Pengaruh Realisasi Anggaran Pendapatan Asli Daerah PAD

58 menambah asset atau kekayaan bagi pemerintah. Secara umum, pengeluaran yang masuk kategori anggaran rutinoperasional ini adalah antara lain Belanja Administrasi Umum dan Belanja Operasi dan Pemeliharaan. Sedangkan Halim 2007: 101 mendifinisikan belanja rutin sebagai belanja operasi, yaitu pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemda yang member manfaat jangka pendek. Kelompok belanja ini terdiri atas: a Belanja pegawai b Bunga, subsidi, hibah c Hibah d Bantuan sosial e Belanja bagi hasil f Bantuan keuangan g Belanja tak terduga h Belanja perjalanan dinas i Belanja pemeliharaan

2.2.8. Pengaruh Realisasi Anggaran Pendapatan Asli Daerah PAD

terhadap Pertumbuhan Ekonomi Menurut UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah pasal 4 dan 5 menyebutkan bahwa penyelenggaraan urusan dan kegiatanaktivitas kepemerintahan dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah didanai 59 APBD yang bersumber dari penerimaan daerah, meliputi pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah. Secara teori, perubahan jumlah pajak yang merepresentasikan jumlah pendapatan atau penerimaan daerah mempunyai dampak terhadap permintaan agregat dari barang dan jasa di dalam perekonomian Nanga, 2005: 90 dan 95. Pengertian permintaan agregat atau istilah lainnya adalah PDRB merupakan jumlah barang dan jasa akhir final goods and services yang dihasilkan di dalam perekonomian yang diminta pada berbagai tingkat harga Nanga, 2005: 138. Sehingga permintaan agregat atau PDRB yang dihasilkan oleh suatu negara selama kurun waktu tertentu, biasanya 1 tahun, menunjukkan tahap pertumbuhan perekonomian suatu daerah Nanga, 2005: 13. Selain itu, menurut teori pengeluaran pemerintah yang didasarkan pada Hukum Wagner, menurut Musgrave, dinyatakan bahwa pengeluaran pemerintah bersifat relatif, sehingga hukum Wagner adalah “bila dalam perekonomian, pendapatan per kapita meningkat, secara relatif pengeluaran pemerintah pun akan meningkat”. Teori Wagner tersebut disempurnakan oleh Peacock dan Wiseman yang mengemukakan sebuah teori bahwa ”perkembangan ekonomi menyebabkan pemungutan pajak yang semakin meningkat walaupun tarif pajak tidak berubah; dan meningkatnya penerimaan pajak menyebabkan pengeluaran pemerintah juga semakin meningkat. Oleh karena itu, dalam keadaan normal, meningkatnya GNP menyebabkan penerimaan pemerintah yang semakin 60 besar, begitu juga dengan pengeluaran pemerintah menjadi semakin besar pula” Mangkoesoebroto, 1993: 173. Sedangkan indikator kinerja perekonomian dan keberhasilan suatu daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah ditunjukkan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomiPDRB riil Nanga, 2005: 13; Bastian, 2006: 342. Padahal suatu daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang positif akan meningkatkan pendapatan daerah tersebut, dengan kata lain PAD merupakan ekses dari pertumbuhan ekonomi Saragih, 2003: 55- 58. Pertumbuhan PAD seharusnya sensitif terhadap kenaikan PDRB. Berdasarkan analisis elastisitas PAD terhadap PDRB yang dilakukan oleh Bappenas 2003 pada pemerintah propinsi menunjukkan 12 propinsi 41,37 yang mempunyai nilai elastisitas ≥ 1 lebih atau sama dengan satu. Hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan pada PDRB akan memberikan dampak yang positif dan signifikan terhadap perubahan PAD Adi, 2006: 6. Teori dan temuan empiris Bappenas tersebut didukung oleh penelitian Yuliati 2001: 22 yang menyimpulkan bahwa PAD berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. penelitian Adi 2006 menyimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi memiliki dampak yang sangat siginifikan terhadap peningkatan PAD. Penelitian Harianto dan Adi 2007 mengkonfirmasi penelitian Yuliati dan Adi bahwa PAD sangat berpengaruh terhadap Pendapatan Per Kapita. 61

2.2.9. Pengaruh Pengeluaran Anggaran Belanja Modal terhadap

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25