Pengertian Anggaran Belanja Daerah Komponen Anggaran Belanja Daerah

54 10. Pendapatan dari pengembalian Pendapatan dari pengembalian meliputi: a Pendapatan dari pengembalian PPh pasal 21 b Pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran asuransi kesehatan c Pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan d Pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran perjalanan dinas e Pendapatan dari pengembalian uanng mula 11. Fasilitas sosial dan fasilitas umum 12. Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan meliputi: a Uang pendaftaranujian masuk b Uang sekolahpendidikan dan pelatihan c Uang ujian kenaikan tingkatkelas 13. Pendapatan dari jasa raharja 14. Pendapatan denda retribusi

2.2.5. Anggaran Belanja Expenditure Budgeting

2.2.5.1. Pengertian Anggaran Belanja Daerah

Menurut Indra Bastian, anggaran belanja daerah merupakan perkiraan beban pengeluaran daerah yang dialokasikan secara adil dan merata agar relatif dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat 55 tanpa diskrimanasi, khususnya dalam pelayanan publik Bastian, 2006: 45. Sedangkan menurut Halim 2007: 330 pengeluaran daerah didefinisikan sebagai uang yang keluar dari kas daerah. Selain itu, menurut Suhadak dan Nugroho 2007: 102, anggaran belanja daerah meliputi semua pengeluaran rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Sedangkan menurut UU No. 32 tahun 2005, belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan Berdasarkan pengertian diatas, pengeluaran anggaran belanja daerah dapat disimpulkan bahwa semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang dari rekening kas umum daerah yang dicatat pada perkiraan beban pengeluaran daerah yang dialokasikan secara adil dan merata agar relatife dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi, khususnya dalam pemberian pelayanan publik dan pembangunan daerah.

2.2.5.2. Komponen Anggaran Belanja Daerah

Menurut Suhadak dan Nugroho 2007: 97 bahwa belanja daerah terdiri dari belanja aparatur daerah dan bagian belanja pelayanan publik, yang masing-masing belanja tersebut dirinci menurut kelompok belanja yang meliputi belanja administrasi umum, belanja operasi dan pemeliharaan serta belanja modal. Selain itu Halim 2007: 100 menyatakan bahwa belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi 56 jenis belanja, organisasi, dan fungsi. Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas. Klasifikasi ini meliputi belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer. Klasifikasi kedua menurut organisasi, yaitu klasifikasi berdasarkan unit organisasi penggunaan anggaran. Sementara itu, klasifikasi menurut fungsi adalah klasifikasi yang didasarkan pada fungsi-fungsi utama pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan menurut Mardiasmo 2002: 66, anggaran publik dibagi menjadi anggaran operasional atau yang sering disebut sebagai pengeluaran anggaran belanja rutin dan pengeluaran anggaran belanja modal atau yang dulu dikenal dengan nama belanja pembangunan. Pengklasifikasian belanja, dalam penelitian ini mengacu pada klasifikasi ekonomi menurut Halim dan Mardiasmo yang membagi belanja berdasarkan belanja operasional belanja rutin dan belanja modal investasi atau belanja pembangunan.

2.2.6. Pengertian Anggaran Belanja Modal

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25