Penentuan Informan Wawancara 5 Metodologi Penelitian

“metode pengumpulan data kualitatif yang paling independent terhadap semua metode pengumpulan data dan teknik analisis data adalah metode wawancara mendalam, observasi partisipasi, bahan dokumenter, serta metode-metode baru seperti metode bahan visual dan metode penelusuran bahan internet”. Data dalam penelitian ini dibedakan atas data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif dijadikan data utama, sementara data kuantitatif digunakan untuk melengkapi data kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan mencari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari lapangan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipasi. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari kepustakaan, dalam hal ini buku-buku, jurnal, tesis, laporan penelitian, skripsi, serta sumber internet yang berkenaan dengan masalah penelitian.

1.5.1 Penentuan Informan

Agar dapat menghasilkan data yang akurat, maka peneliti menggunakan tiga kategori informan, yakni informan pangkal, informan kunci dan informan biasa. Namun pada akhirnya informan pangkal berfungsi ganda sebagai informan kunci karena informan tersebut memiliki banyak pengetahuan seputar masalah penelitian. Dalam hal ini yang menjadi informan pangkal sekaligus kunci saya adalah karyawan HRD Hamimah, Desynta, Manager training Pak Riyanto, new staff estate Junaidi, new staff mill Dahril. Informan kunci lainnya adalah Karyawan Universitas Sumatera Utara estate Sakiman, Erlina Wati, Manager mill Pak Marbun, Karyawan mill Bambang, Murni. Penentuan informan kunci didasarkan atas beberapa pertimbangan selain karena orang-orang yang menjadi informan kunci memliki banyak pengetahuan seputar masalah penelitian, penentuan ini juga didasarkan atas lamanya masa kerja diatas 5 tahun, kedudukan atau posisi dari orang tersebut. Untuk informan kunci mengenai bagaimana proses training atau sosialisasi karyawanstaf baru, saya memilih karyawanstaf yang sedang mengikuti proses training dan yang sedang on job training masa percobaan. Selain menggunakan informan kunci, peneliti juga menggunakan informan biasa yaitu yang berasal dari karyawan estate Legiran, Joko Suyanto, Aan, Suryadi. Karyawan kantor Syafrizal, Evi, Budi, Supriadi serta yang karyawan mill Liliek, Josef, Susi, Arya, Nur Sahara. Pemilihan informan ini didasarkan atas keaktifan informan dalam mengikuti kegiatan- kegiatan perusahaan, serta senioritas dalam perusahaan. Jumlah seluruh informan adalah 24 orang yang terdiri dari karyawan atau staf kebun, pabrik dan juga kantor.

1.5.2 Wawancara

Wawancara adalah percakapan tanya-jawab yang dilakukan dengan maksud tertentu antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai informan dengan atau tanpa menggunakan pedoman Universitas Sumatera Utara wawancara. Dalam penelitian ini wawancara yang dilakukan adalah wawancara tak berstruktur yang bersifat fokus dan wawancara mendalam in depth interview dengan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara tak berstruktur yang bersifat fokus adalah wawancara yang biasanya terdiri dari pertanyaan yang tak mempunyai struktur tertentu, tetapi selalu berpusat kepada satu pokok yang tertentu Koentjaraningrat, 1997: 139. Wawancara ini dilakukan pada informan biasa. Data yang didapat dari wawancara ini adalah bagaimana sikap dan perilaku karyawan atau staf terhadap budaya korporasi Lonsum yang didalamnya terkandung nilai-nilai yang menjadi pegangan dalam pengelolaan perusahaan. Selain itu digunakan juga wawancara mendalam yang diterapkan pada informan kunci yang telah ditetapkan sebelumnya. Metode ini dapat mendekatkan diri secara emosional dengan informan, selain itu data-data otentik dari sudut pandang emic emic view juga dapat dimulai dengan wawancara. Wawancara ini dilakukan guna mendapatkan data mengenai bagaimana budaya korporasi, kegiatan apa saja yang dilakukan perusahaan serta proses sosialisasi budaya korporasi terhadap karyawan dalam pengelolaan perusahaan.

1.5.3 Observasi Partisipasi