Fasilitas Belajar Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Seyegan
83 Jumlah kelas interval dalam variabel minat belajar adalah 1+3,3
log 98 = 7,57, dibulatkan menjadi 8. Rentang data dihitung dari nilai maksimum dikurangi nilai minimum yaitu 55-31= 24. Dengan
diketahuinya rentang data maka diperoleh panjang kelas yang dihitung dari rentang data dibagi dengan kelas interval yaitu 248= 3. Hasil
perhitungan ini dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 24. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Belajar
No Interval
Frekuensi Persentase
1 31-34
8 8,16
2 35-38
29 29,59
3 39-42
20 20,41
4 43-46
24 24,49
5 47-50
12 12,24
6 51-54
4 4,08
7 55-58
1 1,02
8 59-62
0,00 Jumlah
98 100 ,00
Hasil distribusi frekuensi minat belajar di atas diketahui bahwa frekuensi tertinggi variabel minat belajar terletak pada kelas interval 35-
38 sebanyak 29 siswa 29,59. Kecenderungan variabel minat belajar dapat diketahui apabila nilai terendah dan tertinggi, mean ideal Mi dan
standar deviasi ideal SDi diketahui, yang berdasarkan rumus sebagai berikut:
Mean ideal Mi = ½ Skor tertinggi + skor terendah = 36
SDi = 16 skor tertinggi – skor terendah = 8
Berdasarkan perhitungan kecenderungan variabel minat belajar dapat disusun distribusi kategori kecenderungan sebagai berikut:
84 Tabel 25. Distribusi Kategorisasi Variabel Minat Belajar
No Kategori
Frekuensi Persentase
Keterangan 1 X ≥ 44
35 35,71 Tinggi
2 28 ≤ X 44 63
64,29 Sedang 3
X 28 0,00 Rendah
Jumlah 98
100,00 Hasil distribusi pengkategorian variabel minat belajar di atas
diketahui bahwa frekuensi variabel minat belajar pada kategori tinggi sebanyak 35 siswa 35,71, frekuensi variabel minat belajar pada
kategori sedang sebanyak 63 siswa 64,29, frekuensi variabel minat belajar pada kategori rendah sebanyak 0 siswa 0,00 . Jadi dapat
disimpulkan bahwa kecenderungan minat belajar siswa kelas X IIS SMA Negeri 1 Seyegan dalam kategori sedang sebesar 64,29.