seluas 16,5 ha sedangkan yang dikelola baru 6,1 ha dengan demikian baru sebagian kecil yang dapat dieksploitasi. Perairan
umum yang terdiri dari sungai, sawah yang dapat dimanfaatkan untuk perikanan seluas 10,6 ha, sedangkan waduk seluas 1,1 ha.
Pada saat ini berkembang pula petani penangkar bibit ikan lele yang dapat membantu ketersediaan bibit lele di wilayah Kota
Mojokerto. Beberapa produk unggulan wilayah ini antara lain industri sepatu
dan sandal kulit, kerajinan dari gips, kerajinan bambu, miniatur perahu layar, industri pengecoran aluminium untuk peralatan
masak, batik, konveksi dan bordir, dan beberapa industri makanan. Kota yang juga dikenal dengan makanan khas onde-ondenya itu
mempunyai tiga lokasi wisata yang diunggulkan. Ketiga lokasi wisata itu antara lain Tempat Pemandian Tirta Suam, Kawasan
Wisata Air Kali Brantas, dan Pemandian Sekarsari.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1. Deskripsi Hasil Uji Kualitas Data Penelitian
Sebelum membahas hasil deskripsi penelitian lebih lanjut, maka saya sebagai peneliti akan menjelaskan terlebih dahulu atas kualitas data
penelitian pada sampel. Syarat uji kualitas data adalah untuk melihat apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak untuk menghindari bias
dalam analisis data sebelum dilakukan uji normalitas dengan metode uji
Kolmogorov-Smirnov, yang merupakan salah satu syarat metode statistik parametrik dengan uji regresi linier berganda yang harus terpenuhi
Prayitno, 2009: 28; Wijaya, 2009: 126. Untuk melihat hasil kualitas data apakah berdistribusi normal atau tidak adalah dengan menggunakan
alat uji Outlier yang dibantu Microsoft Excell dan SPSS Wijaya, 2009:
126. Hasil uji Outlier untuk data sampel sebanyak 232 pada KabupatenKota di Propinsi Jawa Timur dari tahun 2001-2008
menunjukkan adanya data outlier pada 11 KabKota, dikarenakan nilai Mahal Distance Maximum 18,4668 Lampiran 5. Selengkapnya untuk
nilai Mahal Distance ke-11 KabKota di Propinsi Jawa Timur ditunjukkan pada Tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1: Hasil Uji Kualitas Data Uji Outlier
No. KabupatenKota Tahun
Nilai Mahal
Distance 1 Ponorogo
2005 23,21841
2 Banyuwangi 2002
97,51683 3 Bojonegoro
2007 29,27832
4 Bojonegoro 2008
35,13577 5 Bangkalan
2005 32,54422
6 Kediri 2002
23,50759 7 Madiun
2008 19,97686
8 Surabaya 2005
38,48882 9 Surabaya
2006 34,72884
10 Surabaya 2007
46,45967 11 Surabaya
2008 75,97137
Sumber: Lampiran 9
Untuk pengujian selanjutnya, kesebelas data tersebut tidak diolah dan pengujian dilakukan dengan menggunakan 221 data.
4.2.2. Pertumbuhan Ekonomi Y
Hasil analisis deskripsi untuk variabel Pertumbuhan Ekonomi Y yang didasarkan pengamatan terhadap data pertumbuhan ekonomi dari
tahun 2001-2008 pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa trend rata-rata dari pergerakan pertumbuhan ekonomi antara tahun 2001-2008 adalah naik,
hal ini dapat diketahui dari pergerakan nilai rata-rata pertumbuhan ekonomi dari tahun 2001 hingga tahun 2008 yang mengalami
peningkatan, yakni dari 3,34 persen pada tahun 2001, kemudian naik menjadi 5,65 persen pada tahun 2008. Dengan pencapaian tertinggi
untuk tingkat pertumbuhan ekonomi diperoleh di tahun 2006 pada Kabupaten Tuban sebesar 7,05 persen dan pencapaian terendah
terjadi di tahun 2001 untuk Kabupaten Ngawi sebesar 1,93 persen .
Tabel 4.2: Analisis Deskripsi Pertumbuhan Ekonomi KabupatenKota di Propinsi Jawa Timur Tahun 2001-2008
Pertumbuhan Ekonomi Dalam Persen No. KotaKabupaten
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 1 Trenggalek
4,03 2,93 3,26 3,84 4,36 4,37 5,38 5,54 2 Tulungagung
4,64 4,69 4,73 5,51 5,22 5,63 6,16 5,89 3 Blitar
2,73 3,30 4,64 4,59 5,57 5,06 5,64 6,00 4 Malang
4,35 3,84 3,97 5,64 5,05 5,33 6,06 5,79 5 Lumajang
3,70 3,60 3,81 5,14 5,18 5,05 5,16 5,42 6 Jember
3,38 3,94 4,01 4,61 5,65 5,70 5,98 6,13 7 Bondowoso
2,98 3,02 3,88 5,01 5,40 5,56 5,49 5,24 8 Situbondo
2,51 3,16 4,03 4,97 5,53 5,40 5,40 5,00 9 Probolinggo
3,81 4,21 4,03 5,03 4,75 5,44 5,89 5,70 10 Jombang
3,33 3,97 4,91 5,40 5,49 5,60 6,09 5,97 11 Nganjuk
2,38 3,81 4,51 5,65 5,64 5,87 6,09 6,17 12 Madiun
3,54 3,55 3,16 3,84 4,53 4,25 5,01 4,25 13 Magetan
2,71 3,01 3,53 4,13 4,85 4,75 5,19 5,40 14 Ngawi
1,93 2,26 3,03 4,40 4,82 4,43 5,16 6,16 15 Tuban
5,41 2,63 3,51 5,13 5,86 7,05 6,72 6,52 16 Lamongan
2,89 3,25 3,73 4,04 5,81 5,48 5,94 5,89 17 Sampang
2,14 2,40 3,12 4,12 3,84 4,61 4,21 4,51 18 Blitar
4,10 6,08 5,57 5,83 6,07 6,01 6,26 6,27 19 Malang
2,68 3,29 4,30 5,96 6,67 5,97 6,10 5,88 20 Probolinggo
2,07 4,28 3,75 5,82 6,27 6,55 6,49 5,95
21 Pasuruan 3,52 3,91 4,39 5,75 6,15 6,19 6,49 5,43
22 Mojokerto 4,90 5,21 5,64 6,18 6,08 5,26 6,39 5,19
Mean 3,35 3,65 4,07 5,03 5,40 5,43 5,79 5,65
Sumber: Lampiran 5
4.2.3. Pendapatan Asli Daerah X