Definisi Operasional Teknik Pengumpulan Data Hipotesis Statistik

2. Variabel terikat adalah kemampuan menulis teks eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Skemata adalah pengetahuan yang dimiliki siswa terkait hal-hal seputar penulisan teks eksposisi dan tema yang akan dikembangkan yang tersimpan dalam memori. 2. Kemampuan menulis merupakan kemampuan mengarang siswa yang ditunjukkan dengan nilai atau skor yang baik berdasarkan standar penilaian yang digunakan. 3. Teks eksposisi adalah teks yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan penulis dalam karangannya secara informatif. Struktur teks eksposisi terdiri atas: pernyataan pendapat tesis, argumentasi, dan penegasan ulang pendapat. 4. Kemampuan menulis teks eksposisi adalah suatu kemampuan siswa untuk menuliskan teks yang bersifat informatif tanpa berusaha untuk memengaruhi pembaca dengan memperhatikan struktur dan ciri kebahasaan teks eksposisi.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2010: 173. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2014: 117. Jadi, populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek penelitian yang memiliki jumlah dan karakteristik tertentu. Populasi penelitian ini adalah siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan tahun ajaran 20162017. Perincian tiap kelas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2: Rincian Jumlah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan No. Kelas Jumlah Siswa 1 X MIPA 1 28 siswa 2 X MIPA 2 28 siswa 3 X MIPA 3 28 siswa 4 X MIPA 4 26 siswa 5 X MIPA 5 27 siswa 6 X IPS 1 28 siswa 7 X IPS 2 29 siswa 8 X IPS 3 30 siswa Jumlah 224 siswa

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian Arikunto, 2010: 174. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2014: 118. Jadi, penelitian ini tidak menggunakan seluruh populasi, tetapi hanya sebagian dari populasi yang sudah ditetapkan. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik sampling ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah dan tahap kedua menentukan orang- orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga Sugiyono, 2014: 83. Teknik ini dapat digambarkan seperti gambar berikut. Gambar 5: Teknik Cluster Random Sampling Sugiyono, 2014: 84 Dalam penelitian ini, sampel penelitian yang digunakan berjumlah 50 dari total populasi. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik random dengan cara mengundi. Pertama, ditentukan lima kelas sebagai sampel kelas yang terdiri atas X MIPA 1, X MIPA 3, X MIPA 4, X IPS 1, dan X IPS 3. Kedua, ditentukan sampel individu pada masing-masing kelas sejumlah 50 dari total populasi sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 112 siswa.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kalasan yang berlokasi di Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20162017, tepatnya 24 Januari sampai 1 Februari 2017. Penelitian dilaksanakan selama jam pelajaran Bahasa Indonesia mengikuti jadwal pada kelas sampel. Jadwal penelitian di SMA Negeri 1 Kalasan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3: Jadwal Pengumpulan Data No. Waktu Responden 1 Rabu, 25 Januari 2017 X MIPA 1 2 Kamis, 26 Januari 2017 X IPS 3 3 Jumat, 27 Januari 2017 X IPS 1 4 Selasa, 31 Januari 2017 X MIPA 4 5 Rabu, 1 Februari 2017 X MIPA 3

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dalam bentuk tes, antara lain: 1 tes skemata, yaitu tes yang dilakukan untuk mengetahui berapa besar pengetahuan awal dan tingkat pemahaman siswa terhadap materi teks eksposisi dan tema teks yang akan ditulis. Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis, yaitu siswa diminta untuk membuat peta konsep materi teks eksposisi dan menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan tema teks yang akan ditulis; 2 Tes kemampuan menulis teks eksposisi. Bentuk tes yang dilakukan adalah tes tertulis untuk mengetahui dan mengukur kemampuan menulis teks eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan.

G. Instrumen Penelitian

Variabel penelitian yang sudah ditetapkan akan diukur menggunakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes skemata dan tes kemampuan menulis teks eksposisi.

1. Tes Skemata

Dalam menilai skemata siswa dilakukan dengan cara mengerjakan tes sesuai petunjuk peneliti. Siswa mengerjakan tes dengan cara membuat peta konsep materi teks eksposisi dan mendaftar frasa kunci dari tema teks yang akan ditulis. Pertama, aspek peta konsep yang dijadikan ukuran dalam penilaian skemata adalah hierarki, konten, hubungan silang, visual, dan contoh yang siswa isi pada tes peta konsep penjaringan skemata. Kedua, daftar frasa kunci terkait tema teks yang akan ditulis dinilai berdasarkan pada jumlah frasa kunci yang disebutkan oleh siswa. Semakin banyak frasa kunci yang disebutkan siswa, semakin baik pula skor yang didapatkan, tetapi dengan batas maksimal skor 20. Pembuatan instrumen skemata ini didasarkan pada teori model membaca top- down. Berdasarkan teori ini, seseorang dikatakan telah memiliki skemata atau pengetahuan sebelumnya. Kemudian, untuk mengukur skemata terkait teks eksposisi, siswa diberikan suatu topik dan diminta menyampaikan hal-hal yang diketahui terkait topik yang disajikan. Dalam hal ini, pengukuran dilakukan terhadap ketiga jenis skemata, yaitu skemata isi, skemata bentuk, dan skemata kebahasaan. Peta konsep yang dibuat siswa dianalisis melalui kriteria penilaian yang dikemukakan oleh Novak. Cara pemberian skor dalam penyusunan peta konsep sebagai instrumen evaluasi dibagi menjadi beberapa kriteria berikut. a Proposisi Proposisi adalah hubungan antara dua konsep yang ditandai dengan garis penghubung dan kata penghubung. Jika hubungan antara kata penghubung dengan garis penghubung valid, maka skor yang diberikan 1. b Hierarki Sebuah peta konsep dikatakan hierarkis apabila konsep yang ditulis di bawah lebih spesifik dibanding dengan konsep yang ditulis di atasnya. Jika hierarki pada peta konsep tepat, maka diberikan skor 5 pada level ini. c Cross link Jika peta konsep menunjukkan hubungan penuh antara hierarki satu dengan yang lainnya, maka skor yang diberikan adalah 10, skor yang diberikan 2 apabila untuk cross link valid, tetapi tidak mengilustrasikan konsep atau proposisi. Cross link dapat mengindikasikan kemampuan kreatif. Cross link yang unik dapat diberikan nilai tambah. d Contoh Kejadian yang spesifik atau objek yang ada hubungannya dengan konsep sebelumnya dapat diberikan skor 1 Novak, 1985: 36. Pedoman penilaian peta konsep yang telah dijelaskan sebelumnya tidak langsung diterapkan sebagai pedoman dalam penilaian peta konsep siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan. Pedoman penilaian tersebut perlu dimodifikasi atau disesuaikan dengan kebutuhan penilaian skemata dan mempertimbangkan faktor efisiensi dalam penilaian. Modifikasi yang dilakukan harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut. a Struktur yang membangun teks eksposisi formal schema. b Ciri kebahasaan teks eksposisi linguistic schema. c Sistem yang lebih mudah dalam memberikan penilaian. d Hal-hal mendasar yang perlu dinilai untuk menilai skemata yang dimiliki siswa dalam hubungannya dengan kemampuan menulis teks eksposisi siswa. Pedoman penilaian berdasarkan pedoman peta konsep oleh Novak secara keseluruhan dimodifikasi oleh peneliti. Aspek penilaian peta konsep diubah menjadi hierarki, konten, hubungan silang, visual, dan contoh. Berikut disajikan pedoman penilaian peta konsep hasil modifikasi. Tabel 4: Pedoman Penilaian Peta Konsep Hasil Modifikasi No. Kriteria Deskripsi Skor 1 Hierarki Peta konsep menunjukkan adanya hierarki. Konsep dengan hierarki lebih rendah menunjukkan konsep yang lebih khususspesifik dan konsep dengan hierarki lebih tinggi menunjukkan konsep yang lebih umum 5 2 Konten Peta konsep yang dimaksud dalam penelitian ini berupa peta konsep materi mengenai teks eksposisi yang terdiri atas pengertian atau tujuan teks eskposisi, struktur teks eksposisi, dan ciri kebahasaan teks eksposisi. Jika konten pada peta konsep lengkap dan tepat, maka diberikan skor 10 dengan rincian sebagai berikut. a Pengertian atau tujuan teks eskposisi : 2 b Struktur teks eksposisi : 3 c Ciri kebahasaan teks eksposisi : 5 10 3 Hubungan silang a Memperlihatkan hubungan bermakna antara konsep pada hierarki tertentu dengan konsep lainnya yang berbeda hierarki. 10 b Hubungan silang valid, tetapi kurang jelas dalam mengilustrasikan konsep. 5 c Hubungan silang valid, tetapi tidak mengilustrasikan konsep. 2 4 Visual a Tampilan gambar memberikan visualisasi untuk memahami dan mengkomunikasikan apa yang telah dipelajari. 10 b Tampilan gambar kurang memvisualisasikan untuk memahami dan mengkomunikasikan apa yang telah dipelajari. 7 c Beberapa gambar yang ditampilkan cukup baik. 4 d Gambar yang disajikan hanya sebagian yang benar. 1 5 Contoh Kejadian atau objek yang valid sebagai contoh yang menunjukkan konsep. 5 Daftar frasa kunci siswa dianalisis melalui kriteria penilaian yang dibuat oleh peneliti setelah dikonsultasikan dan disetujui ahli expert judgement yaitu dosen pembimbing. Kriteria penilaian meliputi jumlah daftar frasa kunci yang disebutkan siswa. Siswa menyebutkan hal-hal yang diketahui terkait topik yang dipilih dalam bentuk frasa. Skor daftar frasa kunci sesuai dengan jumlah yang disebutkan siswa dengan batas maksimal nilai yaitu 20. Jadi, meskipun siswa menyebutkan lebih dari 20 daftar frasa kunci, skor maksimal yang didapat sebesar

20. Adapun instrumen tes skemata terdapat pada lampiran 1 halaman 131.

Pengolahan dan analisis hasil penilaian yang diperoleh dari hasil tes skemata dilakukan dengan tahapan sebagai berikut. a Melakukan perhitungan hasil peta konsep yang dibuat siswa berdasarkan empat kriteria penilaian sehingga menghasilkan skor peta konsep. b Melakukan perhitungan terhadap jumlah frasa yang disebutkan siswa sehingga menghasilkan skor daftar frasa. c Melakukan perhitungan berupa penjumlahan terhadap hasil perhitungan peta konsep dan daftar frasa.

2. Tes Kemampuan Menulis Teks Eksposisi

Tes kemampuan menulis teks eksposisi menggunakan tes uraian. Tes ini digunakan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi. Hasil tes kemampuan menulis teks eksposisi akan diukur dengan panduan penilaian kemampuan menulis teks eksposisi. Rubrik penilaian kemampuan menulis teks eksposisi dibuat berdasarkan pedoman penilaian menulis berdasarkan ESL yang telah dimodifikasi sesuai dengan kajian teori. Aspek penilaian karangan diubah urutan dan kriterianya menjadi struktur, isi, bahasa, kosakata, dan mekanik. Aspek struktur menyangkut organisasi struktur teks eksposisi, yaitu tesis, argumentasi, dan penegasan ulang. Aspek isi menyangkut penguasaan topik dan pengembangan isi pada masing- masing struktur tesis, argumentasi, dan penegasan ulang. Aspek kebahasaan menyangkut penggunaan bahasa yang informatif, lengkap, objektif, faktual, logis, dan dapat dipercaya serta persentase kesalahan penggunaan bahasa urutanfungsi kata, artikel, pronomina, preposisi. Aspek kosakata menyangkut pemanfaatan pilihan kata dan ungkapan. Aspek mekanik menyangkut penguasaan aturan penulisan atau ejaan. Adapun instrumen tes kemampuan menulis teks eksposisi terdapat pada lampiran 2 halaman 132, sedangkan rubrik penilaian menulis teks eksposisi hasil modifikasi terdapat pada lampiran 3 halaman 133.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan terlebih dahulu diuji untuk mengetahui apakah tes tersebut valid dan reliabel. Instrumen dapat digunakan jika telah teruji dan memenuhi persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel Arikunto, 2010: 211.

1. Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2010: 211. Validitas terdiri atas dua kategori. Kategori pertama adalah validitas yang pertimbangannya lewat analisis rasional. Kategori kedua adalah validitas yang pertimbangannya berdasarkan analisis empirik. Jenis validitas yang termasuk dalam kategori pertama adalah validitas isi dan validitas konstruk, sedangkan yang termasuk dalam kategori kedua adalah validitas sejalan, validitas kriteria, dan validitas ramalan Nurgiyantoro, 2015: 415. Dalam penelitian ini terdapat dua instrumen yaitu tes skemata dan tes menulis teks eksposisi. Uji validitas instrumen tes tertulis menggunakan validitas konstruk. Validitas konstruk digunakan untuk mengetahui kesesuaian butir soal dengan teori Nurgiyantoro, dkk., 2012: 339. Untuk mengetahui instrumen memiliki kesahihan, butir-butir pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu ditelaah dan dinyatakan baik. Penelaahan dilakukan oleh orang yang ahli atau expert judgement, yaitu dosen pembimbing. Instrumen tes skemata disusun berdasarkan tiga indikator, yaitu skemata isi, bentuk, dan kebahasaan, sementara tes kemampuan menulis teks eksposisi berdasarkan lima indikator, yaitu struktur, isi, bahasa, kosakata, dan mekanik.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas atau keterpercayaan menunjuk pada pengertian apakah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu Tuckman via Nurgiyantoro, 2015: 417. Hal ini dikarenakan reliabel sendiri berarti dapat dipercaya sehingga dapat diandalkan. Dalam penelitian ini ada dua instrumen yang diuji reliabilitasnya, yaitu instrumen skemata dan instrumen menulis teks eksposisi. Uji reliabilitas dibantu dengan program komputer IBM SPSS 21 model Alpha Cronbach. Reliabilitas dapat dilihat dari koefisien alpha. Koefisien berkisar antara angka 0 hingga 1, dengan ketentuan semakin baik jika mendekati angka satu Nurgiyantoro, 2013: 170. Kategori koefisien reliabilitas dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan kriteria yang dinyatakan Guilford pada tabel 5 berikut. Tabel 5: Kategori Koefisien Reliabilitas Guilford, 1956: 145 Nilai r Kategori -1,00 r 11 ≤ 0,20 Sangat rendah tidak reliabel 0,20 r 11 ≤ 0,40 Rendah 0,40 r 11 ≤ 0,60 Cukup 0,60 r 11 ≤ 0,80 Tinggi 0,80 r 11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi Hasil uji reliabilitas kedua instrumen berdasarkan kategori koefisien reliabilitas yang dinyatakan Guilford adalah sebagai berikut. Tabel 6: Rangkuman Uji Reliabilitas Instrumen No. Variabel Reliabilitas Kategori Keterangan

1 Skemata

0,601 Tinggi Reliabel 2 Kemampuan menulis teks eksposisi 0,775 Tinggi Reliabel

I. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis dilakukan agar hasil analisis data benar-benar memiliki tingkat keterpercayaan yang tinggi. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan secara acak berdistribusi normal dan apakah hubungan antarvariabelnya linier. Uji persyaratan analisis yang dilakukan ada dua, yaitu uji normalitas dan uji linearitas. a Uji Normalitas Uji normalitas digunakan terhadap penilaian teknik tes. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui kepastian sebaran data. Data tersebut memenuhi ciri sebaran normal atau tidak. Data yang berdistribusi normal merupakan syarat yang harus terpenuhi. Adapun uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat taraf signifikansi pada uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Uji normalitas data dalam penelitian ini dihitung menggunakan program komputer IBM SPSS 21. Interpretasi uji normalitas dengan melihat nilai Asymp. Sig. 2-tailed. Adapun interpretasi dari uji normalitas adalah sebagai berikut. 1 Jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed lebih besar dari tingkat Alpha 5 Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2 Jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed lebih kecil dari tingkat Alpha 5 Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. b Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat hubungan yang linier atau tidak. Uji linearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik F. Uji linearitas digunakan dengan menghitung nilai F, yaitu dengan menggunakan hipotesis nol Ho. Apabila nilai F hitung dari F tabel pada nilai taraf signifikansi 0,05 maka garis regresi data linier. Sebaliknya, jika nilai F hitung F tabel pada nilai taraf signifikansi 0,05 maka garis regresi tidak linier Nurgiyantoro, 2012: 296. Uji linearitas data dalam penelitian ini dihitung menggunakan program komputer IBM SPSS 21.

2. Uji Hipotesis

Hipotesis yang perlu diuji dalam penelitian ini terdiri atas dua macam, yaitu skemata dan kemampuan menulis teks eksposisi. Variabel bebas dan variabel terikat tidak memiliki hubungan yang berdiri sendiri. Oleh karena itu, diperlukan teknik korelasi product moment untuk mencari besarnya hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Program yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah program IBM SPSS 21.

J. Hipotesis Statistik

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan Sugiyono, 2014: 96. Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian yaitu hipotesis kerja atau disebut dengan hipotesis alternatif yang disingkat Hα dan hipotesis nol atau disebut dengan hipotesis statistik yang disingkat dengan Ho Arikunto, 2010: 112-113. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Ho : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara skemata dengan kemampuan menulis teks eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan. Hα : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara skemata dengan kemampuan menulis teks eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan. µ 1 : Skemata µ 2 : Kemampuan menulis teks eksposisi Gambar 6: Hipotesis Statistik Ho : µ 1 ≠ µ 2 H α : µ 1 = µ 2 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian beserta pengolahan data dan pembahasan berupa deskripsi serta analisis data untuk menguji hipotesis. Jumlah variabel penelitian ini ada dua, yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat sehingga data penelitian ada dua. Data penelitian tersebut adalah data mengenai skemata X dan kemampuan menulis teks eksposisi Y. Data diperoleh dari 112 responden, yaitu siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan tahun ajaran 20162017. Pengolahan data menggunakan program IBM SPSS 21. Deskripsi data yang akan disajikan meliputi nilai mean Me, median Md, modus Mo, dan standar deviasi SD. Selain itu, juga akan disajikan tabel distribusi frekuensi dan diagram batang distribusi setiap variabel. Adapun deskripsi data penelitian adalah sebagai berikut. a Deskripsi Data Skemata Skemata merupakan variabel bebas dalam penelitian ini. Data skemata diperoleh dari instrumen tes berupa tes tertulis yang terdiri atas dua macam soal, yaitu tes peta konsep terkait teori teks eksposisi dan tes frasa mengenai hal-hal yang diketahui terkait tema yang dipilih dan dengan jumlah responden 112 siswa.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 4 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF (COLLABORATIVE LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 1 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/.

1 6 26

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 3 25

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN KEAKTIFAN MENULIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA.

0 0 19

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN DIKSI DAN MINAT MENULIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X MAN SURAKARTA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE PADA SISWA KELAS X-MIPA 1 SMA NEGERI 1 TEMANGGUNG.

0 6 166

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PROSES PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 CISAAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT.

0 1 174

HUBUNGAN MINAT BACA DAN PENGUSAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI SEKABUPATEN BANTUL.

6 15 170

KETERKAITAN RETRIVAL KATA DAN KECEMASAN MENULIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA SMA NEGERI DI KABUPATEN BANJARNEGARA TESIS

0 0 29