225 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Tiga karakteristik universal dapat digambarkan seperti bagan di bawah ini.
Tiga Karakteristik Tilakkhana
Karakteristik Ketidakkekalan Anicca
Karakteristik Tanpa Diri yang Kekal Anatta
Karakteristik Ketidakpuasan Dukkha
B. Karakteristik Ketidakkekalan
Ketidakkekalan menggambarkan fenomena dari sudut pandang waktu. Segala sesuatu di alam semesta, baik isik dari sel
terkecil dari tubuh kita sampai bintang terbesar maupun mental kesadaran, persepsi, perasaan, dan bentuk-bentuk pikiran selalu
mengalami perubahan, tidak pernah tetap sama sekali pun hanya dalam perbedaan detik. Karena segala sesuatu merupakan hasil atau
akibat dari sebab-sebab dan kondisi yang berubah, segala sesuatu juga terus-menerus berubah.
226 Kelas XI SMASMK
Sudah menjadi sifat umum dari segala sesuatu yang berkondisi untuk selalu mengalami perubahan impermanence.
Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya tiada satu bentuk pun
yang dapat
dikatakan sebagai sesuatu yang kekal. Semua kondisi berjalan dengan sendirinya. Terkadang kita tertawa, di lain waktu
kita menangis. Bahkan, sejak kita dilahirkan di dunia ini, baik disadari ataupun tidak, kita terus-menerus mengalami perubahan
usia, karakter, i n t e l e k t u a l i t a s , dan kebijaksanaan. Komponen terkecil dari benda yang paling padat sekalipun
hanyalah gumpalan energi yang mengalir. Pikiran yang tidak terlatih bahkan lebih berkeliaran dan rentan untuk berubah, tidak
punya kestabilan. Semua unsur hidup dan tidak hidup adalah subjek pembusukan dan penghancuran. Hukum Anicca bersifat netral dan
tidak memihak, tidak diatur oleh hukum apa pun yang lebih tinggi. Segalanya berlalu dan terperbarui secara alamiah.
Ketidakkekalan tidak selalu berkonotasi negatif karena mengacu pada perubahan ke arah yang tidak baik. Sisi positif dari
ketidakkekalan adalah perubahan juga dapat terjadi ke arah yang Gambar 8.3 Contoh Proses Ketidakkekalan.
227 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
lebih baik. Dengan adanya perubahan, memungkinan dan memberi kesempatan bagi seseorang untuk maju dan menuju ke keadaan
yang lebih baik. Perubahan menunjukkan hidup ini tidak stagnan atau tetap, tetapi ada peluang yang lebih besar untuk berubah.
Siklus kehidupan perlu dipahami seperti kurva yang bergerak naik- turun. Pada suatu saat di atas, pada saat lain berada di bawah.
Perubahan menunjukkan kesempatan orang memperbaiki dan menyempurnakan diri.
Ayo Bertanya
Tuliskan beberapa pertanyaan setelah mengamati dan membaca materi di atas. Kalian dapat menggunakan kata bantu siapa, di
mana, kapan, dan bagaimana, jelaskan, rumuskan, dan sebutkan.
No Pertanyaan
Jawaban
1. Sebutkan sutta yang memba-
has tentang tiga karakteristik tilakkhana
2. 3.
4.
228 Kelas XI SMASMK
Ayo Mengumpulkan Informasi
Carilah informasi berkaitan dengan materi tentang pengertian tilakkhana dan ketidakkekalan yang merupakan salah satu dari
bagian dari tilakkhana untuk menjawab pertanyaan yang telah kalian susun dan untuk memperluas wawasanmu tentang
Tilakkhana
Ayo Mengasosiasi
Mari mengasosiasi dengan cara mencari contoh proses ketidakkekalan baik yang berkaitan dengan manusia, tumbuhan,
binatang, benda-benda di sekitar kita maupun alam semesta dengan cara mengisi tabel di bawah ini.
No Contoh bendamakhluk
yang mengalami proses pe- rubahanketidakkekalan
Proses terjadinya peruba- hanketidakkekalan
1. 2.
3. 4.
5.
Ayo Mengomunikasikan
1. Presentasikan di depan kelasmu tentang apa yang telah kamu temukan hasil dari mengumpulkan informasi dan mengasosiasi.
2. Berikan kesempatan temanmu untuk bertanya dan menanggapi
229 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Ayo Mengamati
Pembelajaran 8.2 C. Karakteristik Ketidakpuasan
Tidak ada sesuatu pun di alam semesta ini yang dapat memberikan kepuasan yang lengkap dan abadi. Hal ini dikarenakan
adanya perubahan terus-menerus pada segala hal termasuk apa yang dinilai berharga dan nafsu keinginan yang selalu berubah
dalam pikiran yang tidak terlatih. Dalam pengalaman yang paling menyenangkan pun, terdapat kecemasan bahwa momen itu tidak
akan berlangsung lama. Mencari kebahagiaan abadi dalam perubahan terus-menerus akan mengganggu kedamaian batin, menyebabkan
penderitaan. Hal ini juga berakhir dalam penderitaan kelahiran kembali yang terus berulang.
Ketika penderitaan muncul, tidak seorang pun
yang dengan mudah bersedia menerimanya. Kecenderungan
orang akan beranggapan bahwa penderitaan ini bukan milikku,
kebahagiaan adalah milikku. Namun, hal itu justru semakin
menjauhkan orang tersebut dari kedamaian dan cenderung
membuatnya menderita.
Gambar 8.4 Ilustrasi orang yang bisa
menerima penderitaan yang dialami Sumber: blog.phuket-meditation.com
230 Kelas XI SMASMK
Kemelekatan attachment merupakan salah satu sifat dari pengumbaran nafsu keinginan. Seseorang semakin melekat pada
sesuatu, semakin sulit pula bagi dia untuk melepaskan diri dari penderitaan dan melihat kebijaksanaan.
D. Dua Macam Dukkha Berdasar Penyebabnya Penderitaan