3.12.5. Operasi Dasar PLC
33
Sistem pemrograman PLC terdiri dari beberapa format, antara lain :
1. Ladder Diagram Ladder diagram merupakan diagram atau garis yang menggambarkan suatu
proses kontrol. Penulisan dengan ladder diagram bertujuan untuk menampilkan urutan-urutan kerja dari sinyal-sinyal listrik. Melalui diagram
ini dapat diperlihatkan hubungan antar peralatan aktif atau tidak aktif sesuai dengan urutan yang sudah ditentukan. Lambang yang digunakan pada ladder
diagram dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Lambang Ladder Diagram
Dari tabel diatas dapat digambarkan ladder diagramnya pada gambar 3.30.
Gambar 3.30. Ladder Diagram
Dari Gambar 3.30, diatas, garis vertikal pada ladder diagram yang ditandai dengan L1 dan L2 merupakan line tegangan yang dapat berupa sumber tegangan
33
Ibid. Hal. 31.
Universitas Sumatera Utara
DC maupun sumber tegangan AC. Jika line tersebut merupakan sumber tegangan AC, maka L1 disebut line fasa sedangkan L2 disebut line netral. Tetapi apabila
line tersebut merepresentasikan sumber tegangan DC, maka line L1 merupakan terminal positif, dan line L2 merupakan terminal negatif. Dalam menggambarkan
sebuah ladder diagram, ditetapkan beberapa konvensi-konvensi tertentu antara lain :
a. Garis-garis vertikal merepresentasikan rel-rel daya, berupa sumber tegangan DC atau AC, dimana diantara keduanya komponen-komponen rangkaian
terhubung. b. Tiap-tiap anak tangga merepresentasikan sebuah operasi sekuensial di dalam
suatu sistem kontrol. c. Sebuah ladder diagram dibaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.31.
Gambar 3.31. Cara Membaca Ladder Diagram
d. Tiap-tiap anak tangga harus dimulai dengan sebuah input atau beberapa input dan harus berkahir dengan setidaknya sebuah output.
Universitas Sumatera Utara
e. Perangkat-perangkat listrik ditampilkan dalam kondisi normalnya. Ini berarti bahwa sebuah saklar yang terbuka dalam keadaan normalnya akan
digambarkan terbuka dalam ladder diagram begitu juga sebaliknya sebuah saklar yang tertutup dalam keadaan normalnya digambarkan tertutup pada
ladder diagram. f.
Sebuah perangkat tertentu dapat digambarkan pada lebih dari satu tangga. Penggunaan alamat yang berupa huruf atau nomor-nomor untuk tiap
perangkat input maupun output dimaksudkan untuk memberi label bagi perangkat tersebut pada tiap-tiap situasi kontrol yang dihadapinya.
g. Alamat-alamat bagi tiap perangkat IO menggunakan notasi yang tergantung pada pembuat PLC. Sebagai contoh pada Siemens menggunakan huruf I
sebagai input dan huruf Q sebagai output, misalnya I0.1.Q2.0
Instruksi dasar PLC yang terdapat pada ladder diagram, antara lain: a. LD Load dan LD NOT Load Not
Load adalah sambungan langsung dari line dengan logika pensaklarannya seperti saklar NO Normally Open, sedangkan LD NOT logika
pensaklarannya adalah seperti saklar NC Normally Close.
Gambar 3.32. Simbol Ladder LD dan LD NOT
Universitas Sumatera Utara
b. AND dan AND NOT Apabila memasukkan logika AND, maka harus ada rangkaian yang berada
di depannya, karena penyambungannya seri. Logika pensaklaran AND sama seperti saklar NO dan AND NOT seperti saklar NC. Instruksi
tersebut dibutuhkan jika urutan kerja suatu system kendali membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus terpenuhi semuanya untuk
memperoleh satu keluaran.
Gambar 3.33. Simbol Ladder AND dan AND NOT
c. OR dan OR NOT OR dan OR NOT dimasukkan seperti saklar yang posisinya paralel dengan
rangkaian sebelumnya. Instruksi tersebut dibutuhkan jika sequence pada suatu sistem kendali membutuhkan salah satu dari kondisi logic yang
terpasang paralel untuk mengeluarkan satu keluaran. Logika OR pensaklarannya adalah seperti saklar NO dan OR NOT logika
pensaklarannya seperti saklar NC.
Gambar 3.34. Simbol Ladder OR dan OR NOT
d. OUT OUT digunakan sebagai keluaran dari beberapa instruksi yang terpasang
sebelumnya yang telah membentuk suatu logika pengendalian tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.35. Simbol Ladder OUT
e. AND LD AND Load AND LD digunakan untuk mengeluarkan satu keluaran tertentu.