96
menyelesaikan masalah memiliki skor rata-rata 70,74 dengan klasifikasi cukup. Dan indikator 3 yaitu kemampuan merumuskan pokok-pokok permasalahan memiliki skor 82
dengan klasifikasi baik. Dari ketiga indikator berfikir kritis didapatkan skor rata-rata 67,35 yang memiliki klasifikasi kurang. Berdasarkan hasil tes kemampuan berfikir kritis
yang memiliki klasifikasi sangat kurang dan hasil tes kemampuan berfikir kritis untuk tiap indikator yang memiliki klasifikasi kurang menyatakan bahwa LKPD yang
dikembangkan memiliki kriteria kurang efektif. 4.
Berdasarakan ketiga kriteria yang dalam pengembangan perangkata pembelajaran dengan strategi pembelajaran induktif, perangkat pembelajaran memiliki kriteria valid, praktis,
namun kurang efektif.
B. Saran
Berikut ini merupakan sara-saran yang dapat disampaikan berdasarkan temuan dari penelitian yang dilakukan.
1. Perangkat pembelajaran fisika yang dikembangkan dengan strategi pembelajaran induktif
tidak efektif ditinjau dari kemampuan berfikir kritis siswa MAN Godean kelas X MIA 2. Oleh karena itu, bagi guru-guru di sekolah yang ingin menumbuhkan kemampuan
berfikir kritis siswa, tidak menggunakan strategi induktif untuk materi pokok gerak lurus. Dan bagi guru-guru, diharapkan selalu melatih kemampuan berfikir kritis siswa di setiap
kegiatan belajar mengajar berlangsung. 2.
Perangkat pembelajaran berupa LKPD yang dikembangkan memiliki kriteria valid, praktis, namun kurang efektif. Oleh karena itu, bagi peneliti lain yang ingin melakukan
pengembangan LKPD serupa sesuai dengan prosedur dan strategi pembelajaran yang sama dengan prosedur dan strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini
97
dapat memilih materi pokok yang berbeda, atau materi pokok yang sama dengan strategi pembelajaran yang berbeda.
3. Penelitian lain yang berkaitan dengan kemampuan berfikir kritis dapat dilakukan dengan
lebih memberikan perhatian pada indikator 1 yaitu kemampuan mengidentifikasi asumsi yang diberikan, dan indikator 2 yaitu kemampuan mengungkap data definisi teorema
dalam menyelesaikan masalah.
99
DAFTAR PUSTAKA
-. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud nomor 21 tahun 2016 tentang standar isi penididkan dasar dan menengah.
-. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah .
Ahmadi Iif Khoiru, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta : Prestasi Pustaka
Ahmad Solihun, Arif Maftukhin, Eko Setyadi Kurniawan. 2015. Pengembangan Alat Peraga GLB dan GLBB Berbasis Sensor LDR Light Dependen Resistor. Jurnal Radiasi ,
102. Annonimus. 2011. Strategi Pembelajaran Induktif Online.
http:www.strategi- pembelajaran-induktif.html
diakses 7 desember 2015 pukul 11:31 Choirun nissa, Nurfitira Widya P, Aji Santosa, Endah Rahmawati. 2014. Perancangan
Instrumentasi Pengukur Waktu dan Kecepatan Menggunakan DT-Sense Infrared Proximity Detector Untuk Pembelajaran Gerak Lurus Beraturan. Jurnal Pendidikan Fisika
dan Aplikasinya JPFA , 36-37.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Foster, Bob. 1997. Fisika SMA Untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga Handayani,Sri dan Ari Damari. 2009. Fisika 1 Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Hartono, S. . 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
Hendro Darmojo dan Jenny R.E.Kaligis. 1993. Pendidikan IPA 2. Jakarta: DEPARTEMEN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI.
http:file.upi.eduDirektoriFIPJUR._PEND._LUAR_BIASA195905251984031- NANDI_WARNANDIPendekatan_Induktif.pdf
diakses 7 desember 2015 pukul 11:31 Jasulfian, H. 2013. Strategi Belajar Mengajar Strategi Deduktif Induktif.
Kanginan, Marthen. 2002. Fisika SMA Untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga
100
KBBI. n.d.. Definisi Perangkat Pembelajaran. Retrieved Mei 11, 2016, from www.eurekapendidikan.com.
Kelana, Y. A. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Dengan Metode 4D Berbasis Metode Ilmiah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Materi Suhu dan
Kalor di SMA Kelas X Semester 2. Skripsi. Yogyakarta: FMIPA UNY. Kemble, E. 1996. Physical Science, Its structure and development. Messachusetts: The
M.I.T. http:www.docs.google.com
diakses 8 September 2016 pukul 13:13 Kowiyah. 2012. Kemampuan Berfikir Kritis. Jurnal Pendidikan Dasar , 176-179.
Lestari, I. 2003. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai Dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Padang: Akamedia. Majid, A. 2007. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.
Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. Mulyatiningsih, E. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung:
Alfabeta. Nazarudin. 2007. Manajemen Pembelajaran Implementasi Konsep, Karakteristik, dan
Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum. Yogyakarta : Penerbit TERAS. Nurachmandani,Setya. 2009. Fisika 1 Untuk SMAMA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional Prasetyo, Z. K. 2004. Kapita Selekta Pembelajaran Fisika. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas terbuka. Purwandari, Y. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Statistika Menggunakan
Pendekatan Kontekstual Berorientasi Pada Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Kelas VII. Skripsi. Yogyakarta: FMIPA UNY
Rahmawati, Y. 2015. Keefektifan Penggunaan Model Induktif Kata Bergambar Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Kelas VII SMP Negeri 1 Delanggu Klaten.
Skripsi. Yogyakarta: FBS UNY. Rahyubi, H. 2014. Teori-Teori Belajar Dan Aplikasi Pembelajaran Motorik: Deskripsi dan
Tinjauan Kritis. Jawa Barat: Referens. Rinsiyah, I. 2015. Pengembangan Modul Fisika Berbasis CTL Untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains Dan Sikap Ilmiah Siswa Madrasah Aliyah. Tesis . Yogyakarta : FMIPA UNY
101
S. Eko Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Soewandi, d. 2005. Perspektif Pembelajaran Berbagai Bidang Studi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Sumarsono,Joko. 2009. Fisika Untuk SMAMA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Suryabrata, s. 2007. psikologi pendidikan. jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Taranggono, Agus dan Hari Subagya. 2007. Sains Fisika Kelas X SMAMA. Jakarta : PT
Bumi Aksara Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu : Konsep, Strategi Dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Jakarta : Bumi Aksara .
102
LAMPIRAN
103
LAMPIRAN A
Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Deskripsi Butir Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Lembar Penilaian Lembar Kerja Siswa LKS Deskripsi Butir Penilaian Lembar Kerja Siswa LKS
Kisi-Kisi Angket Respon Siswa Angket Respon Siswa
Kisi-Kisi Angket Respon Guru Angket Respon Guru
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Kisi Kisi Soal Kemampuan Berfikir Kritis
Soal Tes Kemampuan Berfikir Kritis Kunci Jawaban Dan Rubrik Skor Tes Kemampuan Berfikir Kritis
104
LEMBAR PENILAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA MAN GODEAN PADA MATERI POKOK GERAK LURUS
A. PENGANTAR
Lembar penilaian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat BapakIbu tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah dibuat sehingga dapat diketahui layak atau
tidaknya RPP tersebut digunakan dalam pembelajaran sekolah. Atas kesediaan BapakIbu untuk mengisi lembar angket ini diucapkan terimakasih.
B. PETUNJUK
1. Bapakibu dimohon memberikan penilaian dengan cara member tanda dibawah
kolom skor penilaian pada skala 1-4. Adapun deskripsi skala penilaian adalah sebagai berikut
Nilai 4 = sangat baik Nilai 3 = baik
Nilai 2 = kurang baik Nilai 1 = sangat kurang baik
2. BapakIbu dimohon memberikan komentar dan saran pada tempat yang tersedia
C. PENILAIAN
Butir Penilaian Alternatif Penilaian
Catatan
1 2
3 4
A. Identitas Mata Pelajaran