Gambar 11 Suasana In Class Training dengan Topik “What Is Lonsum
And Visi Mission Lonsum”
b. Bertanggung Jawab
Bertanggung jawab merupakan nilai selanjutnya yang menjadi bagian dari Integritas. Nilai ini mempunyai beberapa butir, salah satunya
adalah: mampu menyelesaikan semua tugas sesuai target. Menurut hasil pengamatan dan wawancara yang telah di lakukan, para pekerja atau
karyawan lapangan kebun yang lebih terlihat patuh akan nilai ini. Misalnya saja, Sakiman 55 tahun salah satu mandor kebun di Rambong
Sialang Estate yang bekerja lebih keras untuk dapat memenuhi target crop. “Perusahaan biasanya menargetkan hasil crop per
tahun, namun untuk lebih memudahkannya, perusahaan membagi target hasil crop tersebut dalam bulanan, mingguan
serta harian. Para mandor kebun diharapkan mampu memenuhi target per harinya tersebut. Penetapan berapa
banyak hasil crop tersebut tergantung dari bagaimana situasi lahan dan iklim pada saat itu. Bisa saja target di bulan ini
lebih besar atau lebih kecil dari bulan kemarin.”
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4 Luas Wilayah Rambong Sialang Estate
Masih menurut penjelasan Sakiman, jika ada mandor yang tidak memenuhi target yang ditetapkan ada sanksi yang diberikan oleh
perusahaan seperti memasang bendera merah di depan kantor estate yang mempunyai arti bahwa mandor tersebut tidak dapat memenuhi target
mingguannya. Setiap seminggu sekali akan ada pergantian bendera merah atau pun bendera hijau. Bendera hijau menandakan bahwa mandor tersebut
dapat memenuhi target mingguannya. Pemasangan tujuh bendera di depan kantor estate ini – ada tujuh
mandor di Rambong Sialang estate yang membawahi tujuh divisi - untuk memotivasi para mandor agar bekerja lebih keras dalam memenuhi target
yang telah ditetapkan. Diharapkan dengan adanya bendera merah yang terpajang di kantor estate yang dapat dilihat semua orang, mandor yang
belum memenuhi target merasa malu dan muncullah kesadaran diri untuk lebih giat bekerja.
Lain pula ceritanya dengan sanksi yang diberikan jika berada dalam pabrik Lonsum, dalam hal ini BGPOM Begerpang Palm Oil Mill.
Karyawan yang melakukan kesalahan yang dianggap fatal dapat di beri
Mature Im m ature
Egaharap 747.40
98.30 845.70
Pondok Uling 841.10
28.00 869.10
Panglong 747.30
99.30 846.60
Firdaus 111.30
424.40 535.70
Sei Rampah 573.60
56.50 630.10
Pondok Kongsi -
603 602.90
Titi Dua -
726 725.80
-
Total 3,020.70
2,035.20 5,055.90
Grand total 3,020.70
2,035.20 5,055.90
Hectare as at 31 May 2008 Totals
Oil Palm
Type Crop Division
Universitas Sumatera Utara
hukuman yang biasanya surat peringatan pertama, surat peringatan kedua hingga surat peringatan ketiga yang jika tidak ada perubahan dalam sikap
dan cara kerjanya maka dapat berakhir dengan pemecatan. Namun jika karyawan yang melakukan kesalahan itu termasuk karyawan yang telah
lama mengabdi pada perusahaan, biasanya perusahaan manager setempat memiliki rasa kemanusiaan dengan tidak memecatnya, tetapi
menempatkannya disalah satu bagian. Bagian Composting, merupakan bagian ‘pembuangan’ ampas sisa dari hasil olahan kelapa sawit yang juga
memiliki arti tempat ‘pembuangan’ jika ada karyawan yang melakukan kesalahan.
Akan tetapi tidak berarti setiap orang yang bekerja di bagian ini adalah orang-orang buangan, jika orang tersebut telah berada di bagian itu
sejak awal bekerja di perusahaan. Menurut pengakuan Bambang 25 tahun yang telah bekerja dari awal sampai sekarang di bagian composting
– 7 tahun – kenapa karyawan yang bermasalah ditempatkan di composting: “Setau saya, mungkin karena di bagian ini kan
kerjanya di luar gitu, panas – panasan, langsung kena matahari, sudah begitu bolak – balik ampas yang kadang
baunya tidak enak. Kerjaan pabrik kan di dalam, jadi kalo kerja di bagian composting kesannya agak sendiri. Dan setau
saya, penempatan itu di lakukan untuk membuat karyawan bermasalah itu merasa diasingkan atau sendirian lalu
merenungkan kesalahan yang pernah dibuatnya dan berniat untuk memperbaiki serta tak akan mengulangi kesalahan
yang sama.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 12 Lokasi Composting di BGPOM
Contoh sanksi yang diberikan itu merupakan salah satu cara perusahaan mengaplikasikan budaya perusahaan pada setiap karyawan dan
stafnya untuk kemudian karyawan dan staf menerapkannya dalam kegiatan kerja sehari-hari. Selain itu dalam nilai ‘bertanggung jawab’ ini, para
karyawan atau staf di harapkan tidak mencari kambing hitam atas kesalahan atau kegagalan yang dilakukannya dan dengan berani mengakui
kesalahannya. Dari wawancara dengan karyawan pabrik Liliek, ‘kambing hitam’ ini sering ditemukan di Lonsum Sumsel Sumatra
Selatan, entah karena tipikal karyawan di sana sulit untuk mengakui kesalahannya dan terkesan arogan.
Mampu menyelesaikan semua tugas sesuai target, jika ada kesalahan atau kegagalan tidak mencari ‘kambing hitam’ lantas
menyalahkan barang, orang, situasi BOS, memahami tahapan proses kerja individu agar mampu bekerja secara maksimal memenuhi kebutuhan
proses selanjutnya, terbuka mengembangkan diri terhadap pengetahuan dan keterampilan baru yang memaksimalkan tugas utamanya dan mudah
Universitas Sumatera Utara
berubah mengikuti dinamika dan tuntutan bisnis adalah nilai-nilai pokok dari nilai bertanggung jawab.
4.1.2. Kerjasama a. Saling Menghargai atau menghormati
Nilai yang kedua dalam tiga nilai utama Lonsum adalah kerjasama, yang di dalamnya mengandung makna untuk dapat saling menghargai atau
menghormati dan saling peduli. Salah satu bagian dari nilai saling menghargai ini adalah aktif menjaga kebersihan, keselamatan dan
lingkungan kerja. Jika berbicara mengenai keselamatan dalam lingkungan kerja Lonsum, bagian yang paling rentan resiko keselamatan kerjanya
adalah bagian pabrik mill. Pekerja pabrik yang senantiasa berhadapan dengan mesin-mesin tajam dan panas harus berhati-hati dalam melakukan
aktifitas kerja mereka dengan selalu memperhatikan keselamatan kerja mereka sesuai standar umum, misalnya dengan memakai helm pelindung
ketika memasuki dalam pabrik dan mengganti sepatu dengan sepatu yang telah disiapkan khusus oleh pabrik.
Meskipun sudah memperhatikan keselamatan para pekerjanya, tetapi masih saja terjadi kecelakaan-kecelakaan kecil yang terjadi dalam
proses kerja tersebut. Keluhan yang paling sering dialami oleh para pekerja pabrik adalah sesak napas dan gangguan pernapasan. Ini sering
terjadi karena jika pabrik sedang melakukan pembakaran atau pengolahan pada kelapa sawit terkadang asap dan debu dari hasil pembakaran itu ikut
Universitas Sumatera Utara
terhirup oleh pekerja dan yang terjadi selanjutnya adalah gangguan pernapasan. Murniwati 31 tahun yang bekerja sebagai perawat mill juga
menjelaskan: “Kalau kecelakaan yang dianggap fatal sih biasanya
bukan saya yang atasi, mereka melapor dulu pada saya kemudian saya yang akan rujuk ke rumah sakit yang berkerja
sama dengan Lonsum. Kalau dari BGPOM ini biasanya dirujuk ke rumah sakit terdekat dulu yaitu rumah sakit PTP
di Tanjung Morawa, jika mereka tidak bisa menangani akan dikirim ke Permata Bunda atau ke rumah sakit Malahayati.
Seringnya mereka pekerja pabrik jika cuma sakit-sakit biasa ya saya beri obat-obat generik.”
b. Saling Peduli