Cinta Kasih dan Belas Kasih Metta - Karuna Berpenghidupan Benar Sammā Ajīva

51 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Panca Darma Mengembangkan cinta kasih dan belas kasih Berpenghidupan benar Merasa Puas Bersikap Jujur Mengembangkan perhatian dan kewaspadaaan Bagan 2.3 Panca Dhamma Penjelasan masing-masing unsur dalam Panca Dhamma adalah sebagai berikut.

a. Cinta Kasih dan Belas Kasih Metta - Karuna

Kebanyakan cinta di dunia ini berpusat pada diri sendiri. Cinta pada diri sendiri atau mencari keuntungan sendiri. Cinta seperti ini bukanlah cinta atas dasar belas kasih metta-karuna. Pengembangan cinta kasih dan belas kasih merupakan usaha aktif untuk menghindari membunuh makhluk hidup. Mempraktikkan cinta kasih harus dimulai dengan mempraktikkan prinsip mulia tanpa kekerasan dan selalu siap mengatasi keegoisan serta menunjukkan jalan yang benar pada orang lain. Tanpa kekerasan merupakan senjata yang lebih efektif untuk melawan kejahatan bukan dendam. Pembalasan dendam hanya akan meningkatkan kejahatan. Orang yang mampu mengembangkan 52 Kelas XI SMASMK sifat tanpa kekerasan batinnya peka terhadap penderitaan makhluk lain. Ia tidak nyaman melihat makhluk lain menderita dan tergugah batinnya untuk membantu mengurangi penderitaan makhluk tersebut. Saat itulah ia telah mampu mengatasi keegoisannya. Ia telah membebaskan batinnya dari sifat mementingkan diri sendiri.

b. Berpenghidupan Benar Sammā Ajīva

Pengembangan penghidupan benar merupakan usaha aktif dalam menghindari mengambil barang yang bukan haknya. Penghidupan benar adalah cara menjalani kehidupan yang sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran. Apa pun bidang pekerjaannya, jika didasari dengan nilai-nilai kebenaran cinta kasih, belas kasih, dan kejujuran, maka akan menjadi cara menjalani kehidupan dengan benar. Buddha menyatakan dalam Kitab Majjhima Nikaya III sebagai berikut: “ Dan apakah, bhikkhu-bhikkhu, cara mencari nafkah yang salah? Penipuan, rayuan, muslihat, kepura-puraan, kerakusan untuk meraih keuntungan di atas keuntungan... Dan apakah, para bhikkhu, adalah sisi benar dari jasa kebajikan yang memberikan buah dalam bentuk sebuah kelahiran yang baru? Dalam hal ini, para bhikkhu, seorang siswa ariya, dengan menyingkirkan mata pencaharian salah, mendapatkan nafkahnya dengan sebuah cara mencari nafkah yang benar...” Mereka yang mengembangkan prinsip berpenghidupan benar tidak akan tertarik untuk memiliki sesuatu yang bukan haknya. Ia memahami bahwa untuk memperoleh sesuatu dibutuhkan 53 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti perjuangan dan harus dilakukan dengan usaha benar. Mereka yang berpenghidupan benar akan mampu menghargai sekecil apa pun hasil jerih payah diri sendiri dan orang lain. Hal ini yang membuat mereka tidak tertarik untuk melakukan pencurian, penipuan, korupsi, dan usaha-usaha lain yang merampas hak milik orang lain.

c. Merasa Puas santutthi