Analisis Kapasitas Pemakaian Bahan Bakar Analisis Repositioning Burner dengan Sistem Kerja Berbasis PLC

6.7. Analisis Langkah Perencanaan

Planning Taktis dan Strategis Perencanaan taktis dan strategis yang diberikan berupa perlakuan- perlakuan dalam melakukan modifikasi terhadap model yaitu perlakuan yang sering terjadi pada sistem nyata sehingga dapat dilihat sensitivitas model dalam memberikan tanggapan respon atas perlakuan yang diberikan, seperti pengaturan kapasitas pemakaian bahan bakar dan repositioning burner dengan penambahan 1 unit burner secara paralel berbasis sistem PLC. Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan solusi yang terbaik dalam mengatasi masalah yang ada.

6.8. Analisis Langkah

Trial and Error Analisis yang diberikan untuk langkah ini adalah analisis terhadap nilai output eksperimen dari perlakuan-perlakuan yang diberikan, yakni :

6.8.1. Analisis Kapasitas Pemakaian Bahan Bakar

Dari hasil simulasi, dengan perlakuan kapasitas pemakaian bahan bakar 16-17 literjam, diketahui bahwa perlakuan tersebut berpengaruh terhadap suhu yang dihasilkan oleh burner. Sehingga jumlah pemakaian bahan bakar berbanding lurus dengan besarnya suhu yang dihasilkan burner. Pengaturan pemakaian bahan bakar dimaksudkan untuk mengatur suhu yang dihasilkan burner sehingga dapat disesuaikan dengan berapa besar panas yang dibutuhkan ruang plenum sehingga waktu untuk mencapai kondisi steady state ruang plenum menjadi lebih cepat. Universitas Sumatera Utara

6.8.2. Analisis Repositioning Burner dengan Sistem Kerja Berbasis PLC

Perlakuan ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah shutdown yang dapat menghambatmenghentikan proses pengeringan. Sistem rangkaian paralel burner bekerja sesuai dengan konsep teknik switching berdasarkan perintah-perintah yang diinput pada PLC. Perintah yang diatur berupa timer yang memberi sinyal kepada relay untuk mengaktifkanmenonaktifkan motor pada burner 1 dan 2 secara bergantian selama 3 jam. Sistem tersebut menggunakan jenis timer on delay dan sistem pemrograman berupa timer bertingkat dengan durasi waktu preset selama 3 jam. Pengaturan waktu preset ini bertujuan untuk menggantikan lamanya waktu shutdown ,sehingga shutdown dapat terjadwal dan kondisi underheating serta preheating dapat dihilangkan. Secara sistematis langkah kerja pengoperasian sistem rangkaian paralel burner berbasis PLC dapat dilihat pada gambar 6.1. Universitas Sumatera Utara START Push button “ON” Relay 1 aktif ? Motor burner 1 aktif End Tidak Ya Timer 0 aktif selama 3 jam Relay 1 non-aktif ? Ya Tidak Motor burner 1 non-aktif Relay 2 aktif ? Motor burner 2 aktif Tidak Ya Timer 1 aktif selama 3 jam Relay 2 non-aktif ? Ya Tidak Motor burner 2 non-aktif Gambar 6.1. Flowchart Pengoperasian Sistem Rangkaian Paralel Burner Berbasis PLC Universitas Sumatera Utara Pemrograman dan pengujian program PLC dilakukan dengan menggunakan software SYSWIN 3.4. Hasil pemrograman dan pengujian dapat dilihat pada lampiran 4. Untuk melihat bahwa program berjalan dengan benar dinyatakan berhasil maka dapat dilihat dengan adanya kesesuaian antara ladder diagram dan tabel kebenaran yang diperoleh dari hasil pengujian menggunakan software PLC Simulator, dapat dilihat pada lampiran 5. Dengan penambahan 1 satu unit burner, ini dapat menjadi investasi bagi perusahaan. Investasi yang dilakukan dengan pembelian sebuah burner untuk menghindari kerugian apabila terjadi shutdown. Investasi tersebut diyakini dapat menguntungkan dimasa yang akan datang, tanpa harus menanggung kerugian akibat shutdown yang dapat menghentikan proses pengeringan.

6.9. Analisis Hasil Simulasi Secara Keseluruhan