Deskripsi Karakteristik Responden Hubungan Lingkungan Tempat Pembuangan Akhir Sampah

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Deskripsi Karakteristik Responden

Berdasarkan karakteristik responden hasil penelitian pada tabel 4.2 diketahui bahwa mayoritas responden pada kelompok umur 18 – 28 yaitu sebanyak 34 orang 41,5, pada kelompok 40 – 50 sebanyak 17 orang 17,1 dan minoritas responden pada kelompok umur 50 tahun yaitu sebanyak 7 orang 8,5. Dilihat dari golongan umur tersebut, hal ini berarti bahwa masih terdapat beberapa orang responden yang melebihi usia angkatan kerja. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan pada tabel 4.3. menunjukan bahwa mayoritas responden memiliki riwayat pendidikan terbanyak adalah SD yaitu sebanyak 36 orang 43,9, 32 orang 39 berpendidikan SLTA dan minoritas responden memiliki pendidikan SMA yaitu 14 orang 17,1. Hal ini berarti bahwa responden rata-rata memiliki pendidikan rendah karena dari segi ekonomi tidak mendukung untuk memperoleh pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

5.2. Hubungan Lingkungan Tempat Pembuangan Akhir Sampah

Berdasarkan Paparan Cahaya Matahari terhadap Keluhan Kesehatan Paparan terhadap cahaya matahari dalam penelitian ini adalah lama pajanan cahaya matahari bagi pemulung yang bekerja di lingkungan terbuka, yaitu lingkungan TPAS dalam satuan jamhari. Dikategorikan baik apabila responden terpapar cahaya Universitas Sumatera Utara matahari pada jam ≤ 09.00 WIB atau jam 07.00 – 09.00 WIB dan dalam katagori tidak baik apabila responden terpapar cahaya matahari pada jam 09.00 WIB. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang tidak mendapat paparan cahaya matahari yang baik mayoritas ada keluhan kesehatan. Dari hasil uji menunjukan ada hubungan paparan terhadap cahaya matahari dengan keluhan kesehatan pemulung dengan nilai p=0,033 p0,05. Hal ini berarti bahwa paparan terhadap cahaya matahari sangat mempengaruhi keluhan kesehatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang mendapat paparan cahaya matahari baik hanya sedikit yang ada keluhan kesehatan dibandingkan dengan responden yang tidak mendapat paparan terhadap cahaya matahari yang tidak baik. Moeljosoedarmo 2008 menyatakan bahwa sinar matahari mengandung sinar ultraviolet A UVA dan ultraviolet B UVB dapat merusak membran sel sehingga mengakibatkan kulit merah dan terbakar serta merusak sel-sel kulit. Akibatnya, mekanisme regenarasi sl-sel akan rusak. Apabila kulit terpapar sinar matahari cukup lama dan dalam intensitas yang cukup tinggi akan mempercepat proses penuaan kulit. Paparan sinar matahari yang baik adalah sinar matahari pagi hari, sebelum pukul 09.00. Pada jam tersebut, matahari akan memberikan sinar yang bermanfaat bagi tubuh, pancarannya mampu mensintesis menjadi vitamin D dan untuk kesehatan tulang serta pembentukan kalsium. Sinar matahari juga bermanfaat meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi tekanan jantung. Selain itu, dapat pula meningkatkan metabolisme tubuh. Racun dapat dibuang dari tubuh melalui metabolisme, akan tetapi berjemur di atas pukul 09.00 sinar matahari justru berbahaya bagi kulit. Hal ini Universitas Sumatera Utara dikarenakan sinar matahari mengandung sinar ultraviolet A UVA dan ultraviolet B UVB dapat merusak membran sel sehingga mengakibatkan kulit merah dan terbakar, serta merusak sel-sel kulit. Akibatnya, mekanisme regenerasi sel-sel akan rusak. Apabila kulit terpapar sinar matahari cukup lama dan dalam intensitas yang cukup tinggi akan mempercepat proses premature skin aging penuaan kulit dini di samping pengaruh faktor lain seperti polusi dan asap rokok Moeljosoedarmo, 2008.

5.3. Hubungan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Berdasarkan Paparan