendah sama-sama masih kurang menguasai
aturan penulisan ejaan. Perbedaannya, siswa yang memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori sedang telah menguasai struktur teks eksposisi dan
telah cukup menguasai topik tulisan sehingga dari segi isi cukup memadai,
sedangkan siswa yang berkategori rendah rata-rata struktur teks eksposisinya kurang runtut dan tidak menguasai topik tulisan sehingga dari segi isi kurang
memadai. Lalu, dari segi kebahasaan, siswa yang memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori sedang cukup informatif, lengkap, objektif, faktual,
logis, dan dapat dipercaya, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori rendah masih kurang. Selain itu, dari segi kosakata,
siswa yang memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori sedang telah memanfaatkan kosakata yang agak canggih, sedangkan siswa yang memiliki
kemampuan menulis teks eksposisi berkategori rendah pemanfaatan katanya terbatas.
Perbedaan lain antara siswa yang memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori sedang dan rendah terletak pada kemampuan komunikasi
tertulisnya. Siswa yang memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori sedang tulisan eksposisinya kurang lengkap karena kurang baik dalam
mengkomunikasikan pengetahuannya meskipun skemata yang dimiliki sudah memadai. Dilihat pada tulisan eksposisinya, tulisan siswa pada kategori sedang ini
sudah mendekati tulisan siswa pada kategori tinggi, tetapi kurang lengkap. Sementara itu, siswa yang memiliki kemampuan menulis teks eksposisi
berkategori rendah memiliki skemata dan kemampuan berkomunikasi secara tertulis yang rendah pula. Dilihat pada tulisan eksposisinya, siswa dengan skemata
rendah menulis dengan informasi yang sedikit tanpa disertai fakta-fakta sebagai konkretisasi yang merupakan salah satu ciri khas teks eksposisi.
Lebih lanjut, dalam mengukur kemampuan menulis teks eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan digunakan instrumen tes tertulis yang
mengharuskan responden memilih tema yang paling dikuasai. Berikut disajikan uraian data parsial kemampuan menulis teks eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri
1 Kalasan pada masing-masing tema. a Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan
Tema 1 Berdasarkan deskripsi data parsial kemampuan menulis teks eksposisi
siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan diketahui terdapat 10 siswa 9 memilih tema 1, yaitu “Bisnis Online di Indonesia” pada tes kemampuan menulis teks
eksposisi. Dari 10 siswa tersebut, 2 siswa di antaranya memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori tinggi, 6 siswa memiliki kemampuan menulis
teks eksposisi berkategori sedang, dan 2 siswa memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori rendah. Dengan demikian, rerata kemampuan menulis teks
eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan tema 1 berkategori sedang. b Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan
Tema 2 Berdasarkan deskripsi data parsial kemampuan menulis teks eksposisi
siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan diketahui terdapat 18 siswa 16 memilih tema 2, yaitu “Fenomena Kemacetan di DIY” pada tes kemampuan menulis teks
eksposisi. Dari 18 siswa tersebut, 3 siswa di antaranya memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori tinggi, 10 siswa memiliki kemampuan menulis
teks eksposisi berkategori sedang, dan 5 siswa memiliki kemampuan menulis teks
eksposisi berkategori rendah. Dengan demikian, rerata kemampuan menulis teks eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan tema 2 berkategori sedang.
c Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan Tema 3
Berdasarkan deskripsi data parsial kemampuan menulis teks eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan diketahui terdapat 8 siswa 7 memilih
tema 3, yaitu “Korupsi di Indonesia” pada tes kemampuan menulis teks eksposisi. Dari 8 siswa tersebut, 2 siswa di antaranya memiliki kemampuan menulis teks
eksposisi berkategori tinggi, 3 siswa memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori sedang, dan 3 siswa memiliki kemampuan menulis teks eksposisi
berkategori rendah. Dengan demikian, rerata kemampuan menulis teks eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan tema 3 berkategori sedang.
d Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan Tema 4
Berdasarkan deskripsi data parsial kemampuan menulis teks eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan diketahui terdapat 30 siswa 27 memilih
tema 4, yaitu “Pelanggaran Lalu Lintas di Indonesia” pada tes kemampuan menulis teks eksposisi. Dari 30 siswa tersebut, 8 siswa di antaranya memiliki
kemampuan menulis teks eksposisi berkategori tinggi, 18 siswa memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori sedang, dan 4 siswa memiliki
kemampuan menulis teks eksposisi berkategori rendah. Dengan demikian, rerata kemampuan menulis teks eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan tema 4
berkategori sedang.
e Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan Tema 5
Berdasarkan deskripsi data parsial kemampuan menulis teks eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan diketahui terdapat 46 siswa 41 memilih
tema 5, yaitu “Penggunaan Sosial Media di Kalangan Anak Sekolah” pada tes
kemampuan menulis teks eksposisi. Dari 46 siswa tersebut, 9 siswa di antaranya memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori tinggi, 30 siswa
memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori sedang, dan 7 siswa memiliki kemampuan menulis teks eksposisi berkategori rendah. Dengan
demikian, rerata kemampuan menulis teks eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan tema 5 berkategori sedang.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan maupun parsial, kemampuan menulis teks eksposisi siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Kalasan menunjukkan hasil yang setara. Secara keseluruhan, rerata kemampuan menulis teks eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan
berkategori sedang. Hal ini setara dengan data skemata secara parsial, yaitu didominasi oleh kemampuan menulis teks eksposisi berkategori sedang pada
setiap tema. Perbedaannya, pada pembahasan data kemampuan menulis teks eksposisi secara keseluruhan dibahas pengkategorian tanpa menggolongkan pada
tema yang dipilih siswa, sedangkan pada pembahasan data kemampuan menulis teks eksposisi secara parsial dibahas pengkategorian dengan menggolongkan
responden berdasarkan tema yang dipilih sehingga dihasilkan pengkategorian yang lebih rinci.
Selain skemata, kemampuan menulis juga dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri atas usia, kepribadian, motivasi,
pengalaman, kognisi, dan bahasa pertama yang dikuasai. Faktor eksternal berkaitan dengan situasi belajar. Faktor eksternal meliputi kurikulum, budaya,
status, dan motivasi Rico, 2014: 69. Dengan demikian, kemampuan menulis tidak hanya mengandalkan teori menulis dan tata bahasa, tetapi diperlukan
kemampuan bernalar dan latihan yang tekun untuk mendapatkan tulisan yang bagus. Bagaimanapun kemampuan menulis teks eksposisi yang baik juga
didukung oleh skemata yang baik pula. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kucer 1985: 321, pembaca dan penulis dibimbing oleh proses skemata karena
mereka mencari data yang relevan untuk ekspresi yang mungkin dalam dunia teks.
3. Hubungan Antara Skemata dengan Kemampuan Menulis Teks Eksposisi