Mekanisme Diare Kelainan gerakan transmukosal air dan elektrolit

b. Melalui tinja terinfeksi. Tinja yang sudah terinfeksi mengandung virus atau bakteri dalam jumlah yang besar. Bila tinja dihinggapi binatang kemudian binatang hinggap dimakanan, makanan itu dapat menularkan diare kepada orang yang memakannya. c. Kontaminasi dari alat-alat rumah tangga yang tidak terjaga kebersihannya, mencuci alat-alat rumah tangga tanpa menggunakan sabun. 2.2.9 Pencegahan Diare 2.2.9.1 Pencegahan Primer Primary Prevention Pencegahan primer atau pencegahan tingkat pertama ini dilakukan pada masa prepatogenesis dengan tujuan untuk menghilangkan faktor risiko terhadap diare. Adapun tindakan-tindakan yang dilakukan dalam pencegahan primer yaitu Erlan, 1999: A. Pemberian ASI Ibu sebaiknya hanya memberikan air susu ibu untuk bayi mereka selama 4-6 bulan pertama, dan kemudian dilanjutkan dengan pemberian ASI sampai 2 tahun atau lebih, sambil memberikan makanan tambahan. Di negara-negara berkembang, bayi yang mendapat ASI mempunyai angka kesakitan dan kematian yang secara bermakna lebih rendah dibandingkan dengan yang diberikan susu formula. B. Pemberian Makanan Pendamping ASI Pemberian makanan pendamping ASI adalah saat bayi secara bertahap mulai dibiasakan dengan makanan orang dewasa. Pada masa tersebut merupakan masa yang berbahaya bagi bayi sebab perilaku pemberian makanan pendamping ASI dapat menyebabkan meningkatnya resiko terjadinya diare ataupun penyakit lain yang menyebabkan kematian. Perilaku pemberian makanan pendamping ASI yang baik meliputi perhatian kapan, apa dan bagaimana makanan pendamping ASI diberikan. Ada beberapa saran yang dapat meningkatkan cara pemberian makanan pendamping ASI yang lebih baik yaitu : 1. Memperkenalkan makanan lunak, ketika anak sudah berumur 6 bulan tetapi masih meneruskan pemberian ASI. Menambahkan macam makanan sewaktu anak berumur 6 bulan atau lebih. Memberikan makanan lebih sering 4 kali sehari setelah anak berumur 1 tahun , memberikan semua makanan yang dimasak dengan baik 4-6 kali sehari dan meneruskan pemberian ASI bila mungkin. 2. Menambahkan minyak, lemak dan gula ke dalam nasibubur dan biji-bijian untuk energi. Menambahkan hasil olahan susu, telur, ikan, daging, kacang– kacangan, buah-buahan dan sayuran berwarna hijau ke dalam makanannya. 3. Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan menyuapi anak, serta menyuapi anak dengan sendok yang bersih. 4. Memasak atau merebus makanan dengan benar, menyimpan sisa makanan pada tempat yang dingin dan memanaskan dengan benar sebelum diberikan kepada anak. C. Menggunakan Air Bersih Yang Cukup Masyarakat yang terjangkau oleh penyediaan air bersih mempunyai risiko menderita diare lebih kecil dibanding dengan masyarakat yang tidak mendapatkan air bersih. Masyarakat dapat mengurangi risiko terhadap serangan diare yaitu dengan