Memelihara dan Memotong Kuku Tangan dan Kuku Kaki Mencuci Tangan Menggunakan Sabun

baik sebanyak 52 responden 81,3 dan kategori buruk sebanyak 10 responden 15,6. Hal ini dilihat dari observasi langsung terhadap responden, kebanyakan responden selalu menjaga keadaan dan kebersihan kuku mereka agar selalu pendek dan bersih.

5.4.2 Mencuci Tangan Menggunakan Sabun

Kedua tangan kita sangat penting untuk membantu menyelesaikan berbagai pekerjaan. Cuci tangan dapat berfungsi untuk menghilangkan mikroorganisme yang menempel di tangan. Cuci tangan harus dilakukan menggunakan sabun karena sabun dapat membantu menghilangkan dan membunuh kuman penyakit, melepaskan kotoran dari kulit dan dapat melindungi diri dari berbagai penyakit misalnya diare, kecacingan, dan lain-lain. Cara mencuci tangan yang benar adalah sebagai berikut Proverawati dan Rahmawati, 2012 : 1. Cuci tangan dengan air yang mengalir dan gunakan sabun 2. Gosok tangan selama 15-20 detik 3. Bersihkan bagian pergelangan tangan, punggung tangan, sela-sela jari dan kuku 4. Basuh tangan sampai bersih dengan air mengalir 5. Keringkan dengan handuk bersih 6. Gunakan tisu sebagai penghalang mematikan keran Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 64 responden di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun tahun 2014 menunjukkan seluruh responden memiliki kategori baik dalam mencuci tangan menggunakan sabun. Responden mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar, setelah pulang kerumah setelah melakukan kegiatan diluar rumah, dan responden mencuci tangan mereka dengan menggunakan sabun dan air bersih. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Tingkat pendidikan responden masih sangat rendah dimana sebanyak 28 responden 43.8 masyarakat berpendidikan tidak tamat sekolah, tingkat pekerjaan responden lebih banyak tidak bekerja yaitu 44 responden 68.8, umur responden yang paling sering terkena diare adalah umur 10 tahun yaitu 30 responden 46.9, tingkat pengetahuan responden tentang diare paling banyak termasuk pada kategori sedang yaitu 32 responden 50 , dan sikap responden termasuk dalam kategori baik yaitu 38 responden 59.4. 2. Sarana dan prasarana sanitasi lingkungan rumah responden seluruhnya tergolong kedalam kategori tidak sehat. Faktor resiko terjadinya diare yaitu tidak memiliki jamban sebanyak 51 responden 79.7, memiliki SPAL yang mencemari sumber air sebanyak 57 responden 89.1, tidak memiliki sarana pembuangan sampah sebanyak 50 responden 78.1, dan juga tingkat kepadatan lalat dimana seluruh tempat sampah termasuk dalam kategori padat. 3. Kategori personal higiene responden terbagi dalam 2 aspek berikut dengan masing-masing kategori yaitu memelihara dan memotong kuku tangan dan kuku kaki pada responden tertinggi pada kategori baik dengan jumlah responden sebanyak 54 responden 84.4, mencuci tangan menggunakan sabun pada responden tertinggi pada kategori baik dengan jumlah responden sebanyak 64 responden 100.

6.2 Saran

1. Kepada orang tua diharapkan untuk menjaga personal higiene dan diharapkan untuk mengajarkan anak tentang personal higine seperti memelihara dan memotong kuku tangan dan kuku kaki, dan mencuci tangan menggunakan sabun karena usia anak-anak adalah usia dimana seseorang masih sangat perlu pengawasan serta bimbingan orang tua, serta usia yang tepat untuk memberikan contoh kepada anak mengenai kebiasaan personal higiene yang baik. 2. Kepada masyarakat diharapkan untuk memanfaatkan kamar mandi yang memiliki jamban untuk membuang air besar. 2. Kepada masyarakat diharapkan untuk membuang sampah ke tempat sampah yang telah disediakan agar dapat menurunkan angka kepadatan lalat di wilayah tersebut. 3. Kepada petugas kesehatan agar melakukan sosialisasi tentang cara pencegahan diare kepada masyarakat khususnya kepada tokoh masyarakat melalui penyuluhan dalam kegiatan posyandu ataupun kegiatan kemasyarakatan lainnya. 4. Kepada tokoh masyarakat agar dapat memotivasi masyarakat untuk melakukan kegiatan seperti merawat dan memotong kuku tangan dan kuku kaki, dan juga mencuci tangan menggunakan sabun.