Kecakapan Berfikir Kritis Berfikir Kritis

33

b. Kecakapan Berfikir Kritis

Dari perspektif filosofis, Watson dan Glaser Kowiyah:2012 menyatakan bahwa berfikir kritis sebagai gabungan sikap, pengetahuan dan kecakapan.kompetensi dalam berfikir kritis direpresetasikan dengan kecakapan-kecakapan berfikir kritis tertentu. Kecakapan-kecakapan berfikir kritis adalah : 1. Inference, yaitu kecakapan untuk membedakan antara tingkat-tingkat kebenaran dan kepalsuan. Inference merupakan kesimpulan yang yang dihasilkan oleh seseorang observasi sesuai fakta tertentu 2. Pengenalan asumsi-asumsi, yaitu kecakapan untuk mengenal asumsi- asumsi. Asumsi merupakan sesuatu yang dianggap benar. 3. Dedukasi, yaitu kecakapan untuk menentukan kesimpulan-kesimpulan tertentu perlu mengikuti informasi didalam pertanyaan-pertanyaan yang diberikan 4. Interpretasi, yaitu kecakapan menimbang fakta-fakta dan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pada data yang diberikan. Interpretasi adalah kecakapan untuk menilai apakah kesimpulan secara logis berdasarkan informasi yang diberikan. 5. Evaluasi, yaitu kecakapan membedakan antara argument yang kuat dan relevan dan argument yang lemah atau tidak relevan. Selain Watson dan Glaser, Facione juga membagi prose berfikir kritis menjadi enam kecakapan yaitu : 34 1. Interpretasi, adalah memahami dan mengekspresikan makna dari berbagai macam pengalaman, situasi, data, penilaian prosedur atau kriteria. Interpretasi mencakup sub kecakapan mengkategorikan, menyampaikan signifikasi, dan mengklarifikasi makna. 2. Analisis, adalah mengidentifikasi hubungan inferensial dan aktual diantar pertanyaan-pertanyaan, konsep-konsep, deskripsi untuk mengekspresikan kepercayaan, penilaian dan pengalaman, alasan, informasi, dan opini. Analisis meliputi pengujian data, pendeteksian argumen, menganalisis argumen sebagai sub kecakapan dari analisis. 3. Evaluasi, adalah menaksir kredibilitas pernyataan-pernyataan atau representasi yang merupakan laporan atau deskripsi dari persepsi, pengalaman, dan menaksir kekuatan logis dari hubungan inferensial, deskripsi atau bentuk representasi lainnya. Contoh evaluasi adalah membandingkan kekuatan dan kelemahan dari interprestasi alternative. 4. Inference, berarti mengidentifikasi dan memperoleh unsur yang diperlukan untuk membuat kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal, membuat dugaan dan hipotesis, mempertimbangkan informasi yang relevan dan menyimpulkan konsekuensi dari data. 5. Penjelasan atau eksplanasi, berarti mampu menyatakan hasil-hasil dari penalaran seseorang, menjustifikasi penalaran tersebut dari sisi konseptual, metodologis dan kontekstual. 6. Regulasi diri, berarti secara sadar diri memantau kegiatan-kegiatan kognitif seseorang, unsur-usur yang digunakan dalam hasil yang 35 diperoleh, terutama dengan menerapkan kecakapan didalam analisis dan evaluasi untuk penilaiannya sendiri.

c. Landasan berfikir kritis

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

3 14 57

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA MATERI POKOK ASAM BASA

2 42 227

PENERAPAN GENIUS LEARNING UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

3 25 168

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA SISWA

0 1 15

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN AUTENTIK UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KINERJA SISWA KELAS XI PADA MATERI TERMOKIMIA.

1 5 6

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA MATERI POKOK LARUTAN ASAM BASA.

6 14 22

PENGEMBANGAN LKPD DISCUSSION ACTIVITY BERBASIS PEKA UNTUK MENGETAHUI KETERCAPAIAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK GERAK LURUS.

0 0 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MAN YOGYAKARTA III.

0 1 1

Kata kunci: Model Pembelajaran, Keaktifan Siswa, Berfikir Kritis Pendahuluan - MODEL PEMBELAJARAN PEMBENTUKAN KONSEP UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

0 0 8

OPTIMALISASI METODE PEMBELAJARAN IPS MI UNTUK PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA

0 0 32