Strategi pemasaran bank garansi (KAFALAH) dalam peningkatan minat masyarakat berdasarkan analisis bauran pemasaran jasa

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

ANIK REZAYANTIE NIM: 1112046100106

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah Oleh:

Anik Rezayantie 1112046100106 Di Bawah Bimbingan:

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2016 M./1437 H.


(3)

(4)

Nama : Anik Rezayantie

NIM : 1112046100106

Konsentrasi/Prodi : Perbankan Syariah/Muamalat

Fakultas : Syariah dan Hukum

Alamat : Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan

No. Telepon : 0812-9821-5377

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Agustus 2016


(5)

v

ABSTRAK

Anik Rezayantie. 1112046100106. Strategi Pemasaran Bank Garansi

(kafalah) Dalam Peningkatan Minat Masyarakat Berdasarkan Analisis Bauran Pemasaran Jasa (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Tangerang Selatan). Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016. xii + 75 halaman + 14 Lampiran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pemasaran bank garansi dalam peningkatan minat masyarakat yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam upaya membangun kekuatan, mengatasi kelemahan, mengeksploitasi peluang serta menghadapi ancaman yang ada dengan menganalisis bauran pemasaran jasa dan analisis SWOT, serta untuk menjelaskan formulasi strategi pemasaran bank garansi berdasarkan hasil analisis SWOT.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analisis kualitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder yang diambil melalui teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Sedangkan analisis data dilakukan dengan cara analisis deskriptif dengan mengidentifikasi faktor-faktor SWOT.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri Cabang

Bintaro telah menerapkan strategi bauran pemasaran 7P yakni product, price, place,

promotion, people ,process, physical evidence. Berdasarkan analsisis SWOT Bank

Syariah Mandiri Cabang Bintaro kekuatannya yaitu brand image yang kuat, adanya

dasar hukum yang jelas dari pemerintah, penentuan harga sesuai prinsip syariah, bank garansi dapat diterbitkan dalam mata uang valuta asing dan rupiah. Sedangkan kelemahannya yaitu Sistem IT yang belum memadai, pengetahuan SDM yang belum mencukupi. Peluangnya yaitu konsep syariah semakin diminati masyarakat, kebutuhan masyarakat pengguna bank garansi di Indonesia semakin meningkat. Ancaman yang harus dihadapi yaitu kurangnya pemahaman masyarakat mengenai sistem bank garansi syariah. Upaya yang dilakukan dalam menghadapi persaingan yaitu bekerjasama dengan kontraktor, perusahaan travel haji umroh, dan perusahaan lainnya.

Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Bauran Pemasaran Jasa, SWOT, Bank Garansi.

Pembimbing : Dr. Abd. Aziz Hsb, M.Pd Daftar Pustaka: Tahun 1999-2015.


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, dan para sahabatnya yang telah menuntun umatnya dari peradaban Jahiliyah kepada peradaban Islam yang mulia.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan. Hasil yang diperoleh saat ini berkat bimbingan, dorongan, dukungan yang tiada penulis peroleh dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr Asep Saepudin Jahar, MA., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A dan Bapak Abdurrauf, Lc, MA, Ketua Program

Studi Muamalat dan Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Abd. Aziz Hsb, M.Pd, Dosen Pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan ilmu dan bimbingan serta pengarahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.


(7)

vii

4. Seluruh Dosen serta civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis.

5. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

serta Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Kedua orang tua penulis yakni Bapak Agung Giartono dan Ibu Supiyanti

yang senantiassa mendoakan anaknya dan memberikan dukungan yang tiada henti baik moril maupun materil. Tak lupa kepada adik Danang Setiawan Giartono serta keluarga besar lainnya, terimakasih atas dukungan yang diberikan.

7. Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro, khususnya Ibu Novi (Consumer

Banking Relationship Manger), Bapak Wahyudi (Bussiness Banking Relationship Manager), Ibu Nadia (Operation), yang telah memberikan waktunya untuk membantu penulis dalam penelitian ini.

8. Kawan-kawan Perbankan Syariah Angkatan 2012, Kelas PS-C 2012, Emma,

Putri, Ayu dan kawan-kawan yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, terimakasih atas kebersamaannya selama ini, semoga silaturahim kita dapat tetap terjaga dan sukses untuk kita semua.

9. Kawan-Kawan Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UIN Jakarta terimakasih

telah menjadi keluarga kecil di kampus ini dan menjadi tempat penulis mendapat pengalaman dan ilmu yang sangat berharga.


(8)

viii

Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi langkah awal untuk melakukan studi lanjutan dimasa yang akan datang dan khususnya yang berkaitan dengan produk jasa bank garansi di bank syariah, Aamiin.

Jakarta, Agustus 2016


(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….….………ii

LEMBAR PERNYATAAN.……..……….iii

LEMBAR PENGESAHAN.………... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...10

D. Review Studi Terdahulu ...11

E. Metode Penelitian ...16


(10)

x

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI PEMASARAN, BANK GARANSI (KAFALAH) DAN ANALISIS SWOT

A. Strategi Pemasaran ...21

1. Pengertian Strategi ...21

2. Pengertian Pemasaran ...22

3. Tujuan Dan Unsur-unsur Utama Pemasaran ...23

4. Konsep Bauran Pemasaran Jasa ...25

B. Bank Garansi (Kafalah) ...31

1. Pengertian Bank Garansi ...31

2. Dasar Hukum Bank Garansi ...32

3. Jenis-jenis Bank Garansi ...33

4. Syarat dan Rukun Bank Garansi ...36

5. Mekanisme Bank Garansi ...37

C. Analisis SWOT...41

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI A. Sejarah Singkat Pendirian ...44

B. Visi dan Misi ...46

C. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro ...47

D. Produk Jasa Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro ...48


(11)

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Bauran Pemasaran Jasa Pada Bank Garansi Bank Syariah Mandiri ...51

1. Analisis Produk ...51

2. Analisis Harga...52

3. Analisis Tempat ...54

4. Analisis Promosi ...55

5. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) ...56

6. Analisis Proses ...58

7. Analisis Bukti Fisik ...61

B. Analisis SWOT Pemasaran Bank Syariah Mandiri ...62

C. Formulasi Strategi Pemasaran Bank Garansi Dalam Rangka Peningkatan Minat Masyarakat ....64

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN ...68

B. SARAN ...70

DAFTAR PUSTAKA ...71


(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Pengajuan Dosen Pembimbing Skripsi………...74

Lampiran 2 Surat Permohonan Data dan Wawancara……….…...75

Lampiran 3 Surat Keterangan Riset Skripsi Dari Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bintaro………...…76

Lampiran 4 Surat Keterangan Magang Dari Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro………..…77


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Rekening Administratif-Bank Umum Syariah.………... 4

Tabel 1.2 Rekening Administratif-Bank Umum ...……… 4

Tabel 1.3 Review Studi Terdahulu……….11

Tabel 3.1 Bank Garansi yang diterbitkan Bank Syariah Mandiri………..48


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang. Fungsi-fungsi utama perbankan modern, yaitu menerima deposit, menyalurkan dana, dan melakukan transfer dana telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat islam, bahkan sejak zaman

Rasulullah Saw.1

Penerbitan bank garansi merupakan jasa layanan yang ditawarkan perbankan untuk membantu kelancaran dunia usaha. Dalam hal ini jasa bank dapat memberikan jasa bank garansi untuk meningkatkan keyakinan dan sekaligus meminimalkan risiko kerugian. Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki usaha pokok berupa menghimpun dana yang (sementara) tidak dipergunakan untuk kemudian menyalurkannya kembali dana tersebut kepada masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Mengingat peranan lembaga perbankan yang demikian penting, maka terhadap lembaga perbankan perlu senantiasa

dilakukan pembinaan dan pengawasan yang efektif.2

1

Adiwarman, A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2013), h.18.

2Muttatoh Hirin, “Jurnal Hambatan dan Solusi Dalam Praktik Bank Garansi Bagi Masyarakat

Pengguna (Tinjauan Sistem Syariah dan Konvensional)”, Jurnal Kewirausahaan, Vol. 13:2, (2014):


(15)

Negara Indonesia merupakan suatu negara yang sedang dalam

proses tahap membangun (developing country), di mana pada saat ini sedang giat

melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik pembangunan di bidang fisik maupun di bidang non fisik. Salah satu bentuk realisasi dari pembangunan yang dilaksanakan, berupa pembangunan proyek-proyek sarana dan prasarana yang berwujud pembangunan seperti rehabilitasi jalan, jembatan, pelabuhan, irigasi,

pasar, sekolah, perkantoran dan sebagainya.3

Potensi industri konstruksi luar biasa. Apabila dilihat dari size market

konstruksi di Indonesia sebagaimana diungkapkan oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir. Yusid Toyib, M.Eng. Sc, mencapai sekitar Rp1.000 triliun per tahun. Terhitung

tahun 2014 – 2019 pasar konstruksi di Indonesia diperkirakan mencapai Rp5.000

triliun.4

Seiring dengan semakin berkembangnya pembangunan infrastruktur di Indonesia, berbagai peluang bisnis pun semakin terbuka sekarang ini. Untuk menjaga kepentingan berbagai pihak dalam satu instrument perbankan yang bisa dimanfaatkan nasabah pada setiap tahapan bisnisnya. Sebagai contoh bisnis konstruksi, bank garansi bisa digunakan mulai dari proses tender, pemberian uang muka, pelaksanaan hingga proses pemeliharaan suatu proyek. Bank garansi

3

Diman Ade Mulada, “Jurnal Peranan Bank Garansi Dalam Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah

Dengan Kontraktor”, Jurnal IUS, Vol.1:2, (2013): h.265.

4

Eva, “Pasar Industri Konstruksi Indonesia Capai Rp1.000 Triliun per Tahun”, diakses pada 18 Juli 2016 dari http://concreteshowseasia.com/pasar-industri-konstruksi-indonesia-capai-rp1-000-triliun-per-tahun/.


(16)

menghadirkan bank di tengah pemilik proyek untuk menjamin kedua pihak

melaksanakan kewajiban yang telah disepakati sebelumnya.5

Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan semakin baik apresiasi bank bagi calon nasabah. Bank garansi merupakan jasa yang diberikan oleh bank dalam rangka memberikan jaminan kepada nasabah. Jaminan tersebut dapat diberikan oleh bank kepada nasabah dalam mengikuti tender atas penawaran pekerjaan dari pemberi kerja, serta untuk mengerjakan sesuatu untuk kepentingan pihak lain, dan berbagai macam jaminan

bank lainnya.6 Bank garansi ini timbul karena adanya kebutuhan nasabah

(pengusaha) untuk memenuhi kewajiban yang diminta oleh pihak lain. Dalam

kontek Islam penanggungan hutang ini dikenal dengan istilah kafalah.7

Pemberian jaminan ini pada umumnya diisyaratkan oleh pihak ketiga terhadap mitra kerjanya, yang bertujuan untuk mendapatkan kepastian dilaksanakannya isi kontrak sesuai yang telah disepakati. Apabila terjadi cidera janji oleh mitra kerjanya, berdasarkan surat jaminan bank (bank garansi) maka pihak ketiga tadi dapat mengajukan klaim kepada bank penerbit garansi tersebut, asal saja semua

syarat-syarat untuk pengajuan klaim telah terpenuhi.8

5

Aldi, “Trik mengenali bank garansi dengan benar”, Tempo, 13 Agustus 2015, diakses pada 19 Juni 2016 dari https://m.tempo.co/read/news/2015/08/13/280691675/trik-mengenali-bank-garansi-dengan-benar.

6

Ismail. Manajemen perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi,(Jakarta: Kencana 2010), h. 166.

7

Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University , 2007), h.149.

8Tim Pengembangan Perbankan Syari‟ah, Institut Bankir Indonesia, Konsep Produk dan


(17)

Berikut ini data bank garansi (kafalah) yang telah diterbitkan Bank Umum Syariah di Indonesia:

Tabel 1.1 Rekening Administratif-Bank Umum Syariah Bank Garansi Yang Diterbitkan

(dalam miliar rupiah)

Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Bank Garansi Yang Di Terbitkan

922 1038 997 1389 1675 1744 1851 3367

Sumber: www.bi.go.id/statistikperbankansyariah

Jika dilihat dari data diatas, terlihat bahwa penerbitan bank garansi oleh bank syariah di Indonesia rata-rata mengalami peningkatan di setiap tahunnya, namun jumlah ini masih tergolong rendah apabila dibandingkan dengan bank garansi yang diterbitkan oleh bank umum di Indonesia. Berikut ini data bank garansi yang telah diterbitkan Bank Umum di Indonesia:

Tabel 1.2 Rekening Administratif-Bank Umum Indonesia Bank Garansi Yang Diterbitkan

(dalam miliar rupiah)

Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bank Garansi Yang Di Terbitkan

109488 99985 116029 140652 180788 229098 247851


(18)

Perkembangan market share perbankan syariah pada tahun 2015 yakni 4,87%, angka ini masih belum bisa menembus target 5% dari pasar

perbankan nasional.9 Sedangkan market share dari bank umum yakni sebesar

95,13% pada tahun 2015. Semakin besar pertumbuhan perbankan syariah, maka akan semakin banyak masyarakat yang terlayani. Makin meluasnya jangkauan perbankan syarah menunjukkan peran perbankan syariah makin besar untuk pembangunan ekonomi rakyat di negeri ini.

Mengenai kafalah ada beberapa hal yang perlu disempurnakan antara

lain: jasa Kafalah di Bank Syariah hendaknya dapat lebih ditingkatkan lagi, hal

yang perlu diperbaiki adalah mengenai promosi pengenalan terhadap keberadaan jasa ini dan pelayanan yang efektif dan efisien terhadap jasa ini agar dapat

dikenal luas dan disosialisasikan kepada masyarakat.10 Pentingnya pemasaran

dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masayarakat.

Kesuksesan dalam persaingan bisnis terletak pada kemampuan menciptakan dan mempertahakan pelanggan dengan cara menghasilkan dan menyampaikan produk yang bersesuaian dengan keinginan dan perilaku

9

Enny, “Market Share Perbankan Syariah Masih Dibawah Target”, Neraca,25 Februari 2016, diakses pada 8 Maret 2016 dari http://www.neraca.co.id/article/66031/market-share-perbankan-syariah-masih-dibawah-target.

10Muttatoh Hirin, “Jurnal Hambatan Dan Solusi Dalam Praktik Bank Garansi Bagi Masyarakat

Pengguna (Tinjauan Sistem Syariah dan Konvensional)”, Jurnal Kewirausahaan, Vol. 13:2, (2014): h.


(19)

konsumen pada harga yang layak (reasonable). Oleh karena itu, setiap marketer harus berupaya memahami perilaku konsumen. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh pelanggan. Oleh karena itu, penting mengangkat penerimaan publik untuk mempercayai bank Islam yang mampu dan terpercaya dalam menyediakan jasa perbankan dan memerlukan rumusan program pemasaran dan promosi produk dan jasa perbankan Islam lebih luas, sehingga

mampu men-direct persepsi pelanggan ke bank Islam, baik customer banking

maupun corporate banking.11

Promosi yang dilakukan oleh perbankan syariah masih sangat kurang, sehingga masih banyak masyarakat yang tidak mengerti bagaimana mengakses layanan perbankan syariah. Bank syariah harus mampu merancang suatu strategi promosi yang efektif agar masyarakat mengerti tentang berbagai produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah. Berdasarkan hal tersebut, perbankan syariah Indonesia dituntut untuk lebih giat mengembangkan usahanya, baik dalam sosialisasi, inovasi instrument dan produk bank, pemberian pelayanan yang memuaskan dan memfungsikan bank syariah bukan hanya sekedar sebagai lembaga finansial dan komersial tapi juga lembaga keuangan sosial akan

melahirkan sentiment positif dalam berbagai hal.12

Pada tahun 2014 Mars Research Spesialist Indonesia, sebuah

perusahaan riset independen pernah melakukan penelitian mengenai brand

11Ali Hasan, “Marketing Bank Syariah”,

(Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010), h.48.

12A. Riawan Amin, “Menata Perbankan Syariah di Indonesia”,

(Jakarta: UIN Press, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), h,158.


(20)

awareness bank syariah di Indonesia. Penelitian ini berguna untuk mengukur sejauh mana tingkat retensi/ketahanan informasi (merek-merek bank) yang

ditangkap oleh konsumen yang kemudian di recall ketika dibutuhkan. Nama

bank yang muncul pertama ketika konsumen ditanya (top of mind awareness)

berarti retensi dari informasi tersebut cukup kuat di benak konsumen. Secara total, Bank Syariah Mandiri memperoleh pangsa terbesar sebagai bank syariah

yang disebut pertama kali dengan porsi mencapai 32,6%13. Top of mind

awareness ini seringkali disebut sebagai “share of mind”, karena mencerminkan seberapa besar sebuah merk menguasai benak dari keseluruhan konsumen atau pasar.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengangkat permasalahan mengenai bagaimana bank syariah menetapkan strategi pemasaran dalam produk bank garansi untuk peningkatan minat masayarakat, dalam bentuk skripsi dengan judul:

“STRATEGI PEMASARAN BANK GARANSI (KAFALAH) DALAM

PENINGKATAN MINAT MASYARAKAT BERDASARKAN ANALISIS BAURAN PEMASARAN JASA (STUDI PADA BANK SYARIAH

MANDIRI CABANG BINTARO TANGERANG SELATAN).”

13

Mars Research Specialist, Studi Pasar Bank Syariah Di Indonesia 2014, (Jakarta: Mars Indonesia, 2014), h.20.


(21)

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat dilakukan identifikasi masalah. Maka masalah yang dapat diidentifikasi penulis adalah sebagai berikut:

a. Mengapa kebutuhan bank garansi di Indonesia tinggi tetapi bank

syariah belum berperan dalam produk jasa bank garansi (kafalah)?

b. Bagaimana strategi yang digunakan bank syariah dalam menghadapi

persaingan yang ketat antara lembaga yang dapat menerbitkan bank garansi atau produk sejenis?

c. Bagaimana daya tarik dari bank garansi (kafalah) di bank syariah

Indonesia?

d. Strategi apa yang diterapkan Bank Syariah Mandiri dalam pemasaran

bank garansi (kafalah)?

e. Dimana letak kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada Bank

Syariah Mandiri dalam memasarkan produk bank garansi?

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dideskripsikan, maka penulis membatasi permasalahan pada:

a. Strategi pemasaran dibatasi hanya pada bauran pemasaran jasa.

b. Bank garansi dibatasi hanya pada produk bank garansi syariah


(22)

c. Analisis bauran pemasaran jasa dibatasi pada bauran pemasaran 7P

yakni product, price, place, promotion,people, process, dan physical

evidence.

d. Data yang dianalisis dibatasi pada peraturan dan standar operasional

prosedur bank garansi yang berlaku di Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro.

e. Subjek penelitian di Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro yang

beralamat di Jalan Jendral Sudirman Bintaro Tangerang Selatan.

3. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan di teliti pada penelitian ini diantaranya adalah:

a. Bagaimana Strategi Pemasaran Bank Garansi (kafalah) Pada Bank

Syariah Mandiri Cabang Bintaro Berdasarkan Bauran Pemasaran Jasa?

b. Apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi

Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam memasarkan Bank

Garansi (kafalah) dalam peningkatan minat masyarakat?

c. Bagaimana upaya yang dilakukan Bank Syariah Mandiri Cabang


(23)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, adapun tujuan dan manfaat dari penelitian tentang Strategi Pemasaran Bank Garansi (kafalah) pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam Peningkatan Minat Masyarakat adalah:

a. Mengidentifikasi strategi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam

memasarkan Bank Garansi (kafalah) dalam peningkatan minat

masyarakat berdasarkan analisa bauran pemasaran jasa.

b. Menganalisis apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang

dihadapi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam memasarkan Bank

Garansi (kafalah) dalam peningkatan minat masyarakat.

c. Menyimpulkan prosedur dan operasional Bank Garansi (kafalah) dalam

peningkatan minat masyarakat pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di dapat dari penelitian ini diantaranya adalah untuk:

a. Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

bagi pihak perusahaan dalam mengidentifikasi strategi pemasaran yang tepat bagi para calon nasabah.


(24)

b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan serta memberikan gambaran mengenai strategi pemasaran dan operasional prosedur bank garansi di perbankan syariah.

c. Bagi Akademisi, penelitian diharapkan dapat menjadi tambahan

keilmuan dibidang perbankan khususnya tentang strategi pemasaran bank garansi di perbankan syariah.

D. Review Studi Terdahulu

Tabel 1.3 Review Studi Terdahulu

No Penelitian Subtansi Perbedaan

1 Peneliti:

Diman Ade Mulada (Universits Mataram

Magister Ilmu

Hukum Unram) Judul:

Peranan Bank

Garansi Dalam

Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah Dengan Kontraktor

(Jurnal Magister

Ilmu Hukum (IUS): Kajian hukum dan keadilan, Vol. 1, No.2, Ha 270-294, Universitas

Mataram, Program Studi Ilmu Hukum) Tahun: 2013

Tujuan:

Menganalisa prosedur pelaksanaan kontrak konstruksi

antara pemerintah dengan kontraktor dengan

jaminan bank garansi dan penyelesaian

masalah jika salah satu pihak melakukan wanprestasi. Objek dan waktu penelitian:

Kontrak konstruksi bank garansi antara pemerintah dengan kontraktor

(tahun 2013)

Metode penelitian: Metode penelitian hukum

normative (doctrinal) dan

penelitian hukum empiris (non doctrinal).

Hasil:

Tujuan:

Mengetahui strategi

pemasaran Bank

Garansi (kafalah) di

Bank Syariah

Mandiri Kantor

Cabang Bintaro

Tangerang Selatan Objek dan waktu penelitian:

Strategi Pemasaran

Bank Garansi

(kafalah) Bank

Syariah Mandiri.

Tahun 2015

Metode Penelitian:

Penelitian analisis


(25)

Prosedur atau tahapan dalam pelaksanaan kontrak konstruksi antara pemerintah dengan kontraktor dengan jaminan bank garansi yaitu:,

a. Tahap Persiapan Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi. b. Tahap Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi. c. Tahap

Penandatanganan Kontrak.

d. Tahap Pelaksanaan Kontrak.

2 Peneliti: Muttatoh Hirin HRD Officer PT.

Sumber Alfaria

Trijaya, Tbk

(Alfamart) Cabang Pekanbaru.

Judul:

Hambatan dan

Solusi dalam Praktik Bank Garansi Bagi Masyarakat

Penggguna

(Tinjauan Sistem

Syariah dan

Konevensional)

(Menara Riau:

Jurnal

Kewirausahaan, Vol

13, No.2,

Juli-Desember) Tahun:

Tujuan:

Menganalisa hambatan-hambatan yang terjadi dalam praktik bank garansi dan solusi untuk mengatasi dari

permasalahan yang ada dalam praktik bank garansi.

Objek dan waktu penelitian:

Bank garansi dengan sistem konvensional dan bank garansi dengan sistem syariah. (Tahun 2014) Metode penelitian: kualitatif Hasil: Kendala-kendala yang sering ditemui dalam pemberian jasa bank

Tujuan:

Mengetahui strategi

pemasaran Bank

Garansi (kafalah) di

Bank Syariah

Mandiri Kantor

Cabang Bintaro

Tangerang Selatan Objek dan waktu penelitian:

Strategi Pemasaran

Bank Garansi

(kafalah) Bank

Syariah Mandiri.

Tahun 2015

Metode Penelitian:

Penelitian analisis


(26)

2014 garansi (kafalah):

a. Kafalah selama ini

diberikan oleh bank syariah di Indonesia dengan berpedoman pada peraturan bank garansi konvensional.

b. Jasa kafalah di Bank

Syariah hendaknya lebih ditingkatkan lagi, hal ini yang perlu ditingkatkan lagi adalah mengenai promosi pengenalan terhadap keberadaan jasa ini dan pelayanan yang efektif dan efisien terhadap jasa ini agar dapat dikenal luas dan disosialisasikan kepada masyarakat.

3 Peneliti: Erli Nuryadi

(UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta) Judul:

Analisa Pemberian

Bank Garansi

Dalam Sistem

Syariah (kafalah)

Dan Pelaksanaannya

pada PT Bank

Muamalat Indonesia Tbk

(Skripsi pada

Program Studi

Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum,

UIN Syarif

Hidayatullah

Tujuan:

Untuk menggambarkan dan memberi penjelasan serta pengetahuan kepada masyarakat mengenai pemberian bank garansi dalam sistem syariah, dan memberikan analisa mengenai bank garansi dalam bank yang bersistem syariah dan penerapannya di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Objek dan waktu

penelitian:

PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk (Tahun 2008) Metode penelitian: Kualitatif

Tujuan:

Mengetahui strategi

pemasaran Bank

Garansi (kafalah) di

Bank Syariah

Mandiri Kantor

Cabang Bintaro

Tangerang Selatan Objek dan waktu penelitian:

Strategi Pemasaran

Bank Garansi

(kafalah) Bank

Syariah Mandiri.

Tahun 2015

Metode Penelitian:

Penelitian analisis


(27)

Jakarta) Tahun: 2008

Hasil:

Ketentuan bank garansi (kafalah) dalam sistem

perbankan syariah

sebagaimana yang ada di

PT Bank Syariah

Muamalat Indonesia, Tbk

telah terkonsep sesuai

dengan fatwa Dewan

Syariah Nasional.

4 Penulis:

Rizky Rahmatullah Judul:

Strategi Pemasaran

Bisnis Surety Bond

Berdasarkan

Analisis SWOT

(Study kasus:

Cabang Khusus PT Jasaraharja Putera)

(Skripsi Fakultas

Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik

Departemen Ilmu

Administrasi

Program Sarjana

Ekstensi Universitas Indonesia)

Tahun: 2012

Tujuan:

Untuk mengetahui strategi

pemasaran surety bond

yang dirumuskan oleh cabang khusus PT. Jasaraharja Putera dalam upaya membangun kekuatan, mengatasi kelemahan,

mengeksploitasi peluang serta menghadapi

ancaman yang ada dengan menganalisa bauran pemasaran.

Objek dan waktu penelitian:

Surety Bond PT Jasaraharja Putera (Tahun 2012) Metode penelitian: Kualitatif

Hasil:

Strategi yang digunakan oleh cabang khusus PT Jasaraharja Putera adalah dengan strategi bertahan yaitu dengan

mempertahankan kualitas pelayanan produk yang

Tujuan:

Mengetahui strategi

pemasaran Bank

Garansi (kafalah) di

Bank Syariah

Mandiri Kantor

Cabang Bintaro

Tangerang Selatan Objek dan waktu penelitian:

Strategi Pemasaran

Bank Garansi

(kafalah) Bank

Syariah Mandiri.

Tahun 2015

Metode Penelitian:

Penelitian analisis


(28)

sudah ada serta terus mengembangkan pelayanan E-Bonding.

5 Penulis:

Ade Ikhwan

Anshori Judul:

Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan

Warung Mikro

Dalam Upaya

Menarik Minat

Nasabah (Studi

Kasus Pada Bank

Syariah Mandiri

KCP Cilandak)

(Skripsi pada

Program Studi

Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum,

UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta) Tahun: 2014

Tujuan:

Mengetahui strategi Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak dalam memasarkan produk pembiayaan warung mikro kepada calon nasabah.

Objek dan waktu penelitian:

Strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro dalam upaya menarik minat nasabah

Metode penelitian: Kualitatif

Hasil:

Strategi yang digunakan

oleh Bank Syariah

Mandiri KCP Cilandak

untuk mengembangkan

dan memasarkan produk

pembiayaan warung

mikro dengan

menggunakan metode

marketing mix.

Tujuan:

Mengetahui strategi

pemasaran Bank

Garansi (kafalah) di

Bank Syariah

Mandiri Kantor

Cabang Bintaro

Tangerang Selatan Objek dan waktu penelitian:

Strategi Pemasaran

Bank Garansi

(kafalah) Bank

Syariah Mandiri.

Tahun 2015

Metode Penelitian:

Penelitian analisis


(29)

E. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analisis kualitatif yang bersifat analisis deskriptif yaitu dengan mengumpulkan, menyusun, dan mendeskripsikan

berbagai dokumen, data dan informasi yang aktual.14 Untuk memahami

istilah penelitian kualitatif ini, perlu kiranya dikemukakan teori menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari

orang-orang perilaku yang dapat diamati.15

2. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bintaro. Kemudian yang menjadi objek penelitian

ini adalah Strategi pemasaran Bank Garansi (kafalah) dalam peningkatan

minat masyarakat berdasarkan bauran pemasaran jasa.

3. Sumber Data

a. Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh penulis langsung dari lembaga yang diteliti.

14

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung, Alfabeta, 1999), h.209.

15

Lexy J. Mleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet. Ke 11, h.3.


(30)

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data penunjang penelitian yang diperoleh dari buku, jurnal, dan sumber-sumber lain yang memiliki kaitan dengan skripsi.

4. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat beberapa teknis atau cara dalam melakukan pengumpulan data, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Riset Kepustakaan

Metode pengumpuulan data yang digunakan dalam penulisan

ini adalah studi kepustakaan (Library Research) dengan membaca,

memahami dan menganalisa buku-buku serta menelusuri berbagai literatur yang relevansinya dengan pembahasan ini, serta literatur lain untuk menghimpun dan menganalisis buku-buku seta menelusuri berbagai literature lain untuk menghimpun dan menganalisis data yang bersumber dari perpustakaan, baik berupa buku-buku,

periodikal-periodikal, seperti majalah-majalah ilmiah yang

diterbitkan secara berkala, kisah-kisah sejarah, dokumen-dokumen dari materi perpustakaan lainnya yang dapat dijadikan sumber

rujukan untuk menyusun suatu laporan ilmiah.16

16

Abdurrahat Fathoni, Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h.95.


(31)

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara wawancara yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pihak pewawancara (interviewer) dan pihak yang diwawancarai (interview) karyawan maupun yang berkaitan dengan objek penelitian, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan tujuan mengetahui kejadian, kegiatan, dan lain-lain serta dapat memperoleh informasi yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara secara mendalam kepada narasumber yang kompeten dalam bidang pemasaran dan bank garansi.

c. Studi Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.17

Peneliti meminta data-data yang sesuai dengan kebutuhan penelitiaannya kepada lembaga yang diteliti, dalam hal ini Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bintaro.

5. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu teknik analisis data dimana penulis terlebih dahulu memaparkan semua data yang diperoleh dari hasil pengamatan kemudian menganalisanya dengan berpedoman kepada sumber-sumber yang tertulis.

17

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet.Ke-6, h.240.


(32)

Selain itu teknik penulisan laporan penelitian ini berpedoman pada “Pedoman Penulisan Skripsi Tahun 2012” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan kemudahan dalam hal pembahasan dan penulisan skripsi ini, maka penulis membaginya menjadi 5 bab. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Pendahuluan sebagai gambaran umum tentang penulisan skripsi. Pada bab ini diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Review Studi Terdahulu, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI

PEMASARAN, BANK GARANSI (KAFALAH) DAN ANALISIS SWOT

Tinjauan Konseptual Tentang Strategi Pemasaran dan Bank Garansi yang terdiri dari: Strategi Pemasaran, Tujuan dan unsur-unsur utama pemasaran, konsep bauran pemasaran jasa, Bank Garansi dan Analisis SWOT.


(33)

BAB III: GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI

Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Tangerang Selatan yang meliputi: Sejarah berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Produk.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Data dan Pembahasan membahas tentang bauran pemasaran jasa bank garansi, Aplikasi dan prosedur Bank Garansi, serta kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi bank syariah Kantor Cabang Bintaro dalam memasarkan Bank Garansi. Serta formulasi strategi pemasaran bank garansi

BAB V: PENUTUP

Penutup yang memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Kesimpulan ini berisi hasil dari penelitian yang mengacu pada perumusan masalah yang telah ditetapkan sejak awal. Sedangkan saran ditujukan untuk memberikan masukan terhadap strategi pemasaran bank garansi ke depannya.


(34)

21

BAB II

LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI PEMASARAN, BANK GARANSI (KAFALAH) DAN ANALISIS SWOT

A. Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi

Dalam kamus istilah manajemen, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling berhubungan

dalam waktu dan ukuran.18 Dalam sebuah perusahaan, strategi merupakan

salah satu faktor penting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya usaha suatu

organisasi.19

Pada dasarnya, ada tiga strategi generik, yaitu strategi untuk menjadi

pemimpin dalam biaya rendah (cost leadership strategy); strategi untuk

menciptakan produk-produk yang unik untuk berbagai kelompok pelanggan

atau melakukan diferensiasi (differentiation strategy); strategi untuk

menargetkan segmen yang sempit dalam pasar tertentu. Michael Porter mengemukakan bahwa sebuah perusahaan berfokus pada segmen pasar

tertentu melalui kepemimpinan dalam biaya atau melalui diferensiasi (focus

18

Panitia istilah Manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen, (Jakarta: Balai Aksara), cet ke-2, h.245.

19


(35)

strategy). Ketiga pendekatan tersebut, jika masing-masing dilaksanakan dengan baik, akan menghasilkan keunggulan bersaing, baik bagi perusahaan

manufaktur, jasa, maupun lembaga nirlaba.20 Oleh karena itu, penting bagi

perusahaan untuk memilih strategi bisnis yang didasarkan kesesuaian antara peluang dan ancaman yang terdapat di lingkungan eksternalnya serta kekuatan-kekuatan dan ancaman-ancaman dari lingkungan internalnya yang

dapat dilihat dari kompetensi-kompetensi utama.21

2. Pengertian Pemasaran

Menurut Philip Kotler (2000:8) mendefinisikan pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.22

Sedangkan menurut Miller dan Layton (2000) pemasaran merupakan sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan

organisasional.23

20

Jusuf Udaya, Luky Yunia Wennadi dan Devi Angrahini Anni Lembana, Manajemen Stratejik, (Yogyakarta: Graha Ilmu), h.97.

21

Ibid., h.98.

22

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2009),edisi ke-13 Jilid 1,h.5.

23


(36)

Pasar adalah himpunan nasabah (pembeli nyata dan pembeli potensial) atas suatu produk, baik barang maupun jasa.

3. Tujuan Dan Unsur-unsur Utama Pemasaran

Berdasarkan tujuan organisasi, jasa dapat diklasifikasikan menjadi commercial services atau profit services (misalnya penerbangan, bank,

penyewaan mobil, bioskop, dan hotel) dan non-profit services (seperti

sekolah, yayasan dana bantuan, panti asuhan, panti werda, perpustakaan

umum, dan museum).24

Unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga

unsur utama yaitu:25

a. Unsur Strategi Pemasaran

Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

1) Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan

membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.

2) Targeting

Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.

3) Positioning

24

Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h.27.

25

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015), h.102


(37)

Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ni adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam bentuk konsumen.

b. Unsur Taktik Pemasaran

Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu:

1) Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi

pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan.

2) Bauran Pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan

mengenai produk, harga, promosi dan tempat.

c. Unsur Nilai Pemasaran

1) Merek atau Brand

Yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki atau melekat pada suatu perusahaan.

2) Pelayanan atau service

Yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen.

3) Proses

Yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.


(38)

4. Konsep Bauran Pemasaran Jasa

Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud bagi pembeli pertamanya. Berdasarkan beberapa definisi di atas maka jasa pada

dasarnya adalah sesuatu yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:26

a. Tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

b. Proses produksi jasa dapat menggunakan bantuan atau tidak

menggunakan bantuan.

c. Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan.

d. Terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa.

Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Konsep bauran pemasaran dipopulerkan pertama kali beberapa dekade yang lalu oleh Jerome

Mc.Carthy yang merumuskan menjadi 4P (Product, Price, Promotion, dan

place).27 Dalam perkembangannya, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penerapan 4P terlampau terbatas untuk bisnis jasa karena alasan-alasan berikut:

26

Sentot Imam Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.12.

27


(39)

a. Karakteristik intangible pada jasa diabaikan dalam kebanyakan analisis mengenai bauran pemasaran.

b. Bauran promosi dalam 4P tradisional mengabaikan promosi jasa yang

dilakukan personel produksi tepat pada saat konsumsi jasa. Keterlibatan langsung penyedia jasa dalam promosi inni tidak dijumpai dalam promosi barang kepada konsumen akhir.

Kelemahan-kelemahan ini mendorong banyak pakar pemasaran untuk mendefinisikan ulang bauran pemasaran sedemikian rupa sehingga lebih aplikatif untuk sektor jasa. Menurut Boom dan Bitner dalam bisnis jasa, bauran pemasaran di samping 4P seperti yang dikemukakan di atas, ada

tambahan 3 P yaitu: people, physical evidence, dan process. Sehingga dalam

konsep bauran pemasaran untuk produk jasa jika digabungkan menjadi 7 P yaitu:

a. Product (produk)

Pengertian produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu yang

dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan

kebutuhan.28

Produk jasa menurut Hurriyati merupakan segala sesuatu yang

dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,

28


(40)

digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan meliputi

barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide.29

Pengelolaan produk menjadi bagian penting dari kesuksesan

pemasaran. Paling tidak, penetapan promosi yang baik, penetapan harga yang sesuai dan distribusi yang luas, menjadi tidak ada artinya

bila produknya sendiri tidak sesuai harapan konsumen.30

b. Price (harga)

Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang maupun jasa. Harga khususnya merupakan pertukaran uang bagi barang atau jasa. Juga pengorbanan

waktu karena menunggu untuk memperoleh barang atau jasa.31 Harga

merupakan kunci bagi pendapatan, yang pada gilirannya merupakan kunci keuntungan bagi suatu organisasi. Pendapatan adalah sesuatu yang dibayar untuk setiap kegiatan perusahaan: produksi, keuangan, penjualan, distribusi, dan seterusnya. Nilai yang tersisa (jika ada) merupakan keuntungan. Para manajer biasanya berusaha keras mengenakan suatu harga yang akan menghasilkan suatu keuntungan yang layak.

29

Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, (Bandung: Alfabeta, 2005), h.50.

30

M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005), h.139.

31

Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl McDaniel, Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h.268.


(41)

c. Place (tempat)

Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap

jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokal fisik. Selain itu, keputusan mengenai penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesibilitas jasa bagi para pelanggan, dan keputusan nonlokasi yang ditetapkan demi ketersediaan jasa.

d. Promotion (promosi)

Bauran promosi yang tepat merupakan sesuatu yang diyakini

manajemen akan sesuai dengan kebutuhan target pasar dan memenuhi tujuan organisasi secara keseluruhan. Semakin banyak dana yang dialokasikan atas setiap ramuan promosi tersebut dan semakin banyak penekanan pada aspek manajerial atas tiap teknik tersebut, semakin

penting elemen ini dipikirkan sebagai bauran secara keseluruhan.32

Secara garis besar terdapat empat macam sarana promosi yang dapat

dilakukan oleh perbankan adalah periklanan (advertising), promosi

penjualan (sales promotion). publisitas (publicity), penjualan pribadi

(personal selling).

32

Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl McDaniel, Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h.


(42)

e. People (SDM)

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah

serangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan pada usaha merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan angkatan kerja yang efektif. Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka “orang” berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan terutama dalam hal sistem penyampaian jasa. Keputusan dalam “orang” ini berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia.

f. Process (proses)

Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran

aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses

ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk perusahaan jasa, kerjasama antara pemasaran dan operasional sangat penting dalam elemen proses ini, terutama dalam

melayani segala kebutuhan dan keinginan konsumen.33 Proses

merupakan salah satu unsur tambahan bauran pemasaran untuk usaha jasa yang cukup mendapat perhatian serius dalam perkembangan ilmu pemasaran.

33


(43)

g. Physical evidence (bukti fisik)

Menurut Nirwana “fasilitas pendukung merupakan bagian dari pemasaran jasa yang memiliki peranan cukup penting. Karena jasa yang disampaikan kepada pelanggan tidak jarang memerlukan fasilitas pendukung di dalam penyampaian.” 34

Hal ini akan semakin memperkuat keberadaan dari jasa tersebut. Karena dengan adanya fasilitas pendukung secara fisik, maka jasa tersebut akan dipahami oleh pelanggan.

Produk berupa pelayanan perbankan syariah merupakan sesuatu hal yang bersifat tidak berwujud (intangible) atau tidak dapat diukur secara pasti seperti halnya pada sebuah produk yang berbentuk barang. Cara dan bentuk pelayanan kepada nasabah ini juga merupakan bukti nyata yang seharusnya bisa dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik bagi para nasabahnya, yang suatu hari nanti diharapkan akan memberikan sebuah testimoni positif kepada masyarakat umum guna mendukung percepatan perkembangan

perbankan syariah menuju arah yang lebih lagi dari saat ini.35

34

Nirwana, Prinsip-Prinsip Pemasaran Jasa, (Malang: Dioma 2004),h.47.

35


(44)

B. Bank Garansi (Kafalah)

1. Pengertian Bank Garansi

Kata garansi berasal dari bahasa Belanda garantie yang berarti

jaminan.36 Bank garansi merupakan jasa yang diberikan oleh bank dalam

rangka memberikan jaminan kepada nasabah. Jaminan tersebut dapat diberikan oleh bank kepada nasabah dalam mengikuti tender atas penawaran pekerjaan dari pemberi kerja, serta untuk mengerjakan sesuatu untuk

kepentingan pihak lain, dan berbagai macam jaminan bank lainnya.37

Dalam pengertian bahasa kafalah berarti adh dhamman (jaminan),

sedangkan menurut pengertian syara‟ kafalah adalah proses penggabungan

tanggungan kafiil menjadi tanggungan ashiil dalam tuntutan/permintaan

dengan materi sama atau hutang, atau barang atau pekerjaan.

Bank garansi ini timbul karena adanya kebutuhan nasabah (pengusaha) untuk memenuhi kewajiban yang diminta oleh pihak lain. Salah satu kewajiban yang diperlukan oleh pihak pemberi kerja adalah penjamin (bank) kepada nasabah tersebut. Bank penerbit bank garansi akan mendapat fee dari nasabah.38

Menurut Thomas Suyatno bahwa tujuan pemberian bank garansi adalah sebagai berikut:

36

Hermasyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), h.87.

37

Ismail, Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi, (Jakarta: Kencana, 2010), h.166.

38


(45)

a. Untuk melaksanakan pembangunan proyek diadakan perjanjian antara pemborong dan pemberi pekerjaan pembangunan proyek.

b. Untuk pembelian barang.

c. Untuk mendapatkan Keterangan Pemasukan Pabean (KPP) atas

barang-barang yang L/C-nya belum dibayar penuh oleh importer.39

2. Dasar Hukum Bank Garansi

a. Al-Quran

Artinya: Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala Raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya". (QS.Yusuf (12) : 72)

b. Hadits

“Telah dihadapkan kepada Rasulullah SAW jenazah seorang

laki-laki untuk disalatkan. Rasulullah saw bertanya, „Apakah ia

mempunyai utang?‟ Sahabat menjawab, „Tidak‟. Maka, beliau mensalatkannya. Kemudian dihadapkan lagi jenazah lain, Rasulullah pun bertanya, „Apakah ia mempunyai utang?‟ Sahabat menjawab, „Ya‟. Rasulullah berkata, „Salatkanlahtemanmu itu‟ (beliau sendiri tidak mau

39


(46)

mensalatkannya). Lalu Abu Qatadah berkata, „Saya menjamin

utangnya, ya Rasulullah‟. Maka Rasulullah pun menshalatkan jenazah

tersebut.” (HR. Bukhari dari Salamah bin Akwa‟).

c. Aspek Syariah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.

11/DSN-MUI/2000.

d. Aspek Hukum Perbankan Nasional Indonesia

Keputusan Direksi Bank Inoneisa No. 23/88/KEP/DIR tentang

Pemberian Bank Garansi tanggal 18 Maret 1991.40 Garansi bank

diterbitkan oleh perbankan untuk meminjam pelaksanaan prestasi yang dijanjikan terjamin kepada penerima jaminan apabila terjamin tidak melakukan prestasi tersebut. Dengan demikian, lembaga garansi bank

merupakan bentuk dari perjanjian penanggungan (borghtoch) yang

diatur dalam Buku III KUH Perdata dalam pasal 1820-1850 KUH Perdata.

3. Jenis-jenis Bank Garansi

Untuk jenis bank garansi yang diterbitkan dalam bentuk warkat, maka setidaknya ada 5 (lima) jenis bank garansi yang dapat atau sering diberikan

bank kepada nasabahnya, yaitu:41

40

Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), h.88.

41

Munir Fuady, Arbitrase Nasional: Alternatif Penyelesaian Sengketa Bisnis (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000), h. 163.


(47)

a. Garansi Penawaran/Tender Guarantee (Bid Bond)

Bid bond, yaiu bank garansi yang diterbitkan oleh bank bagi nasabahnya agar dapat mengikuti tender/penawaran atas suatu proyek.

b. Garansi Pelaksanaan/Performance Guarantee

Performance Guarantee, yaitu Garansi Bank yang diterbitkan oleh Bank untuk menjamin pihak terjamin dalam rangka pelaksanaan pekerjaan suatu proyek/transaksi dari pemilik proyek sebagai

penerima jaminan dengan tujuan menjamin kinerja (Performance) dan

kepastian (mutu dan ketepatan) pengerjaan yang dilaksanakan oleh pihak yang terjamin.

c. Garansi Uang Muka/Advance Payment Bond

Advance Payment Bond, yaitu Garansi Bank yang diterbitkan oleh pihak bank untuk mendapatkan uang muka dari pemilik proyek untuk melaksanakan proyek/transaksi yang dikerjakan sesuai dengan SPK.

d. Garansi Pemeliharaan/Retention/Maintenance Bond

Maintenance Bond, yaitu Garansi Bank yang diterbitkan oleh pihak bank untuk mendapatkan sisa uang atas proyek yang telah selesai (100%) berdasarkan kontrak. Sisa uang yang dimaksud baru dibayarkan oleh Pihak Penerima Jaminan setelah selesainya masa pemeliharaan pekerjaan.


(48)

e. Jaminan Bank untuk bea cukai

Untuk pembebasan bea masuk atas barang impor yang hasil pengolahannya akan di ekspor kembali. Pemerintah Indonesia memiliki kebijakan untuk meningkatkan ekspor non migas dengan membebaskan bea masuk atas barang impor yang hasil pengolahannya akan diekspor kembali, untuk mendapatkan kepastian bahwa importer akan melakukan ekspor, pihak bea cukai memerlukan garansi bank untuk menjamin importer tersebut tidak melakukan wanprestasi.

Kafalah dapat di golongkan menjadi 2 golongan besar yaitu :

a. Kafalah dengan jiwa dikenal dengan kafalah bi al-wajhi, yaitu adanya

keharusan pada pihak penjamin (al-kafil, al-dhamin atau al-za’im)

untuk menghadirkan orang yang ia tanggung kepada yang ia janjikan

tanggungan (Makfullah).

b. Kafalah dengan harta, yaitu kewajiban yang harus ditunaikan oleh dhamin atau kafil dengan pembayaran (pemenuhan) berupa harta. Dari kedua golongan besar diatas pada prakteknya dapat dibagi menjadi beberapa jenis :

1) Kafalah bil mal : jaminan pembayaran barang atau pelunasan hutang. Contohnya kasus hadits Rosul riwayat Bukhari di mana Qatadah menjamin hutang seorang sahabat. Surat Jaminan (bank garansi) yang diberikan bank kpd nasabah untuk keperluan :


(49)

a) pembayaran atas pembelian barang

b) untuk keperluan pembayaran hutang kpd pihak ketiga

c) pembayaran suatu jual beli dengan batas waktu yang telah

diperjanjikan.

2) Kafalah bit Taslim : jaminan yang diberikan dalam rangka menjamin penyerahan atas barang yang disewa pada saat berakhirnya masa sewa

3) Kafalah Munjazah : Jaminan yang diberikan secara mutlak tanpa adanya pembatasan waktu tertentu.

4) Kafalah Muqayyadah/muallaqah, yaitu kafalah yang dibatasi waktunya, sebulan, setahun, dsb.

4. Syarat dan Rukun Bank Garansi42

a. Pihak Penjamin

1) Dewasa dan berakal sehat/cakap bertindak hukum

2) Berhak penuh untuk melakukan tindakan hukum dalam urusan

hartanya dan rela (ridha) dengan tanggungan kafalah tersebut.

b. Pihak Terjamin

1) Sanggup menyerahkan tanggungannya (piutang) kepada penjamin.

2) Dikenal penjamin.

c. Pihak penerima jaminan

42


(50)

1) Diketahui identitasnya

2) Dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa

3) Berkal sehat

d. Obyek Penjaminan

1) Merupakan tanggungan pihak/orang yang berhutang, baik berupa

uang, benda, maupun pekerjaan.

2) Bisa dilaksanakan oleh penjamin.

3) Harus merupakan piutang mengikat (lazim), yang tidak mungkin

hapus kecuali setelah dibayar/dibebaskan.

4) Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya.

5) Tidak bertentangan dengan syariah

e. Shigat/Ijab Qabul

5. Mekanisme Bank Garansi

a. Syarat Ketentuan Permohonan Bank Garansi

1) Pemohon telah menjadi nasabah bank

2) Nasabah bank mengajukan permohonan bank garansi kepada bank

yang bersangkutan.

3) Bank melakukan analisis atas permohonan bank garansi yang diterima

dari nasabahnya.


(51)

5) Bank memberikan surat persetujuan prinsip pemberian bank garansi kepada nasabahnya/pemohon bank garansi

6) Dilakukan perjanjian pemberian bank garansi antara bank dan

nasabahnya sebagai perjanjian pokok dari bank garansi.

7) Penerbitan warkat bank garansi oleh bank yang bersangkutan

b. Ketentuan Penerbitan Bank Garansi43

1) Tanda tangan pemohon yang tertera dalam PPGB dan dokumen

pendukung telah diverifikasi oleh Asistem Administrasi Kredit dengan membubuhkan cap “Signature Verfied” dan paraf asisten.

2) Seluruh dokumen pendukung yang menjadi syarat penerbitan garansi

bank telah diserahkan oleh pemohon.

3) Bila aplikasi garansi bank dibuat dengan menggunakan fasilitas NCL,

PPGB harus didukung dengan kartu pengawasan fasilitas atau memo perstujuan penerbitan garansi bank dari pengelola kredit. Setelah itu pengelola kredit akan melakukan pengecekan atas ketersediaan fasilitas dan tanggal jatuh tempo fasilitas.

4) Aplikasi garansi bank juga harus didukung dengan bukti pemblokiran

rekening giro atau surat kuasa penyerahan bilyet deposito untuk pembayaran setoran jaminan.

43

H.R Daeng Naja, Hukum Kredit dan Bank Garansi, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2005), h. 168-170


(52)

5) Pastikan bahwa nomor garansi bank benar-benar diberikan oleh pemimpin bidang atau pejabat berwenang lainnya dengan bukti tanda tangan pejabat berwenang di surat pengantar permintaan nomor garansi bank.

6) Tingkat provisi dan komisi yang dikenakan pemohon harus sesuai

dengan ketentuan yang berlaku dan pemberian tingkat provisi yang berbeda harus disertai dengan persetujuan dari pejabat cabang yang berwenang.

7) Journal voucher dan nota debet harus sesuai dengan PPGB dan dokumen pendukung dan ditandatangani oeh pejabat berwenang.

8) Lakukan pengecekan atas validasi yang tercetak di journal voucher

dan nota debet, pastikan bahwa tanggal pencatatan serta nilai dan nomor rekening yang telah di catat sesuai dengan informasi yang

tertera di journal voucher dan nota debet.

9) Journal voucher diverifikasi oleh koordinator kliring dengan tanda tangan sebagai bukti pengecekan

10) Lakukan pencocokan atas setiap journal voucher dengan datar jurnal

yang dicetak dari sistem. Pastikan bahwa daftar jurnal tersebut telah ditandatangani oleh koordinator kliring sebagai bukti pemerikasaan.

11) Sertifikat asli garansi bank harus ditandatangani oleh pemimpin

cabang di atas materai.


(53)

Klaim bank garansi tersebut di anggap sah apabila diajukan oleh pemegang/penerima bank garansi dengan tidak menyerahkan asli warkat, bilyet, atau sertifikat bank garansi dan tidak melebihi jangka waktu sesuai dengan klausula yang tercantum dalam warkat, bilyet, atau sertifikat bank garansi.

Bank sebaiknya menghubungi nasabah pemohon bank garansi untuk melakukan negosiasi dan menyelesaikan kewajibannya atas terjadinya klaim, apakah akan diselesaikan secara sekaligus atau dengan pemberian fasilitas kredit.

d. Berakhirnya Bank Garansi

1) Pembayaran

Untuk kredit, pembayaran (lunas) ini merupakan prestasi dari debitur, baik pembayaran hutang pokok, bunga, denda, maupun biaya-biaya lainnya yang wajib dibayar lunas oleh debitur.

2) Subrogasi

Subrogasi oleh pasal 1400 KUH Perdata disebutkan sebagai penggantian hak-hak si berpiutang oleh pihak ketiga yang membayar kepada si berpiutang itu.

3) Novasi

Pembaharuan hutang di sini adalah dibuatnya suatu perjanjian kredit yang baru atau sebagai pengganti perjanjian kredit yang lama.


(54)

Menurut pasal 1425 KUH Perdata adalah suatu keadaan adanya pihak yang saling berhutang, dan selanjunya mereka bersepakat untuk mengkompensasikan hutang-piutang tersebut sehingga perikatan hutang itu menjadi hapus.

C. Analisis SWOT

1. Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistemis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika

yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang

(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Model yang paling popular untuk

analisis situasi adalah Analisis SWOT.44

2. Cara Membuat Analisis SWOT

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari

lingkungan internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal

Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT

membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunities) dan

44

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015), h.83.


(55)

ancaman (Threats) dengan faktor internal Kekuatan (Strengths), dan

kelemahan (Weaknesses).

a. Matriks Tows atau SWOT

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternative strategis.45

1) Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2) Strategi ST

Strategi ini dibuat dalam menggunakan kekuatan yang dimiiki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3) Strategi WO

Strategi ini berdasarkan pemanfaatn peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4) Strategi WT

45


(56)

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghidari ancaman.


(57)

44

BAB III

GAMBARAN UMUM

BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BINTARO

A. Sejarah Singkat Pendirian

Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional.

Lahirnya Undang-undang No. 10 Tahun 1998, tentang perubahan atas Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, pada bulan November 1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.

PT. Bank Susila Bakti (PT. Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997-1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal pemilik.

Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank


(58)

syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT. Bank

Mandiri (Persero).46

PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan mengubah Anggaran Dasar tentang nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris: Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 September 1999 Notaris: Sutjipto, SH nama PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT. Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT. Bank Susila Bakti Menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT. Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank

46 Bank Syariah Mandiri, “sejarah perusahaan”, artikel diakses pada 30 Maret 2016 dari


(59)

syariah di PT. Bank Susila Bakti dan Manajemen PT. Bank Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank syariah dilingkungan PT. Bank Mandiri (Persero).

B. Visi dan Misi

Visi dari Bank Syariah Mandiri adalah “Bank Syariah Terdepan dan Modern”.

Bank Syariah Terdepan: Menjadi bank syariah yang selalu unggul di antara para

pelaku industri perbankan syariah di Indonesia pada segmen consumer, micro,

SME, commercial, dan corporate.

Bank syariah modern: menjadi bank syariah dengan sistem layanan dan teknologi mutakhir yang melampaui harapan nasabah.

Sedangkan misi yang ingin dicapai oleh Bank Syariah Mandiri adalah

sebagai berikut:47

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang

berkesinambungan.

2. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang

melampaui harapan nasabah.

3. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pad

segmen ritel.

47 Bank Syariah Mandiri, “sejarah perusahaan”, artikel diakses pada 30 Maret 2016 dari


(60)

4. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.

5. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.

6. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

C. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro

Sumber:Data BSM Cabang Bintaro

Keterangan:

1. BBRM : Business Banking Relationship Manager


(61)

3. PBO : Priority Banking Officer

4. BBS : Business Banking Staff

5. SFE : Sharia Funding Executive

6. CFE : Consumer Finance Executive

7. CSR : Customer Service

8. OB : Office Boy

D. Produk Jasa Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro

Produk-produk jasa Bank Syariah Mandiri terdiri dari sebagai berikut:

1. BSM Card

2. BSM Notifikasi

3. BSM Call

4. BSM Net Banking

5. BSM Mobile Banking

6. BSM ATM

7. BSM Electronic Payroll

Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi terkini BSM secara mudah, aman, dan fleksibel.

8. Bank Garansi

Surat penjaminan yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjamin nasabah untuk kepentingan pemilik proyek. Surat penjaminan ini diberikan


(62)

untuk tujuan pengajuan tender, pelaksanaan proyek, uang muka proyek dan pemeliharaan proyek.

9. Letter Of Credit

Surat jaminan yang dikeluarkan bank (issuing bank) sebagai suatu jaminan dari pembeli (importer) kepada penjual (eksportir) melalui bank

koresponden atas pembayaran terhadap sejumlah barang yang

dikirimkannya kepada pembeli.

10. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)

Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis pemohon yang mengikat Bank Pembuka untuk melakukan pembayaran langsung atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran atau bernegosiasi kepada penerima. SKBDN diterbitkan dalam mata uang Rupiah dan dapat diterbitkan dalam valuta asing sepanjang SKBDN terkait dengan transaksi perdagangan internasional.

E. Produk Jasa Bank Garansi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro

Perkembangan bisnis dan peluang dalam transaksi trade service/trade

finance menjadi salah satu jasa yang dikembangkan oleh Bank Syariah Mandiri untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan sebagai salah satu sumber

pendapatan fee based income bagi bank.

Produk bank garansi Bank Syariah Mandiri telah beroperasi sejak 1 November 1999. Namun dalam prosesnya penerbitan bank garansi ini dapat


(63)

dikelola oleh cabang masing-masing. Berikut ini data bank garansi yang telah diterbitkan Bank Syariah Mandiri:

Tabel 3.1 Bank Garansi yang diterbitkan Bank Syariah Mandiri

Tahun Bank Garansi yang Diterbitkan

2008 Rp 179.595.945.531

2009 Rp 251.761.363.366

2010 Rp 311.506.014.081

2011 Rp 294.946.997.969

2012 Rp 285.948.501.768

2013 Rp 145.120.497.284

2014 Rp 122.393.742.961

Pada tahun 2015 fee base income yang dihasilkan Bank Syariah Mandiri

dari transaksi trade finance bank garansi adalah sebesar Rp 5,37 Miliar, memberikan

kontribusi sebesar 13,45% dari total fee trade finance 2015 sebesar Rp 39,9 Miliar.48

48

PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan 2015,(Jakarta: Bank Syariah Mandiri, 2015), h. 97. Sumber: Annual Report Bank Syariah Mandiri


(64)

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Bauran Pemasaran Jasa Pada Bank Garansi Bank Syariah Mandiri

1. Analisis Produk

Produk bank adalah jasa yang ditawarkan kepada nasabah untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah. Produk bank terdiri dari produk simpanan (giro, tabungan, dan deposito), pinjaman (kredit) atau jasa-jasa bank lainnya seperti transfer, kliring, inkaso, safe deposit box, kartu kredit, letter of credit, bank garansi, traveler cheque, bank draf, dan jasa-jasa bank

lainnya.49

Dalam hal ini, salah satu produk jasa yang dikeluarkan oleh Bank Syariah Mandiri adalah produk jasa bank garansi dengan menggunakan akad kafalah. Macam-macam bank garansi yang diterbitkan oleh Bank Syariah Mandiri dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah adalah sebagai berikut:

a) Bid Bond / Garansi Penawaran

Bank Garansi yang diterbitkan dalam rangka mengikuti tender suatu proyek.

49


(65)

b) Performance Bond / Garansi Pelaksanaan

Bank Garansi yang diterbitkan dalam rangka menjamin selesainya pelaksanaan pekerjaan atau untuk menjamin pembayaran atas barang yang telah diterima.

c) Advance Payment Bond / Garansi Uang Muka

Bank garansi yang diterbitkan dalam rangka menjamin selesainya suatu pekerjaan setelah diterimanya pembayaran uang muka.

d) Maintenance Bond / Garansi Pemeliharaan

Bank Garansi yang diterbitkan guna menjamin pemeliharaan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.

Segmentasi nasabah bank garansi salah satunya adalah

perusahaan-perusahaan travel yang akan menyelenggarakan haji dan umroh.50 Dalam hal

ini Bank Syariah Mandiri memposisikan diri sebagai mitra perusahaan travel

perjalanan haji dan umroh yang akan menyelenggarakan perjalanan haji dan umroh.

2. Analisis Harga

Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Harga harus ditentukan dengan benar dalam arti tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal tehadap produk yang ditawarkan. Secara garis besar, penentuan

50

Wawancara pribadi dengan Ibu Novi, CBRM Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Tangerang Selatan, 19 April 2016.


(66)

harga dalam bank syariah adalah dengan sistem bagi hasil, sistem margin, dan

fee jasa atas jasa perbankan.

Dalam menentukan biaya komisi/ fee untuk jasa bank garansi, Bank Syariah Mandiri dapat menerbitkan bank garansi dalam mata uang valuta

asing dan rupiah.51

a) Penerbitan Bank Garansi USD

Dana jaminan 100% berbentuk giro, tabungan, atau deposito atau counter guarantee dari bank yang terakreditasi.

Biaya administrasi : USD $10

Biaya Komisi :

b) Penerbitan Bank Garansi Rupiah

Dana jaminan 100% berbentuk giro, tabungan, deposito atau counter

guarantee dari bank yang terakreditasi.

Biaya administrasi : Rp 100.000

Biaya Komisi :

51

Wawancara pribadi dengan Ibu Novi, CBRM Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Tangerang Selatan, 19 April 2016.

Komisi = (0,75% x Nilai Tengah Range)/12 = hasilnya dibulatkan satuan USD ke atas

Komisi = (0,75% x Nilai Tengah Range)/12 = hasilnya dibulatkan satuan Rupiah ke atas


(67)

Contoh perhitungan komisi bank garansi dalam mata uang rupiah sebagai berikut:

Misal: Nilai Kontrak = Rp 1.000.000.000

Jangka waktu = 12 bulan

Perhitungan : (0,75% x Rp 975.000.000)/12= Rp 609.375/bulan

Jumlah yang harus dibayar : Rp 609.375 x 12 bulan = Rp 7.313.000

Jadi, jumlah komisi yang harus dibayarkan untuk nilai bank garansi Rp 1.000.000.000 dalam jangka waktu 12 bulan adalah Rp 7.313.000.

Nb : jumlah uang yang harus dibayar belum termasuk biaya administrasi.

3. Analisis Tempat

Penentuan lokasi suatu cabang bank merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat

memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank.52

Dalam pemilihan lokasi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro ini berada di pusat bisnis Bintaro Trade Center, Bintaro Sektor 7 Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Lokasi ini mudah diakses serta dikelilingi oleh gedung-gedung perkantoran, pelaku usaha UMKM, dan perumahan. Pemilihan posisi letak ini sejalan dengan visi dari Bank Syariah Mandiri yang

52


(68)

memiliki core business pada segmen consumer, micro, SME, commercial, dan corporate. Sehingga pemilihan lokasi bank ini mendukung Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro untuk dengan mudah memasarkan produk-produknya.

Dalam rangka mengoptimalkan pelayanan nasabah, saat ini Bank Syariah Mandiri telah memiliki 136 Kantor Cabang, 469 Kantor Cabang Pembantu, 60 Kantor Kas, 5 Kantor Layanan Masyarakat, 145 kantor kegiatan pelayanan kas, dan 50 kantor layanan gadai, seluruhnya tersebar di

Indonesia.53

4. Analisis Promosi

Dalam rangka mengkokohkan eksistensi Bank dalam dunia perbankan di Indonesia, Bank Syariah Mandiri menerapkan strategi perluasan jaringan dan strategi pemasaran produk dan korporasi untuk mengenalkan berbagai produk perbankan kepada masyarakat secara lebih luas.

Bank Syariah Mandiri melakukan pola komunikasi untuk memasarkan dan mendekatkan produk kepada nasabah melalui cara pendekatan aktivitas

promosi yang masih diselaraskan dengan target market yang dituju melalu

pendekatan customer centric. Seperti promosi above the line melalui Koran

nasional, Koran lokal, promosi melalui website, media sosial, email blast54,

53

PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan 2015,(Jakarta: Bank Syariah Mandiri, 2015), h. 124.

54


(69)

SMS blast55. Promosi below the line antara lain melalui sponsorship event

yang dilaksanan oleh pihak ketiga, flyer atau brosur, Business Gathering

dengan mitra Bank Syariah Mandiri, berpartisipasi pada expo/pameran yang

diselenggarakan oleh pihak ketiga, dan menyelenggarakan event gerai di mall,

perkantoran serta car free day.56

Pemasaran yang dilakukan untuk memperkenalkan produk bank garansi adalah melalui website Bank Syariah Mandiri, dan sosialisasi kepada

nasabah-nasabah melalui customer service apabila terdapat nasabah yang

menanyakan fasilitas bank garansi. Nasabah pengguna produk bank garansi terdiri dari travel-travel haji dan umroh yang akan menyelenggarakan perjalanan haji dan umroh.

5. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)

Manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi. Timbulnya kebutuhan akan profesionalisme untuk membantu

organisasi dalam melaksanakan tujuannya menunjukkan semakin

berperannya sumber daya manusia dalam mencapai keberhasilan organisasi dan semakin meningkatnya perhatian terhadap manajemen SDM. Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bank Syariah Mandiri memiliki

55

Program SMS blast adalah pesan promosi yang dikirim ke nomor ponsel nasabah.

56

Wawancara pribadi dengan Ibu Novi, CBRM Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Tangerang Selatan, 19 April 2016.


(70)

program peningkatan kompetensi yang dilakukan secara terpadu untuk mendorong budaya belajar secara berkesinambungan.

Pentingnya aspek Sumber Daya Manusia dalam mencapai tujuan suatu perusahaan, maka Bank Syariah Mandiri membuat program-program khusus untuk pengembangan kompetensi pegawai Bank Syariah Mandiri. Untuk mampu mewujudkan kualitas pegawai yang dapat diandalkan, disusunlah program pengembangan kompetensi yang terdiri dari program

pendidikan, pelatihan, workshop, sosialisasi dan sertifikasi,

Pada program pendidikan, pengembangan kompetensi dilaksanakan dengan memberikan pendidikan kepada pegawai secara berkala oleh Bank Syariah Mandiri. Program ini bertujuan untuk meningkatkan potensi diri pegawai agar memiliki perilaku, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Program selanjutnya adalah program pelatihan, pada program ini bank akan

memberikan fasilitas berupa pelatihan kepada seluruh bidang melalui public

training untuk pegawai yang dilakukan secara terstruktur. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai.

Program lainnya adalah workshop, salah satu kegiatan yang

difasilitasi oleh bank, dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketentuan lainnya untuk kemajuan bank yang dilakukan secara terstruktur


(1)

73

Naja, H.R Daeng. Hukum Kredit dan Bank Garansi, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2005.

Nirwana, Prinsip-prinsip Pemasaran Jasa, Malang: Dioma, 2004.

Panitia Istilah Manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen, cet ke-2. Jakarta: Balai Aksara, t.th.

PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan 2015,(Jakarta: Bank Syariah Mandiri, 2015), h. 97.

Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta, 1999.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&B, Cet.Ke 6, Bandung: Alfabeta, 2009.

Tim Pengembangan Perbankan Syari‟ah, Institut Bankir Indonesia, Konsep Produk dan Implementasi Operasional, Jakarta: Penerbit Djambatan, 2002.

Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing, 2005. Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran, edisi ke-2, Yogyakarta: Andi, 2012.

Wahjono, Sentot Imam. Manajemen Pemasaran Bank, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010

Wawancara pribadi dengan Ibu Novi, CBRM Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Tangerang Selatan, 19 April 2016.


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)