SUDUT PERTAMA PROYEKSI EROPA

Materi Pembelajaran 6 79

C. SUDUT KETIGA PROYEKSI AMERIKA

Benda yang akan digambar diletakkan dalam peti dengan sisi-sisi tembus pandang sebagai bidang-bidang proyeksi, seperti pada gambar 6.10 a. Pada tiap-tiap bidang proyeksi akan tampak gambar pandangan dari benda menurut arah penglihatanya, yang ditentukan oleh anak panah. a b Materi Pembelajaran 6 80 c Gambar 6.10. Penyajian Susunan Gambar Proyeksi Amerika Pandangan depan dalam arah A dipilih sebagai pandangan depan. Pandangan- pandangan yang lain diproyeksikan pada bidang-bidang proyeksi lainnya menurut gambar 6.10 a. Sisi-sisi peti dibuka menjadi sau bidang proyeksi depan menurut arah anak panah 6.10 b. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada gambar 6.10 c. Dengan pandangan depan A sebagai patokan, pandangan atas B diletakan di atas, pandangan kiri C diletakkan di kiri, pandangan kanan D diletakkan di kanan, pandangan bawah E diletakkan di bawah, dan pandangan belakang dapat diletakkan di kiri atau kanan. Susunan proyeksi demikian disebut gambar proyeksi sudut ketiga, dan disebut juga “cara A” karena cara ini telah dipakai di Amerika. Negara-negara lain yang banyak mempergunakan cara ini adalah Jepang, Australia,Canada dsb. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya. Keterangan: Untuk lebih memahami konsep proyeksi Amerika, perhatikan ilustrasi pada menu Gambar Orthogonal 2D, kemudian tekan sub menu Pembagian Pandangan, selanjutnya tekan sub-sub menu Proyeksi Amerika. Materi Pembelajaran 6 81 Gambar 6.11. Penyajian Gambar Kerja dalam Proyeksi Amerika Materi Pembelajaran 6 82

D. PENGENALAN CARA-CARA PROYEKSI DAN LAMBANGNYA

Jika hasil-hasil gambar proyeksi sudut pertama dan gambar proyeksi sudut ketiga dibandingkan, maka terlihat bahwa gambar yang satu merupakan kebalikanya yang lain, dilihat dari segi susunanya. Oleh karena itu pembedaanya sangat penting. Harus dicatat bahwa dua cara proyeksi ini jangan dipakai bersamaan dalam satu gambar. Gambar 6.12. Lambang Proyeksi Eropa dan Proyeksi Amerika Dalam standar ISO ISODIS 128 telah ditetapkan bahwa kedua cara proyeksi boleh dipergunakan. Untuk keseragaman, semua gambar dalam standar ISO di gambar menurut proyeksi sudut pertama. Jika pada gambar telah ditentukan cara proyeksi yang dipakai, maka cara yang dipakai harus dijelaskan pada gambar. Penjelasan tersebut menurut ISO berupa sebuah lambang, seperti pada gambar 6.12. Lambang ini diletakkan di bagian etiket kertas gambar. Perbandingan antara proyeksi sudut pertama Eropa dan proyeksi sudut ketiga Amerika.Telah dikatakan di atas, bahwa kedua cara proyeksi tersebut dapat sama-sama dipakai, sesuai standar ISO. Negara Amerika Serikat dan Jepang telah menentukan untuk memakai proyeksi sudut ketiga saja. Hal ini didasarkan atas kelebihan dari cara proyeksi sudut ketiga dibandingkan dengan cara proyeksi sudut pertama. 1. Dari gambarnya, bentuk benda dapat langsung dibayangkan. Dengan pandangan depan sebagai patokan, gambar pandangan lain dilipat menurut gambar 6.8, dan bendanya akan muncul seperti aslinya. 2. Gambarnya mudah dibaca, karena hubungan antara gambar yang satu dengan yang lain dekat. Tidak saja mudah dibaca, tetapi jarang terjadi salah pengertian. Teristimewa sekali pada benda-benda yang panjang, susunan pandangan depan dan pandangan samping mudah sekali dibaca. Materi Pembelajaran 6 83 3. Pandangan yang berhubungan diletakkan berdekatan. Oleh karena itu mudah untuk memberi ukuran-ukurannya. Salah pembacaan dari ukuran tidak mungkin terjadi. 4. Dengan cara proyeksi sudut ketiga mudah untuk membuat pandangan tambahan atau pandangan setempat. Karena alasan-alasan di atas proyeksi sudut ketiga dapat dianggap yang lebih rasional, dan dipakai di Negara-negara pantai Laut Pasifik, seperti USA, Canada, Jepang, Korea, Australia, dsb. Dengan referensi pandangan depan, pandangan-pandangan yang lain dilipat tegak lurus, maka diperoleh bentuk benda sebenarnya. Gambar 6.13. Kelebihan Cara Proyeksi Sudut Ketiga Proyeksi Amerika

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE AURORA 3D PRESENTATION PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 2 DEPOK SLEMAN.

1 7 215

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN AutoCAD UNTUK MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SMK N 2 PENGASIH YOGYAKARTA.

2 14 188

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK N 1 PLERET.

2 2 183

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GAMBAR TEKNIK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN MODUL GAMBAR TEKNIK UNTUK MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK PADA JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 1 234

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI FLIP-FLOP PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 PURWOKERTO.

1 2 293

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 YOGYKARTA.

11 90 303

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 9 255

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GAMBAR TEKNIK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN MODUL GAMBAR TEKNIK UNTUK MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK PADA JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 4 239

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN SISTEM KONTROL ELEKTROPNEUMATIK UNTUK SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 1 155

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 YOGYKARTA.

0 0 1