3.4 Upacara-Upacara Ritual
Upacara-upacara atau ritual adalah salah satu dari beberapa unsur yang melandasi terbentuknya suatu budaya perusahaan. Secara sederhana kegiatan ini
dapat di maknai sebagai suatu acara-acara rutin yang diselenggarakan oleh perusahaan dalam rangka memberikan penghargaan pada karyawannya seperti
yang diungkapkan oleh Atmosoeprapto dalam Djokosantoso, 2003: 22. Menurut Trice dan Beyer dalam Sobirin 2006: 235 ritual adalah aktivitas sehari-hari
organisasi yang bermuatan budaya. Misalnya saja rekrutmen karyawan dan ritual dalam proses sosialisasi karyawan atau staf.
3.4.1 Ritual Penerimaan Karyawan atau Staf. 3.4.1.1 Tahap Sebelum Kedatangan
Secara sederhana dalam tahap ini seseorang yang melakukan pembelajaran sebelum orang tersebut bergabung dalam
perusahaan. Lonsum sendiri dalam melakukan ritual penerimaan karyawan atau staf tahap rekrutmen biasanya mengawali dengan
memasang iklan di situs resmi milik Lonsum. Staf kebun Junaidi, 25 tahun memasuki Lonsum, setelah sebelumnya membuka
website Lonsum: “Gak sengaja, waktu lagi browsing tentang
perusahaan perkebunan di Medan, saya lihat situs Lonsum. Ketika itu ada lowongan sebagai staf
lapangan. Saya yang kebetulan lulusan pertanian yang coba ikut daftar dan ternyata diterima.”
Kisah berbeda yang penulis dengar dari penuturan staf pabrik Fahmi, 23 tahun :
Universitas Sumatera Utara
“Bisa kerja di Lonsum karena waktu itu ada pengumuman yang ditempel di mading Fakultas
tentang lowongan di Lonsum. Saya baru lulus itu, jadi saya coba aja sekalian cari pengalaman
melamar kerja. Alhamdulillah di terima, walau susah juga soal-soal yang diberikan pada tes
tertulisnya.”
Berdasarkan keterangan dua informan di atas, mereka sebelumnya hanya mengenal Lonsum sebagai perusahaan
perkebunan yang memiliki nama di Medan tanpa tahu bagaimana budaya perusahaan Lonsum tersebut. Mereka melamar pekerjaan
melalui jalur staf. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
perusahaan Lonsum membagi para pekerjanya sebagai staf dan karyawan. Pembagian ini juga menyebabkan terjadi perbedaan
dalam tugas, wewenang dan tanggung jawab. Perekrutan karyawan baru biasanya hanya terdengar melalui ‘orang dalam’ saja.
“Kalau ada lowongan tentang karyawan, lebih sering kerabat dari orang yang bekerja di Lonsum
ini yang tahu, yang bapaknya kerja di Lonsum atau saudaranya kerja di Lonsum. Apalagi kalo di kebun,
sering terjadi kayak gitu.” Cerita Syafrizal driver, 33 tahun.
Perekrutan staf yang lebih sering mengalami seleksi yang lebih sulit. Tujuan seleksi ini adalah untuk mengidentifikasi dan
merekrut individu-individu yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam bidang kerja masing-masing
baik di kebun, pabrik maupun dalam hal administrasi kantor. Ada
Universitas Sumatera Utara
beberapa langkah yang biasa dilakukan dalam seleksi rekrutmen staf baru mulai dari :
• Memasang iklan di surat kabar atau menempelkan pengumuman di mading-mading Universitas atau di
website resmi Lonsum. • Pemeriksaan berkas-berkas pelamar yang telah masuk,
menghubungi individu-individu yang telah lolos dalam persyaratan-persyaratan umum sesuai lowongan pekerjaan
tersebut. • Melaksanakan tes tertulis, seperti tes kemampuan umum.
• Apabila individu itu berhasil lulus dalam tes ini, tahap selanjutnya adalah tes psikologis yang bertujuan untuk
mengetahui bagaimana mental dari calon staff baru perusahaan.
• Lulus dari situ, wawancara telah menanti. Wawancara dengan Manager dan staf dari divisi HRD Human
Resource Department guna lebih mengetahui kecakapan, keterampilan dan sikap dari calon staf.
• Tahap terakhir setelah lulus dari wawancara adalah tes kesehatan. Jika semua ritual ini telah di lakukan maka
individu itu akan memulai perjalanan karirnya sebagai staff baru perusahaan Lonsum. Tahapan ini berdasar atas
penjelasan dari para staf baru yaitu : Junaidi, Dahril, Fahmi.
Universitas Sumatera Utara
Keterangan ini setali tiga uang dengan uraian yang diterangkan oleh Manager training, Pak Riyanto.
Dalam perekrutan karyawan, tahapan yang dilakukan terkadang tidak serumit itu walau tidak menutup kemungkinan ada
juga karyawan yang bekerja di Lonsum dengan melalui beberapa proses tadi. Karyawan yang melalui ‘orang dalam’ itu biasanya
langsung dipekerjakan tanpa memberikannya pelatihan terlebih dahulu. Istilah yang dikemukakan oleh salah satu karyawan pabrik
Bambang, 25 tahun adalah ‘masa percobaan’ : “Awalnya saya kerja di Lonsum ini ya tahun 2003,
itu tahu dari saudara saya yang juga kerja di Lonsum. Akhirnya saya di’masukkan’ sebagai PW
Piece Work yang tugasnya bersihin kompos dari sisa pabrik. Lama-lama saya jadi karyawan DRP
Daily Rate Personal dan sekarang jadi karyawan MRP Monthly Rate Personal yang mengepalai
bagian composting.”
3.4.1.2 Tahap Perjumpaan
Tahapan ini melihat bagaimana para karyawan atau staf melihat bagaimana sebenarnya perusahaan tersebut. Di sini,
karyawan atau staff menghadapi dua kemungkinan antara harapan – menyangkut pekerjaan, rekan kerja, atasan dan perusahaan – dan
kenyataan. Lonsum dalam melakukan perekrutan dalam tahap ini melakukan training-training pada calon staf maupun karyawan.
Kegiatan ini diberi nama LNEOP yang merupakan singkatan dari Lonsum New Employee Orientation Program. Training-training
Universitas Sumatera Utara
yang dilakukan biasanya bersifat in class training dengan menghadirkan pemateri yang kompeten dalam bidang masing-
masing. Berdasarkan data yang diterima penulis, di bawah ini
adalah kegiatan-kegiatan yang yang harus dilakukan oleh para staf baru pabrik maupun kebun:
a. Metode yang digunakan dalam In Class Training ICT