Sintaks Langkah Langkah Strategi Pembelajaran Induktif

27 atau siswa diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip untuk menjelaskan suatu fenomena baru.

b. Sintaks Langkah Langkah Strategi Pembelajaran Induktif

Model pembelajaran induktif, terdiri dari 5 sintaks fase, yaitu: 1 Fase pendahluan lesson introduction Fase pendahuluan fase 1, guru mengatakan kepada siswa bahwa ia akan memberikan beberapa contoh. Tugas mereka adalah mencari pola- pola dan perbedaan-perbedaan yang terdapat pada contoh-contoh tersebut. Guru dapat melakukan fase pendahuluan ini dengan berbagai cara. Misalnya: “Hari ini bapak akan memberikan beberapa contoh. Bapak ingin kalian menjadi pengamat yang hebat. Observer yang teliti. Cobalah amati kira-kira kesamaan pola apakah yang terdapat pada contoh ini. Lalu apa pula perbedaan-pe rbedaan yang terdapat dari semua contoh itu.” 2 Fase open-ended Pada fase 2, yaitu fase open ended, siswa akan memulai proses membangun mengkonstruk, ingat konstruktivisme pemahaman dari contoh-contoh yang disajikan. Pada fase ini guru dapat: a. mempresentasikan sebuah contoh dan meminta siswa untuk mengamati dan mendeskripsikannya. b. Mempresentasikan dua atau lebih contoh dan meminta siswa mencari kesamaan pola. c. Mempresentasikan contoh dan noncontoh lalu meminta siswa memkontraskanmembedakannya. 28 Fase open-ended dicirikan oleh observasi, pendeskripsian, dan pembandingan semua jawaban dapat diterima. 3 Fase konvergen Pada fase konvergen fase 3 guru mengarahkan jawaban-jawaban menuju tujuan pembelajaran, baik itu berupa konsep, prinsip, generalisasi, maupun aturan akademik. Mengarahkan jawaban menuju tujuan pembelajaran dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan. Bukan memberikan langsung informasi tentang konsep, prinsip, generalisasi, atau aturan akademik yang diinginkan untuk dipahami siswa. Keterampilan bertanya guru benar-benar akan diuji pada fase ini. Fase open- ended secara natural akan diikuti oleh fase konvergen, tanpa batas yang jelas. 4 Fase Closure Fase 4 adalah fase closure, yang menyediakan siswa kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi di sini terkait dengan kemampuan untuk menyingkirkan informasi-informasi yang tidak relevan atau informasi nonesensial yang diperoleh saat menjawab pertanyaan-pertanyaan guru di fase 2 fase open-ended dan fase 3 fase konvergen. Fase closure adalah titik di mana siswa dapat mengidentifikasi kakarteristik-karakteristik sebuah konsep, atau berhasil menyatakan prinsip, generalisasi dan aturan akademik dari contoh-contoh yang diberikan. 29 5 Fase Aplikasi Pada Fase 5 fase aplikasi, setelah siswa berhasil melewati fase closure, mereka harus diajak untuk merefleksikan pemahamannya tersebut pada level berikutnya. Siswa harus dapat mengaplikasikan konsep, prinsip, generalisasi, dan aturan akademik pada “dunia nyata”. Setelah tugas mengaplikasi dilakukan di kelas, guru sebaiknya memberikan latihan lanjutan dengan tugas rumah.

c. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Induktif

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

3 14 57

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA MATERI POKOK ASAM BASA

2 42 227

PENERAPAN GENIUS LEARNING UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

3 25 168

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA SISWA

0 1 15

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN AUTENTIK UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KINERJA SISWA KELAS XI PADA MATERI TERMOKIMIA.

1 5 6

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA MATERI POKOK LARUTAN ASAM BASA.

6 14 22

PENGEMBANGAN LKPD DISCUSSION ACTIVITY BERBASIS PEKA UNTUK MENGETAHUI KETERCAPAIAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK GERAK LURUS.

0 0 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MAN YOGYAKARTA III.

0 1 1

Kata kunci: Model Pembelajaran, Keaktifan Siswa, Berfikir Kritis Pendahuluan - MODEL PEMBELAJARAN PEMBENTUKAN KONSEP UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

0 0 8

OPTIMALISASI METODE PEMBELAJARAN IPS MI UNTUK PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA

0 0 32