pneumonia 23,8. Demikian pula penyebab kematian anak balita usia 12-59 bulan, terbanyak adalah diare 25,2 dan pneumonia 15,5.
2.2.5 Gejala Diare
Gejala yang ditimbulkan akibat diare adalah Depkes RI, 1994 : 1. Diare tanpa dehidrasi: mata normal dan air mata ada, keadaan umum baik dan
sadar, tidak merasa haus, mulut dan lidah basah. 2. Diare dengan dehidrasi ringan: mencret 3 kali sehari atau lebih, kadang-kadang
muntah, terasa haus, kencing sedikit, nafsu makan kurang, aktivitas menurun, mata cekung, mulut dan lidah kering, gelisah dan mengantuk, nadi lebih cepat
dari normal, dan ubun-ubun cekung. 3. Diare dengan dehidrasi berat: mencretnya terus menerus, muntah lebih sering,
terasa sangat haus, tidak kencing, tidak ada nafsu makan, mata sangat cekung, mulut sangat kering, nafas sangat cepat dan dalam, nadi sangat cepat, lemah
dan tidak teraba, ubun-ubun sangat cekung.
2.2.6 Patofisiologi Diare
Patofisiologi diare dapat dibagi dalam tiga macam kelainan pokok, yaitu :
a. Kelainan gerakan transmukosal air dan elektrolit
Gangguan reabsorpsi pada sebagian kecil usus halus sudah dapat menyebabkan diare, contohnya pada kejadian infeksi.
b. Kelainan cepat laju bolus makanan di dalam lumen usus Suatu proses absorpsi dapat berlangsung sempurna dan normal apabila bolus
makanan tercampur baik dengan enzim-enzim saluran pencernaan dan berada
keadaan yang cukup tercerna. Selain itu, waktu sentuhan yang adekuat antara khim dan permukaan mukosa usus halus diperlukan untuk absorpsi normal.
c. Kelainan tekanan osmotik dalam lumen usus Dalam beberapa keadaan tertentu setiap pembebanan usus yang melebihi
kapasitas pencernaan dan absorpsinya akan menimbulkan diare. Adanya malabsorpsi dari karbohidrat, lemak, dan protein akan menimbulkan kenaikan
daya tekanan osmotik intraluminal sehingga akan dapat menimbulkan gangguan absorpsi air.
2.2.7 Faktor-Faktor Resiko Diare
Faktor-faktor resiko diare adalah faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya diare. Faktor-faktor resiko diare antara lain :
1. Host a. Umur
Sebagian besar diare terjadi pada anak-anak, terutama usia antara 6 bulan sampai 2 tahun. Diare juga umum terjadi pada bayi bawah 6 bulan yang minum susu
sapi atau susu formula Depkes RI, 1995. Bila dilihat per kelompok umur diare tersebar di semua kelompok umur
dengan insidensi tertinggi terdeteksi pada anak balita 1-4 tahun yaitu 16,7.4 Kejadian diare biasanya tinggi pada kelompok umur muda dan tua balita dan
manula, rendah pada kelompok umur remaja dan produktif RISKESDAS, 2007.