Hubungan Personal Hygiene Berdasarkan Kebersihan Kulit dengan Hubungan Personal Hygiene Berdasarkan Kebersihan Tangan, Kaki dan

yang cukup lama bahkan ada beberapa responden yang bekerja sejak TPA baru didirikan yaitu selama 19 tahun. Lamanya seseorang bekerja dengan baik dalam sehari pada umumnya 8 jam. Memperpanjang waktu kerja lebih dari kemampuan lama kerja biasanya tidak disertai efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja yang optimal, bahkan biasanya terjadi penurunan kualitas dan hasil kerja serta bekerja dengan waktu berkepanjangan akan menimbulkan terjadinya kelelahan, gangguan kesehatan dan penyakit Suma’mur, 2009. Bekerja yang melebihi 8 jam sehari mengakibatkan penurunan dalam total prestasi dan penurunan kecepatan kerja yang disebabkan kelelahan. Bekerja selama 8 jam per hari dapat diambil sebagai suatu kondisi yang optimal. Meskipun demikian waktu istirahat harus tetap diadakan Sedarmayanti, 2009.

5.8. Hubungan Personal Hygiene Berdasarkan Kebersihan Kulit dengan

Keluhan Kesehatan Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang memiliki kebersihan kulit yang baik hampir semuanya mengalami keluhan kesehatan. Hasil uji menunjukkan bahwa ada hubungan kebersihan kulit dengan keluhan kesehatan dengan nilai p=0,018 p0,05. Meskipun mayoritas responden menjaga kebersihan kulit tetapi tidak didukung dengan lingkungan yang bersih maka akan sia-sia karena kebersihan diri akan maksimal apabila didukung dengan lingkungan yang sehat. Menurut Potter 2005, kulit merupakan bagian organ yang berfungsi sebagai proteksi.Kulit memegang peranan penting dalam meminimalkan setiap gangguan dan Universitas Sumatera Utara ancaman yang masuk melewati kulit. Pemeliharaan kulit tidak terlepas dari faktor kebersihan lingkungan, makanan yang dimakan dan kebiasaan hidup sehari-hari.

5.9. Hubungan Personal Hygiene Berdasarkan Kebersihan Tangan, Kaki dan

Kuku dengan keluhan kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kebersihan tangan, kaki dan kuku dengan keluhan kesehatan dengan nilai p=0,026 p0,05. Hal ini mungkin terjadi karena responden selalu berhubungan dengan sampah dan tidak membiasakan diri menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun. Hasil penelitian ini mirip dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lubis 2011 di TPA Terjun Medan, yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna mencuci tangan setelah bekerja dengan penyakit kulit akibat kerja. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wardhani 2007 di TPA Bakung Bandar Lampung yang menyatakan bahwa ada hubungan kebersihan tangan dan kaki dengan kejadian penyakit kulit skabies. Tangan adalah bagian tubuh manusia yang paling sering berhubungan dengan mulut dan hidung secara langsung. Sehingga tangan merupakan salah satu penghantar utama masuknya kuman penyebab penyakit ke dalam tubuh manusia. Apabila tangan manusia menyentuh tinja atau feses akan terkontaminasi lebih dari 10 juta virus dan 1 juta bakteri yang dapat menimbulkan penyakit Zein, 2010. Menurut Isro’in dan Andarmoyo 2012, mengabaikan kebersihan tangan, kaki dan kuku rentan terhadap berbagai macam penyakit infeksi. Kebersihan dimulai Universitas Sumatera Utara dengan memcuci tangan dan kaki menggunakan sabun dan mengeringkannya dengan handuk, menghindari pemakaian sepatu yang sempit, sedangkan perawatan kuku dilakukan dengan memotong kuku jari tangan dan jari kaki.

5.10. Hubungan Personal Hygiene Berdasarkan Kebersihan Rambut dengan