Latar Belakang Faktor Risiko Terjadinya Diare Di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2014

fekal-oral. Diare dapat mengenai semua kelompok umur dan berbagai golongan sosial, baik di negara maju maupun di negara berkembang, dan erat hubungannya dengan kemiskinan serta lingkungan yang tidak higienis. Menurut data WHO, diare merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia pada anak di bawah umur lima tahun, dengan Proportional Mortality Rate PMR 17. Pada tahun yang sama, diare di Asia Tenggara juga menempati urutan ke tiga penyebab kematian anak di bawah umur lima tahun dengan Proportional Mortality Rate PMR sebesar 18 Olyfta, 2010. WHO juga mencatat penyakit diare membunuh 2 juta anak di dunia setiap tahun. Di Inggris, satu dari lima orang menderita diare infeksi setiap tahunnya, dan satu dari enam orang pasien yang berobat ke praktek umum menderita infeksi. Di Afrika, anak terserang diare 7 kali setiap tahunnya dibanding di negara berkembang lainnya yang mengalami diare 3 kali setiap tahun WHO, 2009. Di Indonesia, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama. Hal ini disebabkan masih tingginya angka kesakitan dan menimbulkan banyak kematian terutama pada bayi dan balita serta sering menimbulkan kejadia luar biasa. Di Indonesia, setiap tahun terdapat 112.000 kasus diare yang mengalami kematian pada semua golongan dan 55.000 kasus kematian terjadi pada balita Depkes RI, 2000. Diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Faktor lingkungan. Dua faktor lingkungan yang dominan, yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan perilaku manusia. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare dan berakumulasikan dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan diare Wijoyo, 2013. Diare juga dipengaruhi oleh personal higiene seseorang. Personal higiene sendiri dapat diartikan sebagai cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka secara fisik dan psikisnya Potter dan Perry, 2005. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Memelihara dan memotong kuku dapat. Kebiasaan penduduk yang tidak mau mencuci tangan menggunakan sabun sebelum melakukan aktifitasnya, serta perilaku lainnya yang tidak mencerminkan pola hidup sehat dapat menyebabkan timbulnya diare. Beberapa penelitian yang menyebutkan tentang faktor resiko terjadinya diare antara lain : hubungan antara penanganan air rumah tangga dengan kejadian diare Hendarmin,dkk, 1992, hubungan penyediaan air bersih dengan kejadian diare Sukana, 1993, pendidikan ibu dengan kejadian diare Sunoto, 1990, hubungan ketersediaan jamban dengan kejadian diare Erfandi, 1990, pemberian air susu ibu dan makanan tambahan dengan kejadian diare Utomo, dkk, 1990, aspek perilaku berhubungan dengan kejadian diare Achadi, dkk, 1999, serta faktor antara penanganan feses anak dengan kejadian diare Erial, dkk, 1994. Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Sumatera Utara tahun 2010 jumah penderita diare berkurang menjadi 70.723 jiwa dari 112.016 jiwa pada tahun 2009. Tetapi pada tahun 2010 terjadi KLB diare di Kabupaten Tapanuli Selatan dengan jumlah penderita 34 jiwa dan 1 orang meninggal dunia Profil Dinkes Sumatera Utara, 2010. Berdasarkan Data Puskesmas Kampung Baru Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan tahun 2014, ditemukan sebesar 179 kasus . Setiap bulannya di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun selalu ditemukan kasus diare. Kasus diare yang paling banyak terjadi ditemukan pada Bulan Februari yaitu 9 kasus pada laki-laki dan 25 kasus pada perempuan. Dari data diatas, kejadian Diare yang setiap bulan terjadi membuat penulis ingin melakukan penelitian untuk mengetahui faktor resiko terjadinya diare di Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan Tahun 2014.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor resiko terjadinya diare di Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan Tahun 2014. 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Untuk melihat faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya diare di Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan Tahun 2014.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui karakteristik masyarakat meliputi pendidikan, pekerjaan, umur, pengetahuan, dan sikap yang dapat memungkinkan terjadinya diare. 2. Untuk mengetahui sarana dan prasarana sanitasi lingkungan meliputi ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban, ketersediaan pengolahan sampah, ketersediaan Sarana Pembuangan Air Limbah yang dapat memungkinkan terjadinya diare. 3. Untuk mengetahui personal higiene meliputi memelihara dan memotong kuku tangan dan kuku kaki, mencuci tangan menggunakan sabun yang dapat memungkinkan terjadinya diare.

1.4 Manfaat

1. Sebagai bahan masukan kepada petugas kesehatan, sehingga dapat menurunkan angka kejadian diare di Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun Kota Medan. 2. Sebagai bahan masukan kepada pihak Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun Kota Medan agar dapat lebih memaksimalkan potensi masyarakat yang ada untuk dapat mewujudkan kondisi lingkungan yang lebih baik sehingga dapat menurunkan angka kejadian diare. 3. Sebagai bahan masukan kepada masyarakat dalam rangka memaksimalkan pemberantasan diare di lingkungan mereka. 4. Sebagai referensi bagi berbagai pihak yang akan melanjutkan penelitian ini ataupun penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian ini.