Gaya Belajar Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Seyegan
85 4. Hasil perhitungan ini kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi
seperti berikut ini: Tabel 26. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar
No Interval
Frekuensi Persentase
1 59-63
17 17,35
2 64-68
21 21,43
3 69-73
30 30,61
4 74-78
10 10,20
5 79-83
10 10,20
6 84-88
9 9,18
7 89-93
1 1,02
8 94-98
0,00 Jumlah
98 100,00
Hasil distribusi frekuensi di atas diketahui bahwa frekuensi tertinggi variabel hasil belajar terletak pada kelas interval 69-73
sebanyak 30 siswa 30,61. Kecenderungan variabel hasi belajar dapat diketahui dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 75. Jika
siswa memperoleh nilai ≥ 75 maka dapat dikatakan tuntas dalam belajar, sedangkan jika siswa memperoleh nilai 75 maka dapat dikatakan
belum tuntas dalam belajar. Berdasarkan data yang diperoleh saat penelitian, distribusi kecenderungan hasil belajar ekonomi dapat dilihat
pada tabel berikut ini: Tabel 27. Kategori Kecenderungan Hasil Belajar Ekonomi
No Kategori
Frekuensi Persentase
Keterangan
1 ≥ 75
30 30,61 Tuntas
2 75
68 69,39 Belum Tuntas
Jumlah 98
100,00 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa hanya 30,61 siswa
kelas X IIS SMA Negeri 1 Seyegan sudah tuntas dalam belajar,
86 sedangkan sebesar 69,39 siswa belum tuntas dalam belajar.
Disimpulkan bahwa hasil belajar ekonomi siswa kelas X IIS SMA Negeri 1 Seyegan tergolong masih rendah mengingat masih banyaknya
siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu mencapai 69,39.