Memelihara dan Memotong Kuku Tangan dan Kaki

Tabel 4.11 Gambaran Keadaan Kuku Tangan dan Kaki Responden di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Tahun 2014 No Keadaan kuku Panjang n Pendek n 1. Tangan 14 21,9 50 78,1 2. Kaki 5 7,8 59 92,2 Dari Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang keadaan kuku tangannya pendek adalah 50 orang 78,1 dan yang memiliki kuku kaki pendek 59 orang 92,2. Tabel 4.12 Gambaran Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki Responden di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Tahun 2014 No Kebersihan kuku Bersih n Kotor n 1. Tangan 52 81,3 12 18,8 2. Kaki 49 76,6 15 23,4 Dari Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang memiliki kuku tangan yang bersih adalah 52 orang 81,3 dan kuku kaki yang bersih adalah 49 orang 76,6. Berdasarkan perhitungan jumlah skor memelihara dan memotong kuku tangan dan kuku kaki, maka dapat dikategorikan baik dan buruk. Hasil penelitian adalah sebagai berikut : Tabel 4.13 Kategori Memelihara dan Memotong Kuku Tangan dan Kuku Kaki di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Tahun 2014 No Memelihara dan Memotong Kuku Tangan dan Kuku Kaki Jumlah Presentase 1. Baik 54 84,4 2. Buruk 10 15,6 Jumlah 64 100 Berdasarkan perhitungan jumlah skor memelihara dan memotong kuku tangan dan kuku kaki pada responden termasuk kategori baik yaitu 54 orang 84.4.

4.4.2 Mencuci Tangan Menggunakan Sabun

Adapun gambaran mengenai mencuci tangan menggunakan sabun pada penelitian ini diketahui bahwa jumlah responden pada Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun tahun 2014 yang termasuk kategori baik yaitu seluruh responden 64 orang 100. Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden tentang Mencuci Tangan Menggunakan Sabun No Pertanyaan Ya n Tidak n 1. Apakah anda selalu mencuci tangan sebelum makan 58 90,6 6 9,4 2. Apakah anda selalu mencuci tangan setelah buang air besar 58 90,6 6 9,4 3. Apakah setelah melakukan kegiatan anda di luar rumah, anda mencuci tangan anda sewaktu pulang 58 90,6 6 9,4 4. Apakah anda selalu mencuci tangan menggunakan sabun 59 92,2 5 7,8 5. Apakah anda selalu mencuci tangan dengan air bersih 58 90,6 6 9,4 Mencuci tangan menggunakan sabun sudah sangat baik di lakukan oleh responden. Hal ini dibuktikan dengan kebanyakan responden selalu mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar, setelah pulang kerumah dengan menggunakan sabun dan air bersih. BAB V PEMBAHASAN

5.1 Faktor Resiko Terjadinya Diare

Faktor resiko terjadinya diare adalah faktor – faktor yang memungkinkan terjadinya diare. Faktor resiko terjadinya diare di dalam penelitian ini adalah tidak memiliki jamban sebanyak 51 responden 79,7, memiliki SPAL yang mencemari sumber air sebanyak 57 responden 89,1, tidak memiliki sarana pembuangan sampah sebanyak 50 responden 78,1, dan juga tingkat kepadatan lalat dimana seluruh tempat sampah termasuk dalam kategori padat. 5.2 Distribusi Karakteristik Responden Pendidikan, Pekerjaan, Umur, Jenis Kelamin, Pengetahuan, dan Sikap Adapun variabel yang termasuk dalam karakteristik responden adalah variabel pendidikan, pekerjaan, umur, jenis kelamin, pengetahuan, dan sikap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penderita diare berdasarkan kelompok umur terbanyak kelompok umur 10 tahun yaitu 30 orang 46,9. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat yang terkena diare pada daerah tersebut sebagian besar berada pada usia anak-anak. Jumlah penderita diare menurut jenis kelamin yang terbanyak perempuan yaitu 35 orang . Jumlah responden menurut tingkat pendidikan yang terbanyak tidak tamat sekolah yaitu 28 responden 43,8. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat pada daerah tersebut masih berpendidikan rendah. Jumlah responden menurut pekerjaan terbanyak ibu rumah tangga yaitu 44 orang 68,8. Hal ini disebabkan masyarakat yang menjadi responden kebanyakan ibu rumah tangga.