Berdasarkan FAOWHO 1985 batas ambang IMT laki-laki dan perempuan berbeda, batas ambang normal laki-laki adalah 20,1-25,0 dan untuk perempuan
adalah 18,7-23,8. Kategori ambang batas IMT untuk orang Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.1. Kategori Ambang Batas Indeks Masa Tubuh IMT Kategori
IMT
Kurus Kekurangan berat badan
18,5 Normal
18,5-25 Gemuk
Kelebihan berat badan 25
Sumber: Depkes, 1994 dalam Supariasa at.al Berat badan yang berada di bawah batas minimum dinyatakan sebagai under
weight atau kekurusan dan berat badan yang berada di atas batas maksimum dinyatakan sebagai over weight atau kegemukan. Berat badan di bawah normal
mempunyai risiko terhadap penyakit infeksi, sementara yang berada di atas ukuran normal mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit degeneratif.
2.6. Landasan Teori
Faktor yang sangat besar mempengaruhi keluhan kesehatan adalah lingkungan. Salah satu masalah lingkungan adalah tempat pembuangan akhir sampah
yang dilakukan secara open dumping. Sistem pembuangan seperti ini menyebabkan tempat berkembangnya agent penyakit. Manusia selalu berinteraksi dengan
lingkungan dan agent penyakit namun apabila manusia tidak bisa mengendalikan agent penyakit maka terjadi ketidakseimbangan dan manusia akan jatuh sakit.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Gordon 1950, bahwa hubungan antara manusia host, penyebab penyakit dan lingkungan environment
dalam bentuk interaksi. Interaksi tersebut ibarat timbangan dengan tuas bertumpu pada titik lingkungan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat kerangka teori yang dibuat berdasarkan modifikasi dari Gordon sebagai berikut:
Gambar 2.3. Kerangka Teori 1
Mengacu dari tinjauan teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan
kesehatan dan teori dari Gordon 1950 tentang konsep penyakit. Hubungan antara Agent penyebab penyakit:
- Cahaya matahari dan bau bauan - Virus, parasit, bakteri patogen,
telur serta larva cacing - Gas hidrogen sulfida H
2
S dan gas metan NH
3
. Host manusia:
-
Karakteristik pemulung
-
Lama kerja
-
Kontak dengan vektor
-
Personal hygiene
-
Kebiasaan memakai alat pelindung diri.
FISIK BIOLOGI KIMIA TUAS
LINGKUNGAN
Universitas Sumatera Utara
manusia sebagai individu yang berperan sebagai host, penyebab penyakit agent dan lingkungan berinteraksi saling mempengaruhi. Interaksi tersebut ibarat timbangan
dengan tuas yang bertumpu pada titik lingkungan yang terdiri dari lingkungan fisik, biologi dan kimia. Seseorang dikatakan sakit apabila terjadinya ketidakseimbangan
antara agent penyakit dan host. Apabila agent penyakit di lingkungan tinggi yang terdiri dari adanya cahaya matahari, bau bauan, virus, parasit, bakteri patogen, telur
serta larva cacing yang ada pada vektor yang menularkan penyakit, adanya gas hidrogen sulfida H
2
S dan gas metan NH
3
tidak didukung pengendalian dari host pemulung baik dari segi karakteristik pemulung, lama kerja dalam sehari, adanya
kontak dengan vektor, pemenuhan personal hygiene yang kurang dan kebiasaan pemakaian alat pelindung diri yang tidak baik maka dalam keadaan seperti ini terjadi
peningkatan kerentanan pemulung untuk mengalami keluhan kesehatan. Hal yang sama seperti yang dikemukakan Achmadi 2008, dalam kehidupan
sehari-hari manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Hasil hubungan interaktif antara manusia dan perilakunya serta komponen lingkungannya memiliki
potensi penyakit. Kejadian penyakit berawal dari sumber penyakit simpul 1 melalui media transmisi penyakit simpul 2 dan didukung oleh perilaku pemajanan simpul
3 yang menyebabkan kejadian penyakit simpul 4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka teori yang dibuat berdasarkan modifikasi dari Achmadi sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4. Kerangka Teori 2
Berdasarkan tinjauan teori, faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan kesehatan dan teori Achmadi 2008 tentang paradigma kesehatan lingkungan pada
teori simpul. Keluhan kesehatan pada suatu penyakit terjadi berdasarkan sumbernya simpul 1 yaitu adanya virus, parasit, bakteri patogen, telur serta larva cacing,
adanya gas hidrogen sulfida H
2
S dan gas metan NH
4
dengan media simpul 2 yaitu sampah berupa makanan, adanya vektor dan udara yang masuk kedalam tubuh
manusia melalui pernafasan, pencernaan dan melalui kulit yang didukung oleh karakteristik pemulung dan upaya menjaga kebersihan perorangan atau personal
hygiene, penggunaan alat pelindung diri serta adanya pemeriksaan pendukung yaitu
Sumber Media
Manusia Dampak
- Virus - Parasit
- Bakteri patogen - Telur serta larva
cacing - Gas hidrogen
sulfida H
2
S - Gas metan NH
4
-
Sampah makanan
-
Vektor
-
Udara
-
Karakteristik pemulung
-
Personal hygiene
-
Alat pelindung diri
-
Feses
-
Darah
-
kulit
-
Sakit
-
Tidak sakit
Lingkungan tempat pembuangan akhir
sampah
-
Pernafasan
-
Pencernaan
-
Kontak langsung
Universitas Sumatera Utara
pemeriksaan feses, darah dan kulit simpul 3 sehingga dapat diketahui dampaknya terhadap keluhan kesehatan simpul 4. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi
adalah lingkungan tempat pembungan akhir sampah yang berperan dalam proses kejadian penyakit atau keluhan kesehatan.
2.7. Kerangka Konsep