3. Teks Eksposisi
a Pengertian Teks Eksposisi
Eksposisi merupakan salah satu jenis karangan yang harus dikenalkan kepada siswa dan dikuasai oleh seorang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Eksposisi biasa digunakan seseorang untuk menyajikan gagasan. Gagasan tersebut dikaji oleh penulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk
menguatkan gagasan yang disampaikan, penulis atau pembicara harus menyertakan alasan-alasan logis. Dengan kata lain, ia bertanggung jawab untuk
membuktikan, mengevaluasi, atau mengklarifikasi permasalahan tersebut. Bentuk teks ini biasa digunakan dalam kegiatan ceramah, perkuliahan, pidato, editorial,
opini, dan sejenisnya Kemendikbud, 2015: 53. Karangan eksposisi dimaksudkan untuk memaparkan pengetahuan dan
pengalaman yang diperoleh dari kajian pustaka atau lapangan dengan tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang suatu hal. Namun
demikian, karangan ini tidak dimaksudkan untuk memengaruhi pembaca, karangan ini hanya memaparkan pengetahuan saja agar wawasan pembaca tentang
suatu hal dapat bertambah Dalman, 2012: 119. Keraf 1995: 7-8 menambahkan bahwa eksposisi adalah suatu bentuk
wacana yang berusaha menguraikan suatu objek sehingga memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca. Wacana ini digunakan untuk menjelaskan wujud dan
hakikat suatu objek. Tujuan dari penulisan eksposisi adalah untuk memberitahu, mengupas, mengurai, atau menerangkan sesuatu. Penulis eksposisi menyajikan
tulisannya dengan tujuan untuk menyampaikan pernyataan yang lengkap dan
dapat dipercaya mengenai suatu objek. Penulis tidak berusaha untuk memengaruhi atau menggerakkan pembaca, dan tidak berusaha memberi kesan.
Dalam tulisan eksposisi, masalah yang dikomunikasikan adalah pemberitahuan dan informasi. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan yang
dikemukakan Ahmadi, dkk 1981: 7, bahwa tujuan utama penulisan paragraf eksposisi itu hanya untuk membagikan informasi dan tidak sama sekali untuk
mendesakkan atau memaksakan orang lain untuk menerima pandangan atau pendirian tertentu sebagai sesuatu yang sahih. Untuk itu, biasanya tulisan
eksposisi dapat disebut sebagai wacana informatif. Hal atau sesuatu yang diinformasikan dalam tulisan eksposisi itu bisa berupa hal-hal berikut.
1 Data faktual, misalnya tentang suatu kondisi yang benar-benar terjadi atau bersifat historis, tentang bagaimana sesuatu bekerja, tentang bagaimana suatu
operasi diperkenalkan, dan sebagainya. 2 Suatu analisis atau penafsiran yang objektif terhadap seperangkat fakta.
3 Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian yang khusus asalkan tujuan utamanya adalah untuk memberikan informasi.
Alwasilah 2013: 111 mendefinisikan teks eksposisi sebagai tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi
sebuah persoalan. Dalam paragaf eksposisi, penulis berniat untuk memberi informasi atau memberi petunjuk kepada pembaca. Di sini teks eksposisi
mengandalkan strategi pengembangan alinea seperti lewat pemberian contoh, proses, sebab akibat, klasifiksasi, definisi, analisis, komparasi, dan kontras.
Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa teks eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan suatu objek sehingga memperluas
pandangan atau pengetahuan pembaca. Tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan. Dalam paragaf
eksposisi, penulis berniat untuk memberi informasi atau memberi petunjuk kepada pembaca. Penulis tidak berusaha untuk memengaruhi atau menggerakkan
pembaca dan tidak berusaha memberi kesan. Eksposisi biasa digunakan seseorang untuk menyajikan gagasan yang diperkuat dengan alasan-alasan yang
logis. Bentuk teks ini biasa digunakan dalam kegiatan ceramah, perkuliahan, pidato, editorial, opini, dan sejenisnya.
b Tujuan Teks Eksposisi
Setiap teks eksposisi memiliki tujuan tertentu yang merepresentasikan tujuan dari penulis sekaligus membedakannya dari jenis tulisan lain. Eti via
Dalman, 2012: 120 menyebutkan empat tujuan karangan eksposisi sebagai berikut.
1 Memberi informasi atau keterangan yang sejelas-jelasnya tentang objek, meskipun pembaca belum pernah mengalami atau mengamati sendiri, tanpa
memaksa orang lain untuk menerima gagasan atau informasi. 2 Memberitahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu.
3 Menyajikan fakta dengan gagasan yang disusun sebaik-baiknya sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
4 Digunakan untuk menjelaskan hakikat sesuatu, memberikan petunjuk mencapai atau mengerjakan sesuatu, menguraikan proses, dan menerangkan
pertalian antara satu hal dengan hal yang lain.
c Ciri-Ciri Teks Eksposisi
Karangan eksposisi merupakan karangan yang memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada pembacanya. Dalam hal ini karangan eksposisi
memiliki ciri-ciri yang dipaparkan oleh beberapa ahli. Hasani 2005: 31 berpendapat bahwa ciri-ciri karangan eksposisi antara lain 1 penjelasannya
bersifat informatif; 2 pembahasan masalahnya bersifat objektif; 3 penjelasannya disertakan dengan bukti-bukti yang konkret tidak mengada-ada; dan 4
pembahasannya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran.
Selanjutnya, Mariskan via Dalman, 2012: 120 menyebutkan ciri-ciri teks
eksposisi sebagai berikut. 1 Paparan itu karangan yang berisi pendapat, gagasan, dan keyakinan.
2 Paparan memerlukan fakta yang diperlukan dengan angka, statistik, peta, atau grafik.
3 Paparan memerlukan analisis dan sintesis. 4 Paparan menggali sumber ide dari pengalaman, pengamatan, penelitian,
sikap, dan keyakinan. 5 Paparan menjauhi sumber daya khayal.
6 Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang informatif dengan kata-kata yang denotatif serta penutup paparan berisi penegasan.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, diketahui bahwa ciri-ciri teks eksposisi antara lain penjelasannya bersifat informatif, objektif, disertakan dengan bukti-
bukti yang konkret, dan logis. Selain itu, teks eksposisi berisi pendapat, argumen, dan gagasan yang memerlukan analisis dan sintesis.
d Struktur Teks Eksposisi
Teks eksposisi merupakan jenis teks yang mengedepankan sudut pandang
dan memberikan bukti yang mendukung Knapp dan Watkins, 2005: 191. Sejalan
dengan isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi 1 tesis atau pernyataan pendapat, 2 argumentasi, dan 3 penegasan ulang pendapat. Struktur teks
eksposisi tampak pada gambar 2 berikut.
Gambar 2: Struktur Teks Eksposisi
Tahap pertama dalam penulisan teks eksposisi diawali dengan memaparkan tesis. Tesis merupakan bagian awal dari struktur teks eksposisi yang
isinya berupa sudut pandang atau pun pendapat penulis pada masalah yang diangkat. Tesis ini nantinya akan diperkuat dengan adanya argumentasi untuk
Struktur Teks Eksposisi
TesisPernyataan Pendapat
Argumentasi
Penegasan Ulang Pendapat
memberikan pemahaman kepada pembaca. Pada teks eksposisi, tesis disebutkan di bagian awal dan di bagian akhir kembali dijelaskan berupa penegasan ulang
dari masalah yang diangkat pada tesis. Tahap kedua, diisi oleh argumentasi yang berisi tentang penjelasan secara
lebih mendalam dari tesis yang kebenarannya diakui penulis melalui fakta-fakta yang terdapat pada argumen ini. Argumentasi dapat berupa alasan logis, data hasil
temuan, fakta-fakta, bahkan pernyataan para ahli. Argumen yang baik harus mampu mendukung pendapat yang disampaikan penulis atau pembicara.
Tahap ketiga yaitu penegasan ulang pendapat. Penegasan ulang pendapat berupa penjelasan kembali atas tesis yang telah disampaikan yang didasarkan
pada fakta-fakta yang telah dijabarkan penulis pada argumentasi. Bagian ini bertujuan menegaskan pendapat awal serta menambah rekomendasi atau saran
terhadap permasalahan yang diangkat. Penegasan ulang pendapat biasanya terdapat pada bagian akhir teks eksposisi.
e Syarat Menulis Teks Eksposisi
Pada hakikatnya sebuah teks eksposisi berusaha untuk memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang mengenai objek yang digarapnya. Oleh
sebab itu, dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut, pengarang yang akan menulis sebuah teks eksposisi harus memenuhi beberapa syarat. Syarat menulis
teks eksposisi menurut Keraf 1981: 6, yaitu 1 pengarang harus mengetahui tentang subjek atau topik garapannya dan 2 kemampuan untuk menganalisis
persoalan secara jelas dan konkret.
f Metode Menulis Teks Eksposisi
Karangan eksposisi sebagai suatu bentuk karya merupakan hasil pikiran dan ide-ide seseorang mengenai suatu hal yang kemudian dituangkan melalui
tulisan. Dalam penuangan ide-ide menjadi sebuah karangan eksposisi, setiap orang dapat mempunyai cara yang berbeda-beda. Kemampuan untuk menganalisis
persoalan secara jelas dapat diperoleh salah satunya melalui metode. Keraf 1981: 7 mengemukakan enam metode yang digunakan dalam menulis karangan
eksposisi sebagai berikut. 1 Metode Identifikasi
Identifikasi merupakan suatu metode dalam menulis eksposisi sebagai jawaban atas pertanyaan: Apa itu? Siapa itu?. Metode identifikasi merupakan
sebuah metode yang berusaha menyebutkan ciri-ciri atau unsur-unsur pengenal suatu objek sehingga para pembaca atau pendengar lebih mengenal objek tersebut.
Tujuan dari metode ini yaitu dengan menyajikan semua ciri atau tanda pengenal tersebut, diharapkan objek lebih dikenal oleh para pembaca. Dalam proses
penyajian eksposisi menggunakan metode identifikasi, pertama-tama pengarang harus mampu membuat perincian yang teratur dan cermat mengenai objek,
perincian dapat berupa kerangka karangan. 2 Metode Perbandingan
Perbandingan adalah suatu cara untuk menunjukkan kesamaan dan perbedaan antara dua objek dengan menggunakan dasar-dasar tertentu. Dalam
metode perbandingan, tujuan utamanya adalah membicarakan sesuatu yang
dianggap belum diketahui pembaca dengan membandingkannya dengan hal lain yang dianggap sudah diketahui pembaca.
3 Metode Ilustrasi Ilustrasi merupakan suatu metode untuk mengadakan gambaran atau
penjelasan yang khusus dan konkret atas suatu prinsip umum atau gagasan umum. Metode ilustrasi sering digunakan dalam karangan eksposisi karena menunjukkan
contoh-contoh yang nyata dan konkret. Dalam menggunakan metode ilustrasi, pengarang harus memperhatikan contoh-contoh yang digunakan, yaitu contoh
yang digunakan harus bersifat langsung dan meyakinkan. 4 Metode Klasifikasi
Klasifikasi merupakan metode untuk menempatkan barang-barang dalam suatu sistem kelas sehingga dapat dilihat hubungannya ke samping, ke atas, dan
ke bawah. Klasifikasi berbeda dengan pembagian. Klasifikasi bukan hanya membagi sekelompok barang atau orang menjadi beberapa kelompok tanpa
disertai dengan ciri yang khusus. Klasifikasi merupakan sebuah metode untuk menjangkau bermacam-macam subjek ke dalam suatu pertalian yang jelas dan
masuk akal, menempatkan sebuah subjek dalam hubungan dengan sebuah sistem, dan memberi sebuah konteks yang logis kepada suatu barang.
5 Metode Definisi Berdasarkan sifat dan strukturnya, definisi dapat dibagi menjadi tiga
macam yaitu a definisi nominal, mencakup definisi berupa sinonim kata, definisi kamus, dan definisi etimologi kata, b definisi logis atau formal, yaitu definisi
yang disusun dengan menggunakan syarat-syarat formal yang biasanya berbentuk
kalimat, dan c definisi luas, yaitu definisi formal yang diperluas sehingga minimal berbentuk satu alinea. Metode definisi sebagai suatu upaya untuk
menulis karangan eksposisi menggunakan definisi luas karena definisi luas merupakan pengembangan dari definisi formal.
6 Metode Analisis Analisis adalah suatu cara membagi-bagi suatu subjek ke dalam
komponen-komponennya. Analisis dapat dibagi menjadi empat, yaitu analisis bagian, analisis fungsional, analisis proses, dan analisis kausal.
Gambar 3: Metode Menulis Eksposisi
g Perbedaan Eksposisi dan Argumentasi
Teks eksposisi memiliki persamaan dengan teks argumentasi, yaitu sama- sama menjelaskan pendapat, gagasan, dan keyakinan; sama-sama memerlukan
fakta dan analisis dalam pembahasan. Oleh karena penelitian ini berusaha
Identifikasi
Jawaban atas pertanyaan: Apa itu?
Siapa itu? penyebutan ciri suatu objek.
Metode Menulis Teks Eksposisi
Definisi
1. Definisi nominal 2. Definisi logis
3. Definisi luas
Klasifikasi
Penempatan barang- barang dalam suatu
sistem kelas sehingga dapat dilihat ke
samping, ke atas, ke bawah.
Analisis
Cara untuk membagi- bagi subjek ke dalam
komponen- komponennya.
Perbandingan
Cara untuk menunjukkan kesamaan
dan perbedaan antara dua objek.
Ilustrasi
Cara untuk mengadakan gambaran atau
penjelasan khusus dan konkret atas satu
gagasan umum.
mengukur kemampuan menulis teks eksposisi sehingga perlu adanya batas pembeda antara keduanya. Keraf 1981: 4-5 mengemukakan perbedaan eksposisi
dan argumentasi dalam lima hal berikut. 1 Tujuan
Eksposisi hanya berusaha menjelaskan atau menerangkan suatu pokok persoalan, sebaliknya argumentasi berusaha untuk membuktikan kebenaran dari
suatu pokok persoalan. 2 Keputusan Pembaca
Dalam tulisan eksposisi, penulis menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada pembaca. Pembaca yang mengolah apa yang disampaikan penulis tidak
menjadi masalah karena penulis hanya bermaksud untuk menyalurkan apa yang ada di pikirannya dan orang lain sudah mengetahui hal itu. Sebaliknya, dalam
argumentasi, penulis ingin mengubah pandangan pembaca. Ia berusaha agar pembaca percaya akan uraiannya dan sekaligus meninggalkan pendapat mereka
yang lama dan menerima pendapat yang baru. Penulis selalu mengharapkan sesuatu yang pasti, yaitu pembaca akan sependapat dengan penulis.
3 Gaya Penulisan Tulisan eksposisi cenderung menggunakan gaya yang bersifat informatif,
yaitu gaya yang berusaha sejelas mungkin untuk menguraikan objeknya sehingga pembaca dapat menangkap apa yang dimaksud penulis. Sementara itu,
argumentasi menggunakan gaya penulisan yang bersifat meyakinkan. Gaya ini sangat diperlukan untuk meyakinkan pembaca akan kebenaran uraian penulis
sehingga dalam argumentasi tidak boleh ada kesan keragu-raguan mengenai persoalan yang dikemukakan.
4 Gaya Bahasa Gaya penulisan yang dipakai juga memengaruhi bahasa dan gaya bahasa
yang digunakan penulis dalam tulisannya. Bahasa yang digunakan dalam eksposisi adalah bahasa berita tanpa rasa subjektif dan emosional. Penulis sama
sekali tidak berusaha untuk membangkitkan emosi pembaca. Sebaliknya, bahasa argumentasi bersifat rasional dan objektif. Sebenarnya perbedaan yang
dikemukakan di sini menjadi kabur karena „tanpa rasa subjektif dan emosional‟
juga dapat diartikan sebagai „objektif‟. Hanya saja, dalam hal ini yang membedakan tulisan eksposisi dan argumentasi terletak pada derajat
objektivitasnya. 5 Cara Menggunakan Fakta
Fakta-fakta dalam eksposisi dipakai sebagai alat konkretisasi, yaitu membuat rumusan dan kaidah yang dikemukakan itu lebih konkret. Sebaliknya,
fakta dalam argumentasi jelas atau nyata eviden, yaitu bahan pembuktian sehingga kelemahan dalam menyodorkan fakta dan merangkaikan fakta akan
menggagalkan usaha penulis untuk memengaruhi sikap dan pendapat pembaca.
4. Kemampuan Menulis Teks Eksposisi