Dasar Hukum Bank Garansi

mensalatkannya. Lalu Abu Qatadah berkata, „Saya menjamin utangnya, ya Rasulullah‟. Maka Rasulullah pun menshalatkan jenazah tersebut.” HR. Bukhari dari Salamah bin Akwa‟. c. Aspek Syariah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 11DSN-MUI2000. d. Aspek Hukum Perbankan Nasional Indonesia Keputusan Direksi Bank Inoneisa No. 2388KEPDIR tentang Pemberian Bank Garansi tanggal 18 Maret 1991. 40 Garansi bank diterbitkan oleh perbankan untuk meminjam pelaksanaan prestasi yang dijanjikan terjamin kepada penerima jaminan apabila terjamin tidak melakukan prestasi tersebut. Dengan demikian, lembaga garansi bank merupakan bentuk dari perjanjian penanggungan borghtoch yang diatur dalam Buku III KUH Perdata dalam pasal 1820-1850 KUH Perdata.

3. Jenis-jenis Bank Garansi

Untuk jenis bank garansi yang diterbitkan dalam bentuk warkat, maka setidaknya ada 5 lima jenis bank garansi yang dapat atau sering diberikan bank kepada nasabahnya, yaitu: 41 40 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana, 2005, h.88. 41 Munir Fuady, Arbitrase Nasional: Alternatif Penyelesaian Sengketa Bisnis Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000, h. 163. a. Garansi PenawaranTender Guarantee Bid Bond Bid bond , yaiu bank garansi yang diterbitkan oleh bank bagi nasabahnya agar dapat mengikuti tenderpenawaran atas suatu proyek. b. Garansi PelaksanaanPerformance Guarantee Performance Guarantee, yaitu Garansi Bank yang diterbitkan oleh Bank untuk menjamin pihak terjamin dalam rangka pelaksanaan pekerjaan suatu proyektransaksi dari pemilik proyek sebagai penerima jaminan dengan tujuan menjamin kinerja Performance dan kepastian mutu dan ketepatan pengerjaan yang dilaksanakan oleh pihak yang terjamin. c. Garansi Uang MukaAdvance Payment Bond Advance Payment Bond, yaitu Garansi Bank yang diterbitkan oleh pihak bank untuk mendapatkan uang muka dari pemilik proyek untuk melaksanakan proyektransaksi yang dikerjakan sesuai dengan SPK. d. Garansi PemeliharaanRetentionMaintenance Bond Maintenance Bond, yaitu Garansi Bank yang diterbitkan oleh pihak bank untuk mendapatkan sisa uang atas proyek yang telah selesai 100 berdasarkan kontrak. Sisa uang yang dimaksud baru dibayarkan oleh Pihak Penerima Jaminan setelah selesainya masa pemeliharaan pekerjaan.