Gambaran Umum KabupatenKota dalam Objek Penelitian

80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum KabupatenKota dalam Objek Penelitian

Adapun gambaran umum atau sejarah singkat ditinjau dari ruang lingkup KabupatenKota dalam sampel ini adalah: 1. Kabupaten Trenggalek Kabupaten Trenggalek secara geografis terletak antara 70 o – 63 o hingga 80 o – 34 o Lintang Selatan dan 111 o – 24 o hingga 112 o – 11 o Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Trenggalek di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo dan Tulungagung, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo dan Pacitan dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Luas wilayah Kabupaten Trenggalek 1.261,40 Km 2 yang terbagi menjadi empat belas kecamatan dengan Trenggalek sebagai ibukota dari Kabupaten Trenggalek. Kabupaten Trenggalek memiliki beberapa komoditi unggulan disektor pertanian. Komoditi yang dihasilkannya antara lain, berupa cengkeh dan kelapa. Selain cengkeh, Trenggalek juga menghasilkan kopi dan perkebunan kopi terbesar terdapat di Kecamatan Bendungan yang bernama Perkebunan Dillem. Selain kopi, perkebunan ini juga dimanfaatkan untuk pengembangan cengkeh, ternak sapi dan juga berpotensi untuk tanaman jeruk, jahe, apel, kubis, dan wortel. Di sektor pariwisata, Kabupaten Trenggalek juga memiliki potensi yang bisa dikembangkan. Objek- objek wisata yang bisa dibanggakan dan membantu mendongkrak nilai Pendapatan Asli Daerah PAD Kabupaten Trenggalek, adalah Gua yang terkenal Gua Lowo konon terkenal dengan banyaknya kelelawar di dalam gua tersebut, tak jauh dari gua ini kurang lebih 6 km terdapat Pantai Prigi yang indah. Kurang lebih 2 km ada pantai pasir putih dengan pasirnya yang putih bersih. Baik di dekat Pantai Prigi maupun pantai pasir putih banyak tempat penginapan. Selain itu juga disebelah timur pantai pasir putih terdapat Pantai Karanggoso,dan yang tak kalah menariknya ada juga Pantai Damas yang masih dengan keindahan alaminya. 2. Kabupaten Tulungagung Kabupaten Tulungagung secara geografis terletak antara 111 o – 43 o hingga 112 o – 07 o Bujur Timur dan 7 o – 51 hingga 8 o – 18 o Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Tulungagung di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kediri, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Blitar sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Trenggalek dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Luas wilayah Kabupaten Tulungagung 1.150,41 Km 2 yang terbagi menjadi sembilan belas kecamatan dan 271 desakelurahan. Kondisi topografi Tulungagung yang pada umumnya didominasi oleh struktur batuan yang beraneka ragam membuat daerah ini kaya akan potensi bahan galian golongan C. Industri batu marmer dan onix adalah primadona daerah. Sentralnya terdapat di Kecamatan Campurdarat dan Besuki. Jenis batuan lainnya yang umumnya terdapat di tulungagung bagian selatan belum begitu dioptimalkan penggalian dan pengolahannya. Seperti batu gamping, lempung, kalsit, bentonit, piropilit, tanah liat, kaolin, dan andesit yang digunakan sebagai bahan bangunan dan bahan baku industri plastik, keramik, porselin, cat, karet dan gelas. Di sektor perikanan, hasil ikan laut yang ditangkap dengan alat tangkap seperti jaring purse-seine masih menjadi andalan. Kegitan perikanan darat, budidaya ikan hias menjadi primadona baru. Di sektor pertanian, tanaman padi masih menjadi tulang punggung. Tanaman kelapa dan palawija juga diandalkan penduduk terutama di daerah yang tandus karena tidak bergantung pada sistem pengairan. Topografi Kabupaten Tulungagung serta wilayahnya memungkinkan kelangsungan usaha peternakan. Kondisi tanah dan agroklimat di wilayah pegunungan Sendang, Pagerwojo, Rejotangan sangat mendukung pertumbuhan berbagai jenis rumput, sehingga cocok untuk pemeliharaan sapi potong, sapi perah, dan kambing domba. Di sektor pariwisata, Kabupaten Tulungagung juga memiliki potensi yang bisa dikembangkan. Pantai Coro, merupakan pantai yang memiliki panjang sekitar 400 meter, pasirnya berwarna putih dan tidak kalah dengan pantai lain yang ada di Propinsi Jawa Timur dan pasirnya lembut dan bersih. Selain itu daya tarik lain pada pantai yang berjarak sekitar 1,5 Km dari padepokan Retjo Sewu menuju ke timur ini keberadaannya masih alami dan belum banyak tergarap serta ombak pantai juga tidak terlalu besar. Pantai yang tidak kalah menariknya adalah Pantai Indah Popoh yang dilengkapi dengan sarana penginapan, pasar ikan, wisata bahari dan beberapa tempat yang asyik untuk memancing. Setiap bulan Suro Muharam diselenggarakan Upacara Labuh Semboyo. Objek wisata lain adalah bendungan Wonorejo yang merupakan bendungan baru sekaligus objek wisata yang dilengkapi fasilitas pendukung seperti tenda warung makan dan taman bermain. 3. Kabupaten Blitar Kabupaten Blitar secara geografis terletak antara 111 o – 40 o hingga 112 o – 10 o Bujur Timur dan 7 o – 58 o hingga 89 o – 51 o Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Blitar di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kediri, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Malang sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Luas wilayah Kabupaten Blitar 1.588,79 Km 2 yang terbagi menjadi dua puluh dua kecamatan dan 28 kelurahan. Kabupaten Blitar memiliki keunggulan di sektor perkebunan. Material vulkanik yang termuntahkan mengaliri dan memupuk lereng-lereng gunung dengan tambahan dukungan iklim, curah hujan, serta ketinggian yang sesuai, membuat tanaman perkebunan tumbuh subur. Komoditi unggulannya berupa kopi, kelapa, cengkeh, kenanga dan kakao. Di sektor pertanian tanaman pangan, selain padi Kabupaten Blitar juga memiliki buah unggulan seperti nanas varietas Queen, nanas jenis ini banyak dihasilkan di kecamatan Srengat, Wonodadi, Udanawu, dan Ponggok. Buah lain yang terkenal adalah rambutan Binjai, yang banyak ditanam di Kecamatan Sanankulon, Garum, dan Wlingi. Kabupaten Blitar merupakan penghasil telur terbanyak se-Propinsi sehingga mampu menopang kebutuhan telur Jatim. Terdapat 300 peternak skala kecil, dengan populasi ayam 2.000 sampai 15.000 ekor setiap peternak. Setiap 1.000 ekor ayam usia produktif, sedikitnya menghasilkan 46 kilogram telur setiap hari. 4. Kabupaten Malang Kota Malang merupakan salah satu kabupaten atau kota dari Propinsi Jawa Timur secara geografis terletak antara 12,34 o – 09 o hingga 11,41 o – 34 o Bujur Timur dan 7,54 o – 52,22 o hinga 8,03 o – 05,11 o LS. Kota ini di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Malang. Luas wilayah Kota Malang 110,60Km 2 . Secara administratif, Kota Malang terbagi menjadi lima kecamatan, 57 Kelurahan. Kota ini memiliki jumlah penduduk 756.982 Jiwa sensus penduduk 2000. Kota Malang pada tahun 2006 memiliki beberapa komoditi unggulan di sektor perkebunan. Komoditi yang dihasilkannya antara lain, berupa kelapa dalam dengan jumlah produksi sebesar 242 ton. Dari segi ekonomi, total nilai PDRB yang dicapai Kota Malang pada tahun 2006 sebesar 10.739.067,46 dalam jutaan rupiah dengan konstribusi terbesar datang dari sektor pedagangan, hotel, restoran sebesar, sektor industri pengolahan dan dari sektor jasa. Kota Malang mendapat julukan Switzerland of Indonesia karena kota ini pernah dianggap mempunyai tata kota terbaik di antara kota-kota Hindia Belanda. Pariwisata Kota Malang mampu menarik perhatian tersendiri, dari segi geografis, Malang diuntungkan oleh keindahan alam daerah sekitarnya seperti Batu dengan Agrowisatanya, Pemandian Selecta, Songgoriti atau situs- situs purbakala peninggalan Kerajaan Singosari. Di sektor perdagangan mampu mengubah konsep pariwisata Kota Malang dari kota peristirahatan menjadi kota wisata belanja. Selain perdaganagan, Kota Malang juga terkenal dengan industrinya, berbagai macam industri seperti makan, minuman, kerajinan emas dan perak sampai garmen, disamping itu juga terdapat kerajianan keramik yang berada di Dinoyo mulai berkembang dan mendapatkan tempat di kalangan pecinta keramik di tanah air. Ada tiga perguruan tinggi negeri di Kota Malang, yakni Universitas Brawijaya, STAIN, serta Widyagama sehingga Kota Malang juga mendapatkan julukan sebagai Kota Pendidikan, dari jumlah besar mahasiswa ini juga memberikan konstribusi dari sektor pendidikan yang memberikan efek bagi ekonomi dengan usaha-usaha masyarakat setempat seperti pemondokan, rumah makan, toko-toko buku. Kota Malang terkenal dengan Kota Apel yang melimpah yang berpusat di wilayah Kota Batu dan Poncokusumo sehingga banyak di ekspor ke dalam dan luar negeri. 5. Kabupaten Lumajang Kabupaten Lumajang secara geografis terletak antara 112 o – 5 o hingga 113 o – 22 o Bujur timur dan 7 o – 52 o hingga 8 o – 23 o Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Lumajang di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Jember sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Malang dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia. Luas wilayah Kabupaten Lumajang 1790,90 Km 2 yang terbagi menjadi dua puluh satu kecamatan. Sektor pertanian merupakan tulang punggung kegiatan penduduk Lumajang. Lahan sawah di daerah ini luasnya 34.042 hektar. Hal ini didukung dengan daerah yang dekat dengan gunung berapi yang laharnya menyuburkan tanah di daerah Lumajang. Keberadaan gunung yang menyediakan lahan subur juga memberikan keuntungan lain bagi lumajang. Mata air yang mengalir dari lereng gunung dan belum terpolusi menjadi sumber air utama bagi pengembangan pertanian organik. Kegiatan pertanian selalu menjadi kontribusi terbesar, yang kemudian menggerakkan kegiatan industri pengolahan dan perdagangan. Selain penghasil tanaman pangan, Lumajang juga menjadi daerah produsen sayuran dan buah-buahan. Buah-buahan yang dihasilkan lumajang, pisang berukuran besar pisang agung menjadi salah satu daya tarik. Pisang ini menjadi bahan baku pembuatan keripik dan sale pisang. Sentra penanaman pisang agung terletak di Kecamatan Senduro. Kegiatan di bidang perkebunan turut pula memberi andil pada perekonomian daerah, seperti kakao, kelapa, karet, tebu, kopi, cengkeh, tembakau, dan kapas. Desa Pulo, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang terdapat kerajinan perak yang terus dikembangkan. Kerajinan perak ini semakin maju dan semakin banyak menarik tenaga kerja. Di sektor pariwisata, Kabupaten Lumajang juga memiliki potensi bisa dikembangkan antara lain Pemandian Alam Selokambang sumber air bukan PDAM terletak di Desa Purwosono Kecamatan Sumbersoko, Merupakan obyek wisata andalan yang dipercaya masyarakat, bahwa mandi di pemandian tersebut dapat menyembuhkan penyakit reumatik. Aktivitas yang dapat dilakukan selain olah raga renang, juga dapat menikmati sarana permainan anak, berperahu, sepeda air, olah raga tennis. Objek wisata lainnya adalah Puncak Mahameru yang memiliki ketinggian 3.676 m diatas permukaan laut dengan kawah Jonggring Saloko dipuncaknya, obyek wisata ini digemari para penghobi pendaki dengan kondisi alam yang menantang. Di Puncak Mahameru pada hari besar nasional atau setiap tanggal 17 Agustus dan 10 November dijadikan tempet upacara oleh para pendaki dari berbagai penjuru nusantara didunia sambil menikmati panorama matahari terbit dan panorama matahari tenggelam dari puncak gunung tertinggi di pulau Jawa ini, sebelum mencapai puncak SemeruMahameru terdapat hamparan rumput atau safana yang luas dengan kabut tebalnya yang sangat indah. 6. Kabupaten Jember Kabupaten Jember secara geografis terletak 11330 o – 11345 o Bujur Timur dan 800 o – 830 o Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Jember di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Probolinggo, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lumajang dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Luas wilayah Kabupaten Jember 3.293,34 Km2 yang terbagi menjadi tiga puluh satu kecamatan dan Jember menjadi ibukotanya. Kabupaten Jember mempunyai potensi besar untuk berkembang menjadi kota raya. Tanahnya yang subur menjadikan kota di belahan timur Jawa Timur ini dikenal sebagai daerah agraris dan penghasil berbagai komoditas pertanian padi, jagung, kedelai, hortikultura dan perkebunan. Dari segi topografi, sebagian Kabupaten Jember di wilayah selatan merupakan dataran rendah yang relatif subur untuk pengembangan tanaman padi dan tanaman pangan lainnya. Kabupaten Jember merupakan daerah subur untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Karena itu wajar, kalau setiap tahun Kabupaten Jember mengalami surplus beras hingga mencapai 200 ribu ton. Untuk masa mendatang Jember mencoba untuk mengembangkan tanaman impor, seperti Buah Naga Merah Dragon Fruit dan Cabe Jepang Bullnose Pepper. Produksi unggulan perkebunan andalan Jember yakni komoditi tembakau. Penggemar cerutu alias aficionado tahu persis bahwa cerutu buatan Kuba, Amerika, Swiss, dan Jerman mahal dan berkelas. Kabupaten Jember lewat tembakau Besuki merupakan salah satu pemasok cerutu tersebut. Tembakau Besuki ini dimanfaatkan terutama untuk pembalut cerutu deklabad selain sebagai bahan pengikat Binder serta pengisi filler aroma cerutu yang berkualitas tersebut. 7. Kabupaten Bondowoso Kabupaten Bondowoso secara geografis terletak 113 o - 48 o hingga 10 o - 113 o 48,26 o Bujur Timur dan 7,50 o – 10 o hingga 7,56 o – 41 o Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Bondowoso di sebelah utara dan barat berbatasan dengan Kabupaten Situbondo, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Jember. Luas wilayah Kabupaten Sidoarjo 1.560,10 Km 2 yang terbagi menjadi 23 kecamatan, 199 desa dan 10 Kelurahan. Pertanian dan perkebunan adalah sektor perekonomian terpenting kabupaten ini. Keadaan alam yang didukung iklim yang baik membuat daerah ini cocok untuk usaha pertanian. Komoditas padi, jagung, ketela pohon dan buah-buahan menjadi primadona sektor pertanian. Di sektor perkebunan, kopi menjadi salah satu produk unggulan dari subsektor ini. Selain hasil kopinya, Lahan perkebunannya pun dikembangkan sebagai agrowisata. Tanaman kopi yang banyak ditemui adalah kopi robusta dan arabika. Kawasan yang dikembangkan untuk agrowisata ini diantaranya adalah Kebun Kopi Blawan dan Kalisat Jampit di Kecamatan Sempol dan Pusat Penelitian Kopi Arabika di desa Andungsari, Kecamatan Pakem. Diluar sektor pertanian, Bondowoso juga mempunyai potensi disektor industri pengolahan, seperti industri kecil. Industri kecil yang sedang dikembangkan diantaranya pembuatan tape dan kerajinan kuningan yang banyak dijumpai di Kecamatan Tapen, Terutama di desa Cindogo dan Jurangsapi. Kabupaten Bondowoso memiliki Objek wisata andalan yaitu Agrowisata Kawah Ijen yang terletak 70 km arah tenggara kota Bondowoso. Selain menyajikan pesona kawah, banyak obyek wisata lain di sekitarnya, diantaranya Air Terjun Kawah Wurung dan Pemandian Damar Wulan. 8. Kabupaten Situbondo Kabupaten Situbondo secara geografis terletak antara 113 o - 30 o hingga 114 o - 42 o Bujur timur dan 73,5 o - 744 o Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Situbondo di sebelah utara berbatasan dengan Selat Madura, sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso. Luas Kabupaten Situbondo adalah 1.638,50 km atau 163.850 hektar, dan bentuknya memanjang dari barat ke timur kurang lebih 150 km. Sedangkan pantai utara umumnya merupakan dataran rendah dan di sebelah selatan merupakan datara tinggi dengan rata- rata lebar wilayah kurang lebih 11 km. Wilayah Kabupaten Situbondo terbagi menjadi tujuh belas kecamatan dengan Situbondo sebagai ibukota. Sektor pertanian merupakan kontributor utama dalam perekonomian Kabupaten Situbondo dengan nilai setara 34,58 persen nilai PDRB yang jumlahnya Rp 2,07 triliun. Sebagai daerah yang berbatasan dengan Selat Madura di sebelah Utara dan Selat Bali di sebelah Timur, Situbondo memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 150 kilometer. Dengan letak geografis yang dimiliki itu usaha kelautan dan perikanan yang meliputi penangkapan ikan , pengolahan hasil laut, pembenihan, budidaya air laut, serta air payau sedang dikembangkan. Hasil laut yang diperoleh di daerah ini antara lain udang windu, udang putih, ikan tongkol, layang, kembung, dan lemuru. Di sektor perdagangan, komoditas yang menggerakkan kegiatan perdagangan besar dan eceran ini berasal dari produk tanaman bahan pangan seperti beras, dan palawija, serta hasil industri pengolahan seperti produksi gula produksi empat pabrik gula di situbondo, dan industri olahan ikan pindang. Kabupaten Situbondo memiliki potensi wisata yang cukup terkenal. Masyarakat Jawa Timur banyak mengenal Situbondo dari pantai Pasir Putih, suatu tempat rekreasi pantai yang berjarak kurang lebih 23 km disebelah barat Situbondo. Pasir Putih terkenal dengan pantainya yang landai dan berpasir putih. pada tahun 1960 – 1970- an masih banyak habitat laut yang bisa ditemukan dipantai ini. Kuda laut dan batu karang cantik berwarna warni banyak dijual di akuarium penjual ikan hias setempat. 9. Kabupaten Probolinggo Kabupaten Probolinggo secara geografis terletak antara 7 o - 40 o hingga 8 o - 10 o Lintang Selatan dan 111 o - 50 o hingga 113 o - 30 o Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Probolinggo di sebelah utara berbatasan dengan Selat Madura, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Situbondo sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lumajang dan Jember. Luas wilayah Kabupaten Probolinggo 1.696,16 Km 2 yang terbagi menjadi dua puluh empat kecamatan. Sektor pertanian menjadi andalan perekonomian dari Kabupaten Probolinggo. Kondisi alam yang relatif subur menjadikan masyarakat hidup dari pengelolaan SDA, terutama pertanian. Sebagian wilayahnya dimanfaatkan untuk bercocok tanam padi, jagung dan kedelai. Di wilayah bagian kabupaten barat daya terdapat penghasil mangga, kol tomat, kentang dan bawang. Kabupaten Probolinggo menyimpan banyak potensi wisata yang sangat mengagumkan. Dengan potensi wisata gunung sampai laut diselat madura. Wisatawan mancanegara sangat mengenal keindahan Gunung Bromo. Hampir dapat dipastikan pula bahwa wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo akan mengambil jalan melalui wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Objek wisata bahari yang sedang dikembangkan adalah pulau kecil disebelah utara Probolinggo di Selat Madura, yakni Pulau Gili Ketapang. 10. Kabupaten Jombang Kabupaten Jombang merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Wilayah Kabupaten Jombang di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Lamongan, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kediri dan Malang. Luas wilayah Kabupaten Jombang 1.159,50 Km 2 dengan jumlah penduduk 1.126.930 jiwa, yang terbagi menjadi tiga puluh tiga kecamatan dengan Jombang sebagai ibukota dari Kabupaten Jombang. Di sektor pertanian, 42,2 persen tanah Jombang dipergunakan untuk areal persawahan. Letaknya di bagian tengah kabupaten dengan ketinggian 25-100 meter di atas permukaan laut. Lokasi ini ditanami padi serta palawija seperti jagung, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau. Kecamatan Mojowarno, Ngoro, dan Bareng saat ini menempati urutan teratas sebagai produsen padi tertinggi. Tanaman perkebunan merupakan salah satu komoditi yang dijadikan bahan baku sektor industri pengolahan. Adapun jenis tanaman perkebunan yang menonjol di Kabupaten Jombang, yaitu meliputi: tebu, tembakau , kelapa, kapuk randu, jambu mete, cengkeh, kopi, kakao dan pandan. Kabupaten Jombang cukup potensial untuk pengembangan budidaya ikan baik kolam maupun keramba. Mengingat permintaan produk cenderung mengalami kenaikan dan hal ini di imbangi dengan penyediaan lahan serta pakan yang cukup, komoditi yang potensial dikembangkan ada lima komoditi antara lain Gurame, Lele, Tombro, Patin, dan Lobster Air Tawar yang mempunyai prospek yang cukup besar. Komoditi potensial lain di Kabupaten Jombang dari Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan terdapat beberapa jenis komoditi, yaitu: Durian Bido, Jambu Gondangmanis, Salak Doyong, Mangga Podang, Jeruk Nipis, Semangka, Cabe Kecil, Bunga Anggrek, Bunga Anthrium, Bunga Krisan, dan Bunga Mawar. 11. Kabupaten Nganjuk Kabupaten Nganjuk secara geografis terletak antara 70 o - 20 o hingga 70 o - 59 o Lintang Selatan dan 111 o – 05 o hingga 112 o – 13 o Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Nganjuk di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Jombang dan Kediri, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ponogoro dan Madiun sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kediri dan Trenggalek. Luas wilayah Kabupaten Nganjuk 1.224,33 Km 2 yang terbagi menjadi dua puluh kecamatan dengan Nganjuk sebagai ibukota dari Kabupaten Nganjuk. Sumbangan sektor pertanian dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Nganjuk paling besar bila dibandingkan dengan sektor lain. Produksi padi tegal gogo berupa gabah kering giling dihasilkan oleh 12 dua belas Kecamatan dari 20 Kecamatan sebanyak 135.507,25 kuintal. Semua Kecamatan di Kabupaten Nganjuk sebagai penghasil jagung, dimana produksi berupa jagung pipilan kering sebesar 1.851.301,09 kuintal. Kabupaten Nganjuk juga sebagai sentra penghasil tanaman sayuran khususnya bawang merah. Dimana tersebar di 5 Kecamatan Wilangan, Bagor, Rejoso, Gondang dan Sukomoro. Tanaman mangga untuk Kabupaten Nganjuk merupakan tanaman buah-buahan potensi selain pepaya. Di Kabupaten Nganjuk tanaman tersebut cukup banyak didapatkan di lapangan. Sebagai tanaman potensi tentunya dalam produksinya selalu dipacu agar semakin tahun terus bertambah. Apalagi di kawasan Nganjuk bagian timur cukup banyak kebun bibit mangga terutama mangga gadung. Di sektor perkebunan, Kabupaten Nganjuk juga memiliki produk-produk unggulan seperti, tanaman cengkeh yang banyak ditemui di 4 empat Kecamatan wilayah selatan, yaitu Sawahan, Ngetos, Berbek dan Loceret. Tanaman kelapa tersebar merata diseluruh Kecamatan, yang paling banyak ada di Ngronggot dan Lengkong. Dan beberapa tanaman lain seperti kakao, tembakau, jahe, serat karung, kopi dan lain-lain. Di Kabupaten Nganjuk banyak terdapat industri baik industri kecil maupun industri kerajinan. Industri yang cukup banyak adalah dari jenis industri mebel, sedangkan dari jenis industri kerajinan, industri anyam-anyaman adalah yang terbanyak. Sentra industri kecil terbanyak di Kecamatan Jatikalen, Rejoso dan Ngronggot. Di sektor pariwisata, Kabupaten Nganjuk cukup banyak obyek wisata yang dapat menghasilkan pendapatan guna menunjang kelancaran pembangunan. Salah satu obyek wisata yang sangat terkenal dan paling banyak dikunjungi wisatawan adalah air terjun Sedudo yang berada di Kecamatan Sawahan terutama pada bulan Suro. Di daerah tersebut juga ditunjang sarana akomodasi yaitu Hotel Wisata Karya. Obyek wisata selain air terjun Sedudo terdapat juga Candi Ngetos, Candi Lor, Monumen PB. Jenderal Sudirman dan Pemandian Sri Tanjung. 12. Kabupaten Madiun Kabupaten Madiun merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten ini di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi, sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan. Luas wilayah Kabupaten Madiun 1.010,86 Km 2 . Secara administratif, kabupaten ini terbagi menjadi limabelas Kecamatan, 206 Desa dan kelurahan. Kabupaten ini memiliki jumlah penduduk sebesar 639.835 jiwa sensus penduduk 2000. Kabupaten Madiun pada tahun 2006 memiliki beberapa komoditi unggulan di sektor perkebunan. Komoditi yang dihasilkannya antara lain, kakao sebesar 7.183 ton, kelapa dalam sebesar 2.302 ton dan jambu mete sebesar 271 ton. Di lihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB yang dicapai Kabupaten Madiun paada tahun 2006 sebesar 3.011.270.654 dalam jutaan rupiah dengan konstribusi terbesar berasal dari sektor perdagangan, hotel, restoran, sektor pertanian dan dari sektor jasa sebesar. Kabupaten Madiun ini memiliki makanan khas berupa brem batangan yang menjadi ciri khas Kabupaten Madiun yang berbasis agraris ini. Di sektor kehutanan, nilai ekonomi hutan yang mayoritas ditanami jati ini sangat menjanjikan, selain dipasarkan dalam bentuk gelondongan, kayu jati ini diolah menjadi kerajian dengan memanfaatkan batang atau akar jati untuk diukir, diamplas menjadi kursi, meja, kusen, mebel, dan hiasan bernuanasa alami yanng memiliki daya jual yang tinggi. Di sektor pertanian, penyangga utama perekonomian bertumpu pada tanaman bahan pangan berupa padi dan tanaman holtikultura seperti cabe, tomat, dan mangga. 13. Kabupaten Magetan Kabupaten Magetan merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, secara geografis Kabupaten ini terletak antara 7 o – 38 o hingga 30 o LS- 111 o – 20 o hingga 30 o BT. Kabupaten ini di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Ngawi, di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Madiun, sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo. Luas wilayah kabupaaten Magetan 688,85 Km 2 . Secara administratif, Kabupaten ini terbagi menjadi enam belas Kecamatan dan 235 Desa dan kelurahan. Kabupaten ini memiliki jumlah penduduk 615.254 jiwa sensus penduduk 2000 Kabupaten Magetan pada tahun 2006 memiliki beberapa komoditi unggulan di sektor perkebunan. Komoditi yang dihasilkannya antara lain, berupa berupa kelapa dalam sebesar 1.912 ton, jambu mente sebesar 270 ton, dan kopi arabika sebesar 97 ton. Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB yang dicapai Kabupaten Magetan pada tahun 2006 sebesar 1.275.239,40 dalam jutaan rupiah dengan konstribusi terbesar berasal dari pertanian, sektor industri pengolahan dan dari sektor konstruksi. Kabupaten Magetan memiliki sebutan si Mutiara yang merupakan salah satu kebanggaan pariwisata di Provinsi Jatim, yaitu Telaga Sarangan dengan upacara bersih desa dan labuh sesajinya yang khas, juga wisata tirta seperti air terjun yang banyak berlokasi di sekitar telaga sarangan maupun Gunung Lawu atau pun wisata sejarah dengan mendatangi Candi Simbatan Arca Dewi Sri. Kabupaten ini juga dikenal sebagai pusat jeruk pamelo dengan tiga jenis varietas jeruk pamelo, yaitu pamelo nambangan, pamelo srinyonya, dan jeruk bali merah. Komoditas pertanian unnggulan ini juga pemasok kebutuhan buah tersebut di Indonesia. Selain jeruk, masih ada potensi tanaman pangan lain di Magetan. Kondisi wilayah ini memang cocok untuk pengembangan holtikultura dan tanaman pangan lainnya. Daerah pegunungan yang subur dengan produk pertanian utamanya sayur-sayuran seperti kubis, kentang, bawang merah, wortel sedangkan dataran rendah memproduksi buah-buahan seperti mangga, pepaya, nangka. Mayoritas penduduk Magetan yang bermata pencaharian sebagai petani semakin mencirikan keagrarisan wilayah ini. 14. Kabupaten Ngawi Kabupaten Ngawi adalah sebuah wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia dengan Ibukotanya adalah Ngawi. Kabupaten Ngawi secara geografis terletak antara 721 o -731 o Lintang Selatan dan 110 o – 10 o hingga 111 o – 40 o Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Ngawi di sebelah utara berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Bojonegoro dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Madiun, sebelah barat berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Madiun dan Kabupaten Magetan. Luas wilayah Kabupaten Ngawi 1.295,97 Km 2 yang terbagi menjadi tujuh belas kecamatan. Sektor pertanian merupakan andalan dari Kabupaten Ngawi. Total padi yang dihasilkan mencapai 40,9 ribu ton dengan rata-rata produktivitas 5,4 ton per hektar. Beberapa daerah yang termasuk penghasil padi yaitu Kecamatan Geneng, Paron, Widodaren, dan Kedunggalar. Tak kurang dari 70 persen panen padi telah dipasarkan ke luar Kabupaten seperti Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, dan Pulau Madura. Tingginya hasil pertanian tak lepas dari dukungan irigasi teknis dari Waduk Pondok, Waduk Kedung Bendo, dan Waduk Kali Bening. Selain padi, melon, dan salak adalah hasil pertanian yang termasuk diunggulkan. Tak kurang dari 90 persen melon daerah ini telah dipasarkan ke jakarta dan surabaya. Di sektor industri, industri tempe yang berbahan baku kacang kedelai ambil bagian dalam memutar roda perekonomian Ngawi. Sentra industri keripik tempe terletak di enam kecamatan yaitu Ngawi, Widodaren, Sine, Kendal, Mantingan, serta Bringin. Kabupaten Ngawi memiliki beberapa objek pariwisata yang berpotensi untuk dikembangkan. Objek wisata Waduk Pondok terletak 20 kilometer di sebelah timur Ngawi, tepatnya di Ddesa Gandong, Kecamatan Bringin. Objek wisata andalan lainnya, situs masa prasejarah di Trinil, tempat yang tersohor di dunia. Trinil merupakan tempat ditemukannya fosil manusia purba berjalan tegak, Phithecanthropus Erectus oleh Eugene Dubois. 15. Kabupaten Tuban Kabupaten Tuban adalah sebuah kabupaten di Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya berada di kota Tuban. Kabupaten Tuban secara geografis terletak antara 111 o - 30 o hingga 112 o - 35 o Bujur timur dan 640 o – 718 o Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Tuban di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Lamongan, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Blora dan Rembang sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro. Luas wilayah Kabupaten Tuban 1.839,94 Km 2 yang terbagi menjadi sembilan belas kecamatan. Kegiatan perekonomian Kabupaten Tuban bersandar pada sektor pertanian khususnya tanaman pangan padi dan jagung. Kabupaten Tuban memiliki produk unggulan di Sub Sektor Pertanian, yaitu kacang tanah dengan cita rasa gurih dan kandungan minyak tinggi. Produk lain yang juga khas adalah ental, sebutan orang tuban untuk buah Siwalan. Buah yang menjadi bahan pembuat legen atau tuak, minuman tradisional Tuban. Kekayaan laut kabupaten ini juga termasuk empat besar di Propinsi Jatim. Hasil lautnya seperti udang diekspor ke Singapura, Jepang, Korea dan China. Pengolahan ikan teri yang terdapat di daerah pantai, seperti di Kecamatan Palang, Jenu, Tambakboyo, dan Bancar, hasilnya juga di ekspor ke Jepang. Di sektor industri, memberi kontribusi terhadap perekonomian Tuban. Salah satu yang terbesar adalah PT. Semen Gresik Persero.Tbk dengan komoditas semen Portland. Terdapat juga Industri kecil seperti dan menengah seperti anyaman bambu, kacang tanah, dan ikan teri. Salah satu potensi alam wilayah Tuban yang prospektif adalah bahan tambang. Di bagian tengah tuban terbantang perbukitan bergelombang yang kaya akan berbagai jenis gahan galian C. Batu Gamping sebagai primadona hasil tambang Tuban yang tersebar di kecamatan Tuban, Semanding, Montong, Kerek, Merakurak, Palang, dan Plumpang. Selain itu Tuban juga kaya akan dolomit, pasir, kuarsa, tanah liat, kalsit, dan trass untuk campuran berbagai industri semen, kimia, keramik, kaca, baja, hingga kosmetik. Terdapat pula pengeboran minyak dan gas dengan luas area 1.478 kilometer persegi yang ditangani JOB Pertamina-Devon di kecamatan Soko. Di Kabupaten Tuban kita bisa mendapati beberapa obyek wisata di antaranya adalah Gua Akbar, Masjid Agung, Makam Sunan Bonang, Ngerong Rengel, Pemandian Bektiharjo, Air Panas Prataan, Air Terjun Nglirip, Goa Suci, Makam Syeh Maulana Ibrahim Asmaraqandi dan Pantai Boom. Cenderamata khas yang bisa dibeli adalah kain tenun batik gedog dengan motif yang sangat khas. 16. Kabupaten Lamongan Kabupaten Lamongan secara geografis terletak 651 o – 54 o hingga 723 o – 06 o Lintang Selatan dan 11233 o – 45 o hingga 11233 o 45 o Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Lamongan di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gresik, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tuban dan Bojonegoro sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Jombang. Luas wilayah Kabupaten Lamongan 1.812,80 Km 2 yang terbagi menjadi dua puluh enam kecamatan dengan Lamongan sebagai ibukota Kabupaten Lamongan. Kabupaten ini merupakan salah satu penghasil beras terbesar di Propinsi Jatim. Setiap tahun produksi beras lamongan mencapai rata-rata 441.000 ton. Konsumsi penduduk hanya 36 persen selebihnya dijual keluar daerah antara lain Surabaya, Malang, dan Madura. Peran 10 waduk yang tersebar di lamongan wilayah selatan ini turut memicu peningkatan produksi padi. Disektor industri, Kabupaten Lamongan sedang mengembangkan industri pengolahan bahan baku ikan di kawasan sebelah utara. Sebagai penghasil ikan laut yang mencapai 38.915 ton, kabupaten yang memiliki bibir pantai sepanjang 47 kilometer ini baru mengolah 30 persen hasil tangkapannya menjadi tepung ikan. Selebihnya industri yang berbahan baku ikan masih terbuka lebar. Lamongan juga berpredikat sebagai penghasil kapas terbesar di Jatim sekaligus menjadi pusat percontohan budi daya kapas di Indonesia. Tanaman jagung juga merupakan produk unggulan dari Lamongan. Tanaman jagung benih hibrida ini telah mencapai 75 persen dari areal tanaman jagung seluas 48.000 hektar Dari sektor perdagangan, berbagai hasil kerajinan, seperti kerajinan kayu, emas, perak, tembikar dan keramik, kulit dan anyam-anyaman tidak hanya mampu menembus Jatim tetapi juga pasar luar negeri. Lamongan memiliki sejumlah obyek wisata menarik. Di daerah pantai terdapat obyek wisata Monumen Van der Wijck Waduk Gondang Pantai Tanjung Kodok dan Wisata Bahari Lamongan Jatim Park-2. Gua Maharani terletak di Kecamatan Paciran, di tepi jalur utama pantura, merupakan gua kapur yang sangat indah. Tak jauh dari Gua Maharani, terdapat Makam Sunan Drajat dan Makam Sunan Sendang Duwur, yakni penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Kedua makam tersebut memiliki arsitektur yang sangat dipengaruhi oleh Majapahit. Di dekat kompleks makam terdapat Museum Sunan Drajat. 17. Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang secara geografis terletak antara 6o05 - 7o13 Lintang Selatan dan 113 o hinga 08 o – 113 o hingga 39 o Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Sampang di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pamekasan sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bangkalan dan sebelah selatan berbatasan dengan Selat Madura. Luas wilayah Kabupaten Sampang 1.233 Km 2 yang terbagi menjadi dua belas kecamatan dengan Sampang sebagai ibukota dari Kabupaten Sampang. Padi merupakan komoditi unggulan disektor pertanian Kabupaten Sampang. Komoditi pertanian lain yang sedang dikembangkan berupa bentul sejenis talas, jambu air putih, dan jambu mete. Di laut sampang banyak menghasilkan ikan, terutama di daerah selatan seperti Pulau Mandangin. Terdapat 28 jenis hasil laut, salah satunya adalah ikan Kembung dan Lemuru yang merupakan unggulan dari Sampang. Sementara dari tambak, dihasilkan ikan Bandeng dan udang Windu. Diluar padi, perikanan dan tambak salah satu hasil dari Sampang adalah garam. Dari 4.900 hektar, sekitar 3.000 hektar hamparan lahan tambak produktif mampu menghasilkan 60 sampai 65 ton garam per tahun. 18. Kota Blitar Kabupaten Blitar secara geografis terletak antara 111 o – 40 o hingga 112 o – 10 o Bujur timur dan 7 o – 58 o hingga 8,9 o – 51 o Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Blitar di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kediri, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Malang sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Luas wilayah Kabupaten Blitar 1.588,79 Km 2 yang terbagi menjadi dua puluh dua kecamatan dan 28 kelurahan. Kabupaten Blitar memiliki keunggulan di sektor perkebunan. Material vulkanik yang termuntahkan mengaliri dan memupuk lereng-lereng gunung dengan tambahan dukungan iklim, curah hujan, serta ketinggian yang sesuai, membuat tanaman perkebunan tumbuh subur. Komoditi unggulannya berupa kopi, kelapa, cengkeh, kenanga dan kakao. Di sektor pertanian tanaman pangan, selain padi Kabupaten Blitar juga memiliki buah unggulan seperti nanas varietas Queen, nanas jenis ini banyak dihasilkan di kecamatan Srengat, Wonodadi, Udanawu, dan ponggok. Buah lain yang terkenal adalah rambutan Binjai, yang banyak ditanam di Kecamatan Sanankulon, Garum, dan Wlingi. Kabupaten Blitar merupakan penghasil telur terbanyak se provinsi sehingga mampu menopang kebutuhan telur Jatim. Terdapat 300 peternak skala kecil, dengan populasi ayam 2.000 sampai 15.000 ekor setiap peternak. Setiap 1.000 ekor ayam usia produktif, sedikitnya menghasilkan 46 kilogram telur setiap hari. 19. Kota Malang Kota Malang terkenal dengan semboyan Tri Bina Cita yaitu sebagai Kota Pendidikan, Kota Industri dan Kota Pariwisata yang mencerminkan profil potensi ekonomi Kota Malang. Dengan luas wilayah 110,06 Km 2 , Kota Malang merupakan dataran tinggi dengan ketinggian antara 440-667 meter di atas permukaan laut dan jumlah penduduk hingga saat ini hampir 800 ribu jiwa, merupakan kota terbesar kedua di Propinsi Jawa Timur setelah Surabaya. Secara administratif terbagi menjadi 5 wilayah kecamatan dan 57 kelurahan. Pertumbuhan perekonomian Kota Malang kedepan akan semakin baik dan daya tarik investasi akan semakin kuat dengan semakin baiknya sarana dan prasarana penunjang aktifitas perekonomian antara lain ditunjukkan dengan pembangunan dan pengembangan berbagai infrastruktur serta peran serta Pemerintah dalam pembuatan kebijakan ekonomi yang semakin inovatif. Dalam hal pembangunan dan pengembangan infrastruktur diwujudkan dengan upaya pengoperasian Bandara Abdul Rahman Saleh, penyediaan sarana dan prasarana transportasi, penyediaan kebutuhan listrik, energi, air bersih, telekomunikasi, fasilitas kesehatan, perbankan, pusat perdagangan, gedung olahraga, perhotelan dan Rumah Sakit. Ketersediaan infrastruktur yang sangat memadai tersebut ditunjang oleh faktor-faktor lingkungan yang kondusif bagi kegiatan ekonomi dan investasi yaitu lingkungan kemudahan berusaha, lingkungan pendidikan berkualitas, lingkungan kemasyarakatan yang mendukung, serta stabilitas politik dan pemerintahan. 20. Kota Probolinggo Kota Probolinggo secara geografis terletak antara 113 o – 13 o hingga 113 o – 15 o Bujur timur dan 7,43 o – 41 o hingga 7 o – 49,04 o Lintang Selatan. Wilayah Kota Probolinggo di sebelah utara berbatasan dengan Selat Madura, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo dan sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo. Luas wilayah Kota Probolinggo 25,24 Km 2 , yang terbagi menjadi tiga kecamatan dan 29 kelurahan. Komoditas unggulan sektor perkebunan dari Kota Probolinggo adalah anggur dan mangga. Di Kecamatan Wonoasih, tumbuh sekitar 200 pohon anggur dari varitas Probolinggo Biru, Probolinggo Putih, dan alfonso Lavalle. Selain anggur, Kota Probolinggo juga terkenal dengan mangga harum manis dan mangga madu. Hebatnya aroma dan rasa mangga Kota Probolinggo, boleh jadi disebabkan wilayah ini memperoleh perlakuan khusus dari alam. Di musim kemarau setiap bulan juli hingga September bertiup angin bayu kencang yang disebut angin gending dan ini hanya terjadi di Kota Probolinggo. Di sektor pertanian, Pemerintah Kota Probolinggo berupaya melakukan pembangunan bidang pertanian untuk mengembangkan dan meningkatkan produksi padi dan hortikultura. Hasil hasil pertaniannya antara lain padi, jagung, bawang merah, cabe, sawi terong. Di sektor perdagangan, Kota Probolinggo yang menjadi daerah transit serta penghubung untuk kota-kota bagian timur dijawa timur seperti jember, banyuwangi,dan malang saat ini sedang menjalin kerjasama dengan PT Pelindo III untuk mengembangkan pelabuhan yang di bangun tahun 1920 itu. Pelabuhan ini selain melayani pelayaran samudera, nusantara antarpulau, pelayaran lokal dan rakyat, juga menjadi tempat untuk keluar masuknya perdagangan domestik antarkawasan di pulau Jawa bagian Timur. Dengan proyek pengembangan pelabuhan ini, diharapkan pelabuhan Tanjung Tembaga dapat menjadi pelabuhan ekspor impor dan dermaga sandar bagi kapal-kapal berukuran 5.000 DWT. Pemerintah kota yakin proyek ini akan mampu memdorng perkembangan industri dan menunjung pertumbuhan ekonomi daerah, yang dengan sendirinya akan meningkatkan PAD Kota Probolinggo. Jenis komoditas terbanyak yang di ekspor dari pelabuhan ini adalah plywood, yang dihasilkan dari industri kayu, bambu, rotan dan sejenisnya. Kota Probolinggo terdapat sebanyak 9 hotel yang rata- rata terdiri dari hotel kelas Melati. Bila dilihat dari obyek wisata sebagai daya tarik bagi tamu atau wisatawan nusantara maupun mancanegara keberadaannya relatif tidak ada, akan tetapi Kota Probolinggo sebagai Kota Transito peranannya sangat penting di bidang pariwisata, hal ini terkait dengan adanya obyek-obyek wisata yang berada di daerah sekitar Probolinggo sehingga sarana wisata seperti hotel, rumah makan dan jasa angkutan wisata memiliki potensi yang sangat besar. 21. Kota Pasuruan Kota Pasuruan secara geografis terletak antara 7 o – 33 o Lintang Selatan dan 112 o – 28 o Bujur Timur. Kota Pasuruan di sebelah utara berbatasan dengan Selat Madura, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kraton dan sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan. Luas wilayah Kota Pasuruan 35,92 Km 2 . Secara administratif, Kota Pasuruan ini terbagi menjadi tiga kecamatan dan 34 Kelurahan. Kota Pasuruan memiliki jumlah penduduk 158.864 jiwa sensus penduduk 2000. Kota Pasuruan pada tahun 2006 memiliki beberapa komoditi unggulan disektor perkebunan. Komoditi yang dihasilkannya antara lain, berupa kelapa dalam sebesar 57 ton dan jambu mete sebesar 1 ton. Di lihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB yang dicapai Kota Pasuruan pada tahun 2006 sebesar 1.359.672.142 dalam jutaan rupiah dengan konstribusi terbesar datang dari sektor perdagangan, hotel, sektor angkutan atau komunikasi dan dari sektor jasa. Denyut nadi perekonomian Kota Pasuruan lebih didominasi sektor industri karena areal pertanian dan perkebunan yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan kabupaten Pasuruan. Berbagai jenis industri kecil memang banyak berkembang, mulai dari jenis furniture, kerajinan kayu, suku cadang atau komponen mesin diessel, suku cadang kendaraan perahu bermotor, hingga industri kecil cor dan logam. Industri meubel juga lebih dominan di Pasuruan sehingga Kota pasuruan juga lebih dikenal dengan meubelnya., 22. Kota Mojokerto Kota Mojokerto adalah sebuah kota dahulu daerah tingkat II berstatus kotamadya di Jawa Timur, Indonesia. Terletak 50 km barat daya Surabaya, wilayah kota ini dikelilingi oleh Kabupaten Mojokerto. Kota Mojokerto secara geografis terletak antara 733 o Lintang Selatan dan 12228 o Bujur Timur. Wilayah Kota Mojokerto di sebelah utara berbatasan dengan Sungai berantas, sebelah timur, sebelah barat dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto. Luas wilayah Kota Mojokerto 16,46 Km 2 yang terbagi menjadi dua kecamatan. Kota Mojokerto merupakan wilayah yang cukup strategis. Kota ini hanya berjarak 50 kilometer arah barat Kota Surabaya, karena jaraknya yang relatif dekat, daerah ini menjadi hinterland kota metropolitan itu, dan termasuk dalam Gerbangkertasusila Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan. Mata pencaharian penduduk sebagian besar cenderung ke arah lapangan usaha perdagangan, angkutan dan industri pengolahan. Potensi sub sektor peternakan di Kota Mojokerto masih sangat mungkin untuk dikembangkan mengingat kebutuhan daging untuk masyarakat Mojokerto dan sekitarnya sangat tinggi.Untuk meningkatkan jumlah populasi ternak, baik ternak besar maupun ternak kecil perlu dikembangkan pola-pola kemitraan yang terkait dengan pihak swasta. Lahan budidaya perikanan di Kota Mojokerto seluas 16,5 ha sedangkan yang dikelola baru 6,1 ha dengan demikian baru sebagian kecil yang dapat dieksploitasi. Perairan umum yang terdiri dari sungai, sawah yang dapat dimanfaatkan untuk perikanan seluas 10,6 ha, sedangkan waduk seluas 1,1 ha. Pada saat ini berkembang pula petani penangkar bibit ikan lele yang dapat membantu ketersediaan bibit lele di wilayah Kota Mojokerto. Beberapa produk unggulan wilayah ini antara lain industri sepatu dan sandal kulit, kerajinan dari gips, kerajinan bambu, miniatur perahu layar, industri pengecoran aluminium untuk peralatan masak, batik, konveksi dan bordir, dan beberapa industri makanan. Kota yang juga dikenal dengan makanan khas onde-ondenya itu mempunyai tiga lokasi wisata yang diunggulkan. Ketiga lokasi wisata itu antara lain Tempat Pemandian Tirta Suam, Kawasan Wisata Air Kali Brantas, dan Pemandian Sekarsari.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25