1 Diketahui identitasnya
2 Dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa
3 Berkal sehat
d. Obyek Penjaminan
1 Merupakan tanggungan pihakorang yang berhutang, baik berupa
uang, benda, maupun pekerjaan. 2
Bisa dilaksanakan oleh penjamin. 3
Harus merupakan piutang mengikat lazim, yang tidak mungkin hapus kecuali setelah dibayardibebaskan.
4 Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya.
5 Tidak bertentangan dengan syariah
e. ShigatIjab Qabul
5. Mekanisme Bank Garansi
a. Syarat Ketentuan Permohonan Bank Garansi
1 Pemohon telah menjadi nasabah bank
2 Nasabah bank mengajukan permohonan bank garansi kepada bank
yang bersangkutan. 3
Bank melakukan analisis atas permohonan bank garansi yang diterima dari nasabahnya.
4 Nasabahpemohon bank garansi menyediakan kontra garansi.
5 Bank memberikan surat persetujuan prinsip pemberian bank garansi
kepada nasabahnyapemohon bank garansi 6
Dilakukan perjanjian pemberian bank garansi antara bank dan nasabahnya sebagai perjanjian pokok dari bank garansi.
7 Penerbitan warkat bank garansi oleh bank yang bersangkutan
b. Ketentuan Penerbitan Bank Garansi
43
1 Tanda tangan pemohon yang tertera dalam PPGB dan dokumen
pendukung telah diverifikasi oleh Asistem Administrasi Kredit dengan membubuhkan cap “Signature Verfied” dan paraf asisten.
2 Seluruh dokumen pendukung yang menjadi syarat penerbitan garansi
bank telah diserahkan oleh pemohon. 3
Bila aplikasi garansi bank dibuat dengan menggunakan fasilitas NCL, PPGB harus didukung dengan kartu pengawasan fasilitas atau memo
perstujuan penerbitan garansi bank dari pengelola kredit. Setelah itu pengelola kredit akan melakukan pengecekan atas ketersediaan
fasilitas dan tanggal jatuh tempo fasilitas. 4
Aplikasi garansi bank juga harus didukung dengan bukti pemblokiran rekening giro atau surat kuasa penyerahan bilyet deposito untuk
pembayaran setoran jaminan.
43
H.R Daeng Naja, Hukum Kredit dan Bank Garansi, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2005, h. 168-170
5 Pastikan bahwa nomor garansi bank benar-benar diberikan oleh
pemimpin bidang atau pejabat berwenang lainnya dengan bukti tanda tangan pejabat berwenang di surat pengantar permintaan
nomor garansi bank. 6
Tingkat provisi dan komisi yang dikenakan pemohon harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan pemberian tingkat provisi yang
berbeda harus disertai dengan persetujuan dari pejabat cabang yang berwenang.
7 Journal voucher dan nota debet harus sesuai dengan PPGB dan
dokumen pendukung dan ditandatangani oeh pejabat berwenang. 8
Lakukan pengecekan atas validasi yang tercetak di journal voucher dan nota debet, pastikan bahwa tanggal pencatatan serta nilai dan
nomor rekening yang telah di catat sesuai dengan informasi yang tertera di journal voucher dan nota debet.
9 Journal voucher diverifikasi oleh koordinator kliring dengan tanda
tangan sebagai bukti pengecekan 10
Lakukan pencocokan atas setiap journal voucher dengan datar jurnal yang dicetak dari sistem. Pastikan bahwa daftar jurnal tersebut telah
ditandatangani oleh koordinator kliring sebagai bukti pemerikasaan. 11
Sertifikat asli garansi bank harus ditandatangani oleh pemimpin cabang di atas materai.
c. Klaim Bank Garansi
Klaim bank garansi tersebut di anggap sah apabila diajukan oleh pemegangpenerima bank garansi dengan tidak menyerahkan asli warkat,
bilyet, atau sertifikat bank garansi dan tidak melebihi jangka waktu sesuai dengan klausula yang tercantum dalam warkat, bilyet, atau sertifikat bank
garansi. Bank sebaiknya menghubungi nasabah pemohon bank garansi untuk
melakukan negosiasi dan menyelesaikan kewajibannya atas terjadinya klaim, apakah akan diselesaikan secara sekaligus atau dengan pemberian
fasilitas kredit. d.
Berakhirnya Bank Garansi 1
Pembayaran Untuk kredit, pembayaran lunas ini merupakan prestasi dari
debitur, baik pembayaran hutang pokok, bunga, denda, maupun biaya-biaya lainnya yang wajib dibayar lunas oleh debitur.
2 Subrogasi
Subrogasi oleh pasal 1400 KUH Perdata disebutkan sebagai penggantian hak-hak si berpiutang oleh pihak ketiga yang membayar
kepada si berpiutang itu. 3
Novasi Pembaharuan hutang di sini adalah dibuatnya suatu perjanjian
kredit yang baru atau sebagai pengganti perjanjian kredit yang lama. 4
Kompensasi
Menurut pasal 1425 KUH Perdata adalah suatu keadaan adanya pihak yang saling berhutang, dan selanjunya mereka
bersepakat untuk mengkompensasikan hutang-piutang tersebut sehingga perikatan hutang itu menjadi hapus.
C. Analisis SWOT
1. Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistemis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat
memaksimalkan kekuatan
Strengths dan
peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
Weaknesses dan ancaman Threats. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.
44
2. Cara Membuat Analisis SWOT
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal
Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang Opportunities dan
44
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015, h.83.
ancaman Threats dengan faktor internal Kekuatan Strengths, dan kelemahan Weaknesses.
a. Matriks Tows atau SWOT
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternative strategis.
45
1 Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 2
Strategi ST Strategi ini dibuat dalam menggunakan kekuatan yang dimiiki
perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3
Strategi WO Strategi ini berdasarkan pemanfaatn peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4
Strategi WT
45
Ibid. , h.83.