fungsi pada pengoperasian sistem tiruandalam simulasi berlaku valid selama bentuk sistem dan susunan komponen serta bentuk dari hubungan dan interaksi
dalam aktivitas sistem tidak mengalami perubahan.
3.9.5. Jenis Simulasi
23
Beberapa jenis simulasi sebagai berikut : 1. Simulasi Statik
Pada simulasi statik, pengoperasian sistem maya yang berlangsung secara bebas dan tidak terikat dengan kemajuan waktu. Hasil simulasi yang
diperoleh merupakan gambaran keberadaan dan karakteristik sistem dalam berbagai konfigurasi atau variasi yang tidak terikat dengan waktu. Simulasi
statik merupakan simulasi sistem maya dalam satu periode sebagai satu siklus peristiwa atau segmen maya dalam satu periode sebagai satu siklus peristiwa
atau segmen aktivitas. 2. Simulasi Dinamik
Pada simulasi dinamik, pengoperasian sistem berlangsung berkelanjutan dalam rung waktu maya. Operasi sistem dinamik adalah khas tidak berulang
pada periode atau pada selang waktu yang sama. 3. Simulasi Stokastik
Simulasi sistem termasuk simulasi stokastik jika nilai-nilai input yang digunakan terdiri dari nilai-nilai dugaan. Data output hasil simulasi yang
diperoleh dengan penggunaan nilai-nilai input dugaan juga termasuk nilai
23
Ibid. Hal 18.
Universitas Sumatera Utara
dugaan, meskipun simulasi dilakukan dengan langkah-langkah yang pasti. Hasil simulasi dalam bentuk nilai dugaan tidak dapat diubah menjadi nilai
pasti. 4. Simulasi Deterministik
Pengoperasian sitem tiruan termasuk simulasi sistem deterministik jika semua nilai-nilai input tiruan yang digunakan terdiri dari nilai-nilai pasti atau
menentu. Hasil simulasi sistem yang diperoleh juga merupakan nilai pasti untuk masing-masing kombinasi nilai-nilai input sistem.
5. Simulasi diskrit Simulasi diskrit merupakan simulasi dimana perubahan state terjadi pada
satuan-satuan waktu yang diskrit sebagai hasil suatu kejadian event tertentu discrete-change state variables, contohnya simulasi antrian.
6. Simulasi kontinu Adalah simulasi dimana state status dari sistem berubah secara kontinu
karena berubahnya waktu continuous change state variables, contohnya simulasi populasi penduduk.
3.9.6. Langkah-langkah Simulasi
24
Adapun langkah-langkah dalam melakukan simulasi adalah sebagai berikut :
24
Pritsker, A. Alan, B. 1986. Introduction to Simulation and Slam II. West Lafayette. Indiana. Hal. 10-11.
Universitas Sumatera Utara
1. PendefinisianFormulasi Masalah Pendefinisian masalah yang akan dipelajari meliputi pernyataan pemecahan
masalah. 2. Membangun Model
Abstraksi dari sistem ke dalam hubungan matematis yang logis sesuai dengan formulasi masalah.
3. Fitting The Data Identifikasi, spesifikasi, dan pengumpulan data.
4. Menerjemahkan Model Persiapan model untuk pemrosesan dengan komputer.
5. Verifikasi Proses pembuktian bahwa program komputer berjalan sesuai dengan maksud
yang diharapkan. 6. Validasi
Proses pembuktian bahwa ada keakuratan yang diinginkan atau hubungan antara model simulasi dan sistem nyata.
7. Perencanaan Taktis dan Strategis Tactic and Strategic Planning Proses penentuan kondisi sebagai trial and error yang akan digunakan pada
model. 8. Trial and Error
Eksekusi model simulasi dengan kondisi yang telah ditentukan untuk memperoleh nilai output.
Universitas Sumatera Utara
9. Analisis Hasil Proses analisis hasil simulasi untuk menarik kesimpulan dan membuat
rekomendasi untuk pemecahan masalah. 10. Implementasi dan Dokumentasi
Proses mengimplementasikan hasil keputusan simulasi dan mendokumentasikan model dan kegunaannya.
3.9.7. Validitas dan Sensitivitas Model