Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan koloid dan bahan-bahan yang terlarut dalam air yang
berbahaya bagi kesehatan manusia b. Tidak berasa
Secara fisik, air bisa dirasakan oleh lidah manusia. Air yang biasanya berbau dan berasa terjadi akibat adanya dekomposisi bahan organik di dalam air. Rasa asin
disebabkan adanya garam tertentu yang larut dalam air. Sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.
c. Tidak berbau Air yang memenuhi standar kualitas harus bebas dari bau, air yang berbau
biasanya disebabkan oleh bahan-bahan organik yang sedang mengalami dekompowsisi oleh mikroorganisme air.
Air merupakan suatu sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit
Slamet, 2009.
5.3.2 Jamban
Hasil observasi terhadap jamban, sebanyak 51 responden 79.7 tidak memiliki jamban, 12 responden 18.8 memiliki jamban bukan leher angsa, tidak
ada tutup, disalurkan ke sungai, dan 1 responden 1.6 memiliki jamban bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke sungai. Masyarakat yang tidak memiliki jamban
melakukan buang air besar langsung ke dalam sungai. Walaupun terdapat masyarakat yang memiliki jamban, namun jamban mereka masih belum memenuhi syarat
kesehatan. Kotoran yang dibuang ke jamban langsung keluar ke sungai melalui tanah yang dibentuk masyarakat tanpa adanya penutup.
Tinja sebagai hasil buangan metabolisme tubuh manusia sarat akan kuman penyebab penyakit, apabila tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sumber kuman
penyakit yang ditularkan kepada manusia lain melalui vektor pembawa penyakit seperti serangga dan binatang pengganggu. Kuman penyakit yang bersumber dari
tinja manusia dapat berupa virus, bakteri, maupun parasit seperti Rotavirus, Shigella, Salmonella, Escherichia coli, Compylobacter, Staphylococcus, Clostridium
perfringens, Cryptosporidium, Giardiasis, Amoebiasis dan Cholera. Kriteria jamban yang memenuhi syarat kesehatan adalah tidak mencemari
sumber air minum jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter, tidak berbau, kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan
tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi yang cukup, lantai
kedap air dan luas ruangan memadai, dan juga tersedianya air, sabun dan alat pembersih Proverawati dan Rahmawati, 2012.
5.3.3 Sarana Pembuangan Sampah
Hasil observasi yang telah dilakukan terhadap 64 rumah responden yaitu sebanyak 50 responden 78.1 tidak memiliki sarana pembuangan sampah. Hampir
seluruh respoden yang membuang sampah mereka langsung ke sungai. Ada juga yang membuat beberapa penampungan sampah di pinggir sungai yang kemudian
sampahnya dibakar. Hal ini selain menyebabkan sungai menjadi kotor dan tercemar,