Dimana : Q = Debit aliran udara m
3
s v
= Kecepatan udara ms A = Luas saluran udara m
2
3.1.3. Thermostat
8
Thermostat yang digunakan pada sistem pengeringan adalah jenis electric thermostat. Electric Thermostat adalah thermosat yang digunakan pada sistem
kontrol elektrik. Thermostat ini terdiri dari bimetal coil yang didesain sedemikian rupa sehingga bila ada perubahan suhu dapat menggerakkan bimetalnya
melengkung dan kemudian gerakan bimetal ini digunakan untuk mengontrol mekanik membuka dan menutup kontak switch.
Gambar 3.5. Skematik Diagram Tipikal Sistem Kontrol Elektrik
Gambar diatas memperlihatkan skematik diagram tipikal sistem kontrol elektrik yang menggunakan electric thermostat. Thermostat ini akan mengontrol
8
Opcit. Hal 62.
Universitas Sumatera Utara
penguatan relay atau solenoid yang digunakan untuk mengontrol sistem. Titik pengaturan suhu yang dilakukan thermostat dibedakan menjadi dua yaitu Cut In
dan “Cut Out” temperatur.
Gambar 3.6. Konstruksi Tipikal Elektrik Thermostat
Kerja pengatur suhu thermostat dipengaruhi oleh perubahan suhu yang diterima oleh alat sensor suhu bulb gas akan mengembang sebanding dengan
suhunya. Perubahan suhu tersebut dapat menyebabkan gas, uap atau cairan di dalam pipa dan bulb mengembang atau menyusut, sehingga dapat menimbulkan
tekanan pada bellow diafragma yang berubah-ubah. Perubahan tekanan di dalam bellow diubah menjadi gerakan linear untuk menggerakkan suatu kontak untuk
membuka atau menutup. Di atas bellow ditempatkan pegas yang melawan tekanan bellow. Tekanan pegas dapat diatur melalui tombol yang ada di atasnya. Sehingga
tekanan bellow pun akan mengikutinya yang berarti temperatur dari bulb yang dapat diatur.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Heat Transfer
9
Perpindahan panas heat transfer adalah ilmu untuk meramalkan perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda
atau material. Dalam perpindahan panas, terdapat tiga jenis mekanisme atau metode perpindahan panas dari satu tempat ke tempat lain, antara lain konduksi,
konveksi dan radiasi.
3.4.1. Konduksi
Adalah proses perpindahan kalor yang terjadi pada medium yang diam zat padat tanpa disertai dengan perpindahan partikel-partikel dalam zat itu, contoh :
zat padat logam yang dipanaskan. Berdasarkan kemampuan kemudahannya menghantarkan kalor, zat dapat dibagi menjadi : konduktor yang mudah dalam
menghantarkan kalor dan isolator yang lebih sulit dalam menghantarkan kalor. Contoh konduktor adalah aluminium, logam besi, dsb, sedangkan contoh isolator
adalah plastik, kayu, kain, dan sebagainya.
Jika pada suatu benda terdapat gradien suhu temperature gradient, maka menurut pengalaman akan terjadi perpindahan energi dari bagian bersuhu tinggi
ke bagian bersuhu rendah. Dikatakan bahwa energi berpindah secara konduks i conduction atau hantaran dan bahwa laju perpindahan kalor itu sebanding
dengan gradien suhu normal :
9
J.P. Holman. 1991. Perpindahan Kalor. Alih Bahasa : Jasjfi. Erlangga. Jakarta. Hal. 2-9.
Universitas Sumatera Utara