Analisis Sumber Daya Manusia SDM

57 program peningkatan kompetensi yang dilakukan secara terpadu untuk mendorong budaya belajar secara berkesinambungan. Pentingnya aspek Sumber Daya Manusia dalam mencapai tujuan suatu perusahaan, maka Bank Syariah Mandiri membuat program-program khusus untuk pengembangan kompetensi pegawai Bank Syariah Mandiri. Untuk mampu mewujudkan kualitas pegawai yang dapat diandalkan, disusunlah program pengembangan kompetensi yang terdiri dari program pendidikan, pelatihan, workshop, sosialisasi dan sertifikasi, Pada program pendidikan, pengembangan kompetensi dilaksanakan dengan memberikan pendidikan kepada pegawai secara berkala oleh Bank Syariah Mandiri. Program ini bertujuan untuk meningkatkan potensi diri pegawai agar memiliki perilaku, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Program selanjutnya adalah program pelatihan, pada program ini bank akan memberikan fasilitas berupa pelatihan kepada seluruh bidang melalui public training untuk pegawai yang dilakukan secara terstruktur. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai. Program lainnya adalah workshop, salah satu kegiatan yang difasilitasi oleh bank, dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketentuan lainnya untuk kemajuan bank yang dilakukan secara terstruktur 58 melalui rangkaian kegiatan yang telah ditentukan oleh pihak bank. Program pengembangan kompetensi yang terakhir adalah program sertifikasi. Program sertifikasi adalah segala bentuk kegiatan yang difasilitasi oleh bank dengan tujuan memastikan perilaku, pengetahuan dan keterampilan pegawai sesuai dengan standar kamus kompetensi yang ditetapkan oleh Bank Syariah Mandiri. Selain program-program yang disebutkan diatas, setiap pegawai juga mampu menjaga hubungan baik dengan para nasabah. Hubungan baik dengan para nasabah diperlukan untuk menjaga hubungan kerjasama antara nasabah dengan pihak bank.

6. Analisis Proses

Proses, mutu layanan jasa sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan, seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi terhadap perusahaan tempatnya bekerja. Proses penerbitan bank garansi melalui beberapa proses atau tahapan, tahapan pertama adalah pengajuan permohonan. Di dalam tahapan pengajuan permohonan, pemohon nasabah mengajukan aplikasi penerbitan bank 59 garansi yang telah ditandatangani oleh pejabat perusahaan milik pemohon dan diserahkan kepada Unit Pengelola Nasabah dalam hal ini adalah pihak bank, dengan melampirkan dokumen-dokumen pendukung. Selanjutnya Unit Pengelola Nasabah melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan isian aplikasi dan dokumen pendukung, keabsahan tanda tangan pemohon, keabsahan bilyet giro, serta keabsahan surat kuasa blokir dan pendebetan agunan blokir giro dan surat kuasa blokir, pendebetan rekening dan pencairan untuk agunan deposito. Tahapan kedua dalam proses penerbitan bank garansi adalah analisa dan persetujuan. Di dalam tahapan ini Unit Pengelola Nasabah akan melakukan analisa-analisa terhadap pemohon dengan membuat Nota Analisa Pemberian Fasilitas dengan Agunan Tunai, analisa ini bertujuan untuk mengukur kemampuan nasabah. Selanjutnya tahapan ketiga, yaitu penguasaan cover jaminan dan pengakuan serta pemberitahuan penerimaan aplikasi dan jaminan Acknowledgement. Berdasarkan pemutusan wewenang dalam penguasaan cover jaminan dibagi menjadi 2 proses, yakni fasilitas yang pemutusannya merupakan wewenang Business Unit Kantor Pusat dan fasilitas dengan persetujuan selain di Kantor Cabang. Dalam proses fasilitas yang pemutusannya merupakan wewenang unit bisnis kantor pusat, hal yang dilakukan yakni unit bisnis kantor pusat mengirimkan instruksi penguasaan cover penerbitan kepada kantor cabang