Pengertian Otonomi Daerah dan Desentralisasi

24 dengan penelitian yang sekarang adalah variabel yang diteliti, yaitu pertumbuhan ekonomi PDRB, anggaran pendapatan asli daerah PAD, pengeluaran anggaran belanja modal BM, dan pengeluaran anggaran belanja rutin BR. Walaupun variabel yang digunakan penelitian terdahulu sama dengan penelitian sekarang, namun secara keseluruhan content penelitian ini tidak identik dengan yang terdahulu, sehingga penelitian ini terlepas dan terbebas dari plagiatpenjiplakan.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Otonomi Daerah dan Desentralisasi

Pengertian otonomi daerah tidak bisa lepas dari pemaknaan asas desentralisasi. Desentralisasi sendiri menurut UU No. 33 Tahun 2004 dan UU No. 32 Tahun 2004 adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengertian ini sesuai dengan definisi desentralisasi yang dikemukakan oleh Rondinelli yaitu perpindahan kewenangan atau pembagian kekuasaan dari tingkat nasional ke tingkat regional. Penafsiran dan pemaknaan berupa pelimpahan atau perpindahan kewenangan dalam pengaturan dan kepengurusan rumah tangganya sendiri merupakan prinsip utama otonomi daerah Bastian, 2006: 331. Sedangkan Abdul Halim berpendapat bahwa otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan 25 aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan Halim, 2007: 328. Menurut Indra Bastian, otonomi daerah merupakan upaya pemberdayaan daerah dalam pengambilan keputusan daerah berkaitan dengan pengelolaan sumber daya yang dimiliki sesuai dengan kepentingan, prioritas dan potensi daerah tersebut berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan perundang-undangan Bastian, 2006: 2. Selain itu, menurut UU No. 32 tahun 2004 otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan Maka, berdasarkan pengertian diatas otonomi daerah dimaknai sebagai perpanjangan konsep desentralisasi yaitu pemberian atau pelimpahan wewenang oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tanggannya sendiri serta pengambilan keputusan untuk penetapan dan pelaksanaan kebijakan dalam rangka pengelolaan potensi sumber daya dan dana daerah menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat yang tidak bertentangan dengan perundang-undangan serta terintegrasi pada visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. 26

2.2.2. Pertumbuhan Ekonomi Growth Economic

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25