Proyeksi Isometri GAMBAR PROYEKSI PIKTORIAL

Materi Pembelajaran 5 58

2. Proyeksi Dimetri

Pada proyeksi dimetri terdapat beberapa ciri dan ketentuan yang perlu diketahui, ciri dan ketentuan tersebut antara lain: a. Ciri pada sumbu Pada sumbu x mempunyai sudut 7° sampai 10° , sedangkan pada sumbu y mempunyai sudut 40°. b. Ketentuan ukuran Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, pada sumbu y = 1 : 2, dan pada sumbu z = 1 : 1. Gambar kubus yang digambar dengan proyeksi dimetri di bawah ini mempunyai sisi-sisi 40 mm. Gambar 5.5. Proyeksi Dimetri Keterangan: • Ukuran pada sumbu x digambar 40 mm • Ukuran gambar pada sumbu y digambar setengahnya, yaitu 20 mm • Ukuran pada sumbu z digambar 40 mm Keterangan: Untuk mengetahui cara penggambaran proyeksi dimetri, perhatikan pada menu Gambar Piktorial 3D kemudian tekan sub menu Dimetri. Materi Pembelajaran 5 59

3. Proyeksi Miring

Proyeksi miring adalah semacam proyeksi sejajar, tetapi dengan garis-garis proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Gambar yang dihasilkan oleh cara proyeksi ini disebut proyeksi miring, pada proyeksi ini bendanya dapat diletakkan sesukanya, tetapi biasanya permukaan depan dari benda diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi vertikal. Dengan demikian benntuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya. Pada proyeksi miring sumbu x berimpit dengan garis horizontal atau mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis mendatar. Skala ukuran untuk proyeksi miring ini sama dengan skala pada proyeksi dimetri yaitu skala pada sumbu x= 1 : 1, pada sumbu y= 1 : 2, dan skala pada sumbu z = 1 : 1. Gambar 5.6. Proyeksi Miring Keterangan: Untuk mengetahui cara penggambaran proyeksi miring, perhatikan pada menu Gambar Piktorial 3D kemudian tekan sub menu Miring. Materi Pembelajaran 5 60

4. Proyeksi Perspektif

Jika antara benda dan titik penglihatan tetap diletakkan sebuah bidang vertikal atau bidang gambar, maka pada bidang gambar ini akan terbentuk bayangan dari benda tadi Gambar 5.7. Bayangan ini disebut gambar perspektif. Gambar pespektif adalah gambar yang serupa dengan gambar benda yang dilihat dengan mata biasa, dan banyak dipergunakan dalam bidang arsitektur. Ini merupakan gambar pandangan tunggal yang terbaik, tetapi cara penggambaranya sangat sulit dan rumit dari pada cara-cara gambar yang lain.untuk gambar teknik dengan bagian-bagian yang rumit dan kecil tidak menguntungkan, oleh karenanya jarang sekali dipakai dalam gambar teknik mesin. Gambar 5.7. Proyeksi Perspektif Dalam gambar perspektif garis-garis sejajar pada benda bertemu di satu titik dalam ruang, yang dinamakan titik hilang. Ada tiga macam gambar perspektif, seperti perspektif satu titik perspektif sejajar, perspektif dua titik perspektif sudut dan perspektif tiga titik perspektif miring, yang sesuai dengan jumlah titik hilang yang dipakai. Materi Pembelajaran 5 61 Gambar 5.8. Gambar Perspektif Keterangan: Untuk mengetahui cara penggambaran proyeksi perspektif, perhatikan pada menu Gambar Piktorial 3D kemudian tekan sub menu Perspektif. Materi Pembelajaran 5 62

B. SKETSA

Menggambar sket atau lukisan tangan sangat penting, walaupun dalam penyelesainya seorang juru gambar memerlukan waktu yang agak lama. Kadang-kadang juru gambar harus mengunjungi suatu tempat, pabrik, atau perusahaan dengan maksud untuk menggambar sesuatu objek. Juru gambar harus sanggup dan mampu menggambar dengan baik, walaupun hanya dalam bentuk sket sehingga mudah untuk dimengerti atau dipahami oleh orang lain. Barangkali hanya sekali mengunjungi tempat atau pabrik yang diperlukan, tetapi gambar sketnya sudah merupakan gambar kerja dengan maksud untuk memperkecil kesalahan- kesalahan. Banyak orang yang mengatakan bahwa menggambar sket itu sulit dilakukan, tetapi gambar tersebut akan membantu atau mempermudah dan mempercepat penyelesaian. Salah satu hal yang perlu dilakukan untuk memperoleh gambar yang baik, yaitu harus membuat rangka. Ukuran-ukuran harus diberikan dengan teliti, walaupun hanya dalam gambar sket. Gambar sket biasanya dibuat bentuk tiga dimensi karena bentuk gambar tiga dimensi akan mempercepat pemahaman sehingga orang lebih cepat mengerti bentuk bendanya. Menggambar sket harus dilakukan dengan tangan, maksudnya tidak menggunakan lat- alat bantu, misalnya penggaris segitiga, jangka dan sebagainya. Jadi, pada waktu menarik garis lurus tidak boleh menggunakan penggaris, membuat garis lengkung tidak boleh menggunakan jangka, dan sebagainya. Menggambar sket harus dilakukan sebaik mungkin dan sejelas mungkin. Selain itu perbandingan garis juga harus tetap dijaga. Tebal garis gambar harus sama, tidak dibolehkaan pada satu garis tebalnya tidak sama. Usahakan saat menarik garis gambar hanya sekali saja, jangan menarik garis dengan berulang-ulang. Bila menarik garis dengan cara diulang-ulang hasilnya tidak akan baik karena tebalnya garis tidak akan sama. Gambar 5.8 berikut adalah contoh gambar sket. Untuk menggambar bentuk tersebut terlebih dahulu membuat kerangka. Yang dimaksud kerangka adalah sebuah kubus yang digambar sangat tipis. Kubus pertolongan akan mempermudah membuat bentuk-bentuk yang didinginkan.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE AURORA 3D PRESENTATION PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 2 DEPOK SLEMAN.

1 7 215

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN AutoCAD UNTUK MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SMK N 2 PENGASIH YOGYAKARTA.

2 14 188

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK N 1 PLERET.

2 2 183

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GAMBAR TEKNIK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN MODUL GAMBAR TEKNIK UNTUK MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK PADA JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 1 234

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI FLIP-FLOP PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 PURWOKERTO.

1 2 293

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 YOGYKARTA.

11 90 303

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 9 255

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GAMBAR TEKNIK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN MODUL GAMBAR TEKNIK UNTUK MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK PADA JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 4 239

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN SISTEM KONTROL ELEKTROPNEUMATIK UNTUK SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 1 155

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 YOGYKARTA.

0 0 1