Hubungan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Berdasarkan Kontak Hubungan Zat Kimia Hidrogen Sulfida H

gangguan kesehatan belum ada, sehingga pengukurannya masih bersifat subjektif. Hal ini disebabkan karena seseorang yang mencium bau tertentu dan merasa tidak biasa dengan bau tersebut, apabila sudah lama atau biasa mencium bau tersebut maka akhirnya menjadi terbiasa karena telah terjadi penyesuaian. Penyesuaian penciuman apabila indra penciuman menjadi kurang peka setelah dirangsang oleh bau-bauan secara terus-menerus. Sedangkan kelelahan penciuman adalah apabila seseorang tidak mampu mencium kadar bau yang normal setelah mencium kadar bau yang lebih besar Notoatmodjo, 2003. Tempat pembuangan sampah sebagai sumber pencemaran karena aroma gas yang dihasilkan dari proses dekomposisi khususnya sampah organik yang dapat mengurai dan menimbulkan bau yang mempengaruhi kepekaan penciuman yang menimbulkan gangguan kesehatan Sedarmayanti, 2009.

5.4. Hubungan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Berdasarkan Kontak

dengan Vektor dengan Keluhan Kesehatan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang kontak dengan vektor ada keluhan kesehatan. Hasil uji menunjukkan tidak ada hubungan kontak dengan vektor dengan keluhan kesehatan dengan nilai p=0,369 p0,05. Hal ini bisa saja terjadi karena kontak dengan vektor bukan merupakan satu-satunya penyebab keluhan kesehatan pada pemulung tanpa didukung oleh faktor lainnya. Penularan penyakit melalui vektor dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Penularan secara langsung adalah penularan yang terjadi segera setelah Universitas Sumatera Utara kontak dengan penyebab penyakit kepada manusia seperti persinggungan, gigitan, semburan titik ludah secara langsung. Penularan tidak langsung melalui sapu tangan, pakaian, alat makan, air, udara, makanan atau bahan lainnya yang membantu transportasi penyebab penyakit untuk masuk kedalam tubuh. Sekalipun ada patogen yang masuk kedalam tubuh penjamu tetapi apabila penjamu memiliki kekebalan tubuh terhadap patogen maka penularan tidak akan terjadi Sarudji dan Keman, 2010.

5.5. Hubungan Zat Kimia Hidrogen Sulfida H

2 S dengan Keluhan Kesehatan Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan hasil sebagian besar responden bekerja di lingkungan dengan zat kimia yang melebihi nilai ambang batas mempunyai keluhan kesehatan. Hasil uji menunjukan bahwa ada hubungan zat kimia hidrogen sulfida H 2 S dengan keluhan kesehatan dengan nilai p=0,014 p0,05. Hal ini dikarenakan responden bekerja di lingkungan tempat pembuangan sampah yang terdapat sumber gas yang melebihi nilai ambang batas. Responden terpapar gas hidrogen sulfida yang ada di lingkungan kerja dalam waktu yang cukup lama dan didukung dengan responden tidak menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut. Zat kimia yang dihasilkan sampah berupa gas hidrogen sulfida yang terbentuk akibat adanya penguraian zat-zat organik oleh bakteri. Gas ini tidak berwarna tetapi mempunyai ciri-ciri khas bau telur busuk, gas ini beracun dan bersifat iritan bagi paru-paru dan efek utamanya melumpuhkan pusat pernafasan Soemirat, 2009. Universitas Sumatera Utara

5.6. Hubungan Zat Kimia Hidrogen Gas Metan CH